Sudah berhari-hari lamanya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) Indonesia lumpuh imbas penyerangan hacker yang menggunakan ransomware. Berita ini membuat masyarakat geram lantaran hanya 2% dari keseluruhan data di Indonesia yang memiliki cadangan.
Lumpuhnya PDNS ternyata menimbulkan banyak kerugian bagi negara. Dilansir dari infobanknews, Nailul Huda selaku Direktur Ekonomi Digital of Economic and Law menyatakan peretasan ini dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Lantas, apa saja dampak PDNS lumpuh terhadap ekonomi Indonesia?
Kerugian Lumpuhnya PDNS Terhadap Ekonomi Indonesia
Lumpuhnya PDNS dapat menghambat aktivitas ekonomi dan menjadikannya lebih lambat. Dilansir dari infobanknews, pemerintah berpotensi mengalami kehilangan pendapatan sebesar Rp 17 Miliar imbas dari lumpuhnya PDNS. Kerugian ini bisa berupa potensi hilangnya penerimaan negara.
Baca Juga: Pergerakan Saham Big Banks Kian Merosot, Apa Penyebabnya?
Berbagai Dampak PDNS Lumpuh
Contohnya, pembuatan paspor akan memakan waktu yang lebih lama dari biasanya. Tak hanya itu, dilansir dari CNN Indonesia, menurut plt Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto, peristiwa lumpuhnya PDNS menyebabkan 47 domain/ aplikasi Kemendikbudristek di bidang pendidikan dan kebudayaan terdampak dan belum bisa diakses oleh publik. Beberapa layanan yang lumpuh di antaranya adalah Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Beasiswa Pendidikan, KIP Kuliah, dan perizinan film.
Baca Juga: Daftar Emiten yang Bagi Dividen Bulan Juli 2024, Siap-Siap Cuan!
Akibat beberapa masalah yang ditimbulkan kebocoran data PDNS di atas, banyak mahasiswa yang harus mundur dari beasiswa luar negeri dikarenakan paspor yang telat, sekitar 850 data penerima KIPK yang tidak ada back up, pencairan dana beasiswa yang terlambat, dan verivikasi data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDS) yang terganggu di berbagai daerah di Indonesia.
[carousel_lsitings]
Tanggapan Menkominfo dan Ahli Keamanan Siber Mengenai Peretasan PDNS
Meskipun dampaknya sudah terasa dimana-mana, dilansir dari Kompas.com, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memastikan tidak ada indikasi terjadi kebocoran data usai Pusat Data Nasional (PDN) diretas. Hal ini menjadi kesimpulan dari pertemuan antara Komisi I DPR RI dengan Kementrian Kominfo pada KAmis (27/6/2024).
Baca Juga: MUI Haramkan Short Selling, Apakah Saham Syariah Termasuk?
Artinya, meskipun diretas, data-data penting masyarakat yang ada di PDNS tetap aman dan tidak akan disalahgunakan oleh sembarangan orang. Sayangnya, dilansir dari detik.com, pernyataan ini ditepis oleh tanggapan pakar keamanan siber dari Labolatorium Kota Cerdas dan Kemanan Siber Institut Teknologi Spuluh November (ITS), Ridho Rahman. Ridho menjelaskan bahwa ada potensi kehilangan data pribadi seperti foto, dokumen, temasuk informasi keuangan yang terinfeksi ransomware. Pelaku penyerangan dapat mencuri data sensitif dan mengancam untuk mempublikasikan atau menjualnya jika tebusan tidak dibayar.
Ridho juga menyarankan agar pemerintah memperkuat kerja sama dengan institusi pendidikan dan lembaga penelitian guna mengembangkan solusi dan meningkatkan keamanan siber di Indonesia.
Nah, itulah penjelasan mengenai dampak yang disebabkan oleh lumpuhnya PDNS terhadap perekonomian Indonesia. Bencana ini sangat disayangkan mengingat kebocoran data adalah hal yang sangat berbahaya. Data-data yang bocor bisa mengakibatkan bencana siber lainnya di kemudian hari. Semoga artikel ini dapat bermanfaat!
Ayo kunjungi website ecatalog.sinarmasland.com untuk informasi menarik lainnya seputar properti, lifestyle dan investasi.
Jangan lupa untuk bergabung sebagai pengguna eCatalog Sinar Mas Land dan dapatkan informasi terkini mengenai hunian impian Anda!
Baca Juga: