Sebagai orang yang ingin taat dengan hukum kepercayaannya, penting bagi kita untuk memastikan bahwa setiap investasi yang kita lakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianut. Investasi halal tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga ketenangan batin karena sesuai dengan nilai-nilai agama. Berikut ini adalah 5 jenis investasi halal yang bisa menjadi pilihan Anda, beserta tingkat risikonya:
1. Saham
sumber: snips.stockbit.com
- Contoh: Saham perusahaan makanan dan minuman yang tidak mengandung alkohol atau bahan haram lainnya (misalnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk), saham perusahaan teknologi yang tidak terlibat dalam perjudian online (misalnya, PT Telkom Indonesia Tbk), atau saham perusahaan farmasi yang tidak memproduksi obat-obatan terlarang (misalnya, PT Kalbe Farma Tbk).
- Dimana Menemukan: Anda dapat membeli saham melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pastikan untuk memilih perusahaan sekuritas yang memiliki layanan konsultasi mengenai saham-saham halal.
- Risiko investasi saham tergolong tinggi karena nilai saham bisa fluktuatif tergantung kinerja perusahaan.
2. Sukuk
sumber: ResearchGate
- Contoh: Sukuk Negara Ritel (SR) yang diterbitkan oleh pemerintah, sukuk korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti PT Pertamina (Persero) atau PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
- Dimana Menemukan: Sukuk Negara Ritel dapat dibeli melalui bank atau perusahaan sekuritas yang ditunjuk sebagai agen penjual. Sukuk korporasi dapat dibeli melalui perusahaan sekuritas.
- Sukuk bisa memiliki risiko rendah hingga menengah, tergantung jenis akad yang digunakan. Sukuk berbasis jual-beli seperti murabahah cenderung memiliki risiko lebih rendah dibandingkan sukuk berbasis kerjasama seperti mudharabah.
3. Logam Mulia
sumber: AntaraNews
- Contoh: Emas batangan bersertifikat dari Antam atau UBS, koin emas dari Perth Mint atau Royal Canadian Mint.
- Dimana Menemukan: Anda dapat membeli logam mulia di toko emas, Pegadaian, atau melalui platform online yang terpercaya.
- Investasi logam mulia tergolong rendah risiko karena nilainya cenderung stabil dan cenderung meningkat seiring waktu.
4. Properti
- Contoh: Rumah tinggal, apartemen, ruko, tanah kavling, atau bangunan komersial lainnya yang tidak digunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang dianut.
- Dimana Menemukan: Anda dapat mencari properti melalui agen properti, situs jual beli properti online, atau developer properti yang terpercaya.
- Risiko investasi properti tergolong rendah hingga menengah, tergantung lokasi dan jenis properti. Properti juga bisa memberikan pendapatan pasif melalui penyewaan.
Ingin investasi tanah, tapi ragu akan penipuan? Cek di eCatalog (ecatalog.sinarmasland.com) sekarang untuk promo kavling!
5. Jual Beli Mata Uang
- Contoh: Membeli mata uang asing secara tunai di bank atau money changer resmi (misalnya, PT Valbury Asia Futures) untuk keperluan perjalanan ke luar negeri atau untuk tujuan investasi jangka pendek.
- Dimana Menemukan: Anda dapat melakukan transaksi jual beli mata uang di bank atau money changer resmi yang terdaftar di Bank Indonesia.
- Risiko investasi valas tergolong tinggi karena nilai tukar mata uang bisa sangat fluktuatif.
Sebelum memutuskan berinvestasi, pastikan Anda memahami betul prinsip-prinsip yang terkait dengan instrumen investasi tersebut. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan yang memahami prinsip-prinsip investasi sesuai kepercayaan Anda untuk mendapatkan saran dan panduan yang tepat.