Yield obligasi pemerintah meningkat seiring dengan pelemahan rupiah. Meskipun demikian, pasar obligasi dianggap masih menarik. Menurut Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto, prospek pasar obligasi akan semakin menarik di semester II. Dia menyatakan bahwa investor akan memanfaatkan suku bunga tinggi saat ini untuk mengoleksi surat utang pemerintah dengan tujuan mendapatkan kupon yang tinggi. Dia juga menambahkan bahwa ketika suku bunga turun, surat utang yang dimiliki akan mengalami kenaikan harga. Ujarannya menunjukkan bahwa investor memiliki peluang untuk memperoleh capital gain dari apresiasi harga selama siklus suku bunga rendah berlangsung.
Darto juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat pasar obligasi tetap menarik. Pertama, di pasar domestik, tingkat yield yang ditawarkan termasuk tinggi di antara negara-negara dengan peringkat sovereign sekitar BBB. Indonesia hanya kalah dari Meksiko (9,29%) dan India (7,06%). Kedua, situasi pasar saham yang masih tertekan membuat pasar surat utang menjadi pilihan utama bagi investor domestik. Menurut data DJPPR, investor ritel mencatatkan pembelian bersih sekitar Rp 57 triliun hingga Mei 2024, sementara investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 35 triliun.
Cari Properti di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
Selanjutnya, permintaan domestik menjadi lebih stabil, sehingga membuat pasar menjadi lebih stabil daripada beberapa minggu sebelumnya. Selain itu, persepsi risiko juga menurun karena peringkat dan prospek Indonesia dipertahankan oleh lembaga peringkat global. Premi CDS Indonesia untuk jangka waktu 5 tahun juga terus berada di bawah 100. Selain itu, langkah ECB dalam memangkas suku bunga mereka, yang diharapkan akan diikuti oleh negara-negara maju lainnya, menunjukkan kemajuan dan sikap dalam kebijakan moneter yang lebih longgar. Terakhir, ada penurunan sedikit dalam ketegangan geopolitik.
Selain itu, pada semester II, proyeksi menunjukkan bahwa yield obligasi akan kembali menurun. Berdasarkan konsensus Bloomberg, suku bunga acuan diperkirakan akan mengalami penurunan secara bertahap. Di akhir kuartal II, diperkirakan yield akan mencapai 6,99%, kemudian di akhir kuartal III menjadi 6,94%, dan pada akhir tahun mencapai level 6,78%.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki hunian impian Anda dengan bergabung menjadi pengguna eCatalog!