Reksadana campuran merupakan salah satu jenis investasi yang menawarkan kombinasi portofolio saham, obligasi, dan instrumen pasar uang dalam satu wadah. Ini menjadikannya pilihan yang menarik bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi keuntungan dari berbagai jenis aset. Namun, seperti investasi lainnya, reksadana campuran juga memiliki berbagai tipe dengan tingkat risiko yang berbeda. Temukan bagaimana memahami karakteristik dan risiko dari reksadana campuran yang dapat membantu Anda dalam membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan sesuai dengan profil risiko Anda.
Apa Itu Reksa Dana Campuran?
Reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang menggabungkan berbagai produk finansial dalam portofolionya. Strategi ini bertujuan untuk mengurangi risiko investasi melalui diversifikasi portofolio. Dalam reksa dana campuran, investor biasanya memilih dari saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), alokasi investasi untuk ketiga instrumen ini dapat mencapai maksimal 79%. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk meminimalkan risiko investasi dengan menyebarkan profil risiko ke berbagai aset. Dengan cara ini, jika salah satu aset mengalami kerugian, Anda masih memiliki investasi lain yang mungkin memberikan keuntungan. Sebaliknya, jika seluruh dana hanya ditempatkan di satu jenis investasi, risiko kehilangan seluruhnya lebih tinggi jika investasi tersebut merugi.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Tipe Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran terdiri dari dua tipe utama. Tipe pertama adalah balanced funds, atau reksa dana berimbang, serta reksa dana dengan target waktu.
1. Berimbang
Reksa dana berimbang dapat diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam 3 kategori yaitu:
Pada reksa dana konservatif, portofolio biasanya terdiri dari lebih banyak aset obligasi dibandingkan saham. Strategi ini mengurangi risiko secara signifikan, meskipun keuntungan yang diperoleh juga cenderung lebih kecil.
Reksa dana moderat menawarkan keseimbangan antara obligasi dan saham, dengan risiko yang lebih tinggi dibandingkan konservatif namun potensi keuntungan yang lebih besar.
Reksa dana agresif berfokus pada potensi keuntungan yang tinggi, sehingga lebih banyak berinvestasi dalam saham ketimbang obligasi. Ini berarti risiko yang dihadapi lebih besar, namun peluang keuntungan juga lebih besar.
Baca Juga: 4 Jenis Reksa Dana dan Perbedaanya: Mana yang Paling Menguntungkan?
2. Target Waktu
Investor yang memilih reksa dana bertarget waktu adalah mereka yang cenderung berani mengambil risiko. Dengan strategi ini, investor akan memfokuskan perhatian pada tanggal yang paling mendekati tujuan investasi yang telah ditentukan sebelumnya. Semakin dekat tanggal tersebut, alokasi aset akan menjadi lebih konservatif dan kurang berisiko. Artinya, investor akan lebih banyak berinvestasi dalam obligasi daripada saham menjelang tanggal tersebut. Pendekatan ini sangat cocok untuk investasi yang direncanakan sebagai dana pensiun.
3. Mixed Fixed Income Funds
Reksa dana campuran jenis ini memiliki eksposur terhadap ekuitas kurang dari 30%. Biasanya, strategi investasi ini menghasilkan keuntungan melalui sekuritas dengan risiko rendah dan bunga yang lebih stabil serta mudah diprediksi. Portofolio dari reksa dana campuran jenis ini sering kali mencakup investasi pada obligasi, reksa dana obligasi, dan sertifikat deposito (CD).
Cari Ruko di Tangerang, Bogor, dan sekitarnya dengan harga terbaik? Cek disini!
4. Balanced Funds
Investasi ini mengikuti prinsip alokasi aset yang umum, di mana proporsi investasi mencakup berbagai jenis aset seperti modal, pendapatan tetap, dan uang tunai, masing-masing dengan risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Dalam balanced funds, investor dibantu dalam menentukan proporsi campuran investasi yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan mereka.
5. Target Date Funds
Target date funds adalah jenis reksa dana hybrid yang dirancang untuk membantu investor mencapai keuntungan yang diinginkan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya, investor akan memulai dengan strategi investasi yang agresif dan secara bertahap beralih ke pendekatan yang lebih konservatif dan aman seiring mendekatnya tenggat waktu. Tipe ini sangat cocok untuk investor yang sedang mempersiapkan dana pensiun atau menghadapi pengeluaran besar di masa depan.
6. Blend fund
Seperti namanya, blend fund adalah kombinasi antara saham value dan growth stock. Jenis reksa dana ini memungkinkan investor untuk diversifikasi portofolio mereka dengan menggabungkan kedua jenis saham dalam satu investasi.
Baca Juga: Ini Cara Mengajukan KPR Ruko, Lengkap dengan Syarat!
Keunggulan Reksa Dana Campuran
1. Lebih Aman
Jika Anda adalah investor yang lebih memilih keamanan, reksa dana campuran bisa menjadi pilihan yang ideal. Dengan risiko investasi yang tersebar di berbagai aset, kerugian dari satu aset masih dapat diimbangi oleh keuntungan dari aset lainnya.
2. Lebih Untung Dibanding Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap, yang sebagian besar investasinya berupa obligasi, biasanya memberikan keuntungan yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana campuran. Reksa dana ini dapat menghasilkan keuntungan hingga 15% per tahun. Meskipun menarik, penting untuk tetap mempertimbangkan risikonya.
Risiko Investasi Reksa Dana Campuran
1. Fluktuasi Pasar
Investor, termasuk mereka yang memilih strategi ini, perlu sangat waspada terhadap risiko fluktuasi pasar. Pasar saham sering mengalami gejolak, dengan nilai yang naik dan turun secara bergantian. Perubahan ini tentu mempengaruhi nilai keuntungan dari investasi reksa dana jenis ini. Selain itu, ada juga risiko kerugian besar jika investor salah dalam memilih tempat investasi yang tepat.
2. Manajer Investasi yang Tidak Kompeten
Ketika berinvestasi dalam reksa dana, seorang manajer investasi akan membantu mengelola dana yang diinvestasikan. Terkadang, sebuah ekuitas mungkin tidak dikelola dengan baik oleh manajer investasi, yang dapat mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis guna menentukan investasi yang potensial dan yang kurang menjanjikan.
Baca Juga: Beli Properti KPR atau Cash, Mana yang Lebih Untung untuk Investasi?
3. Keuntungan Sedikit
Reksa dana campuran dapat mengurangi volatilitas, tetapi pada saat-saat tertentu, jenis investasi ini mungkin menghasilkan keuntungan yang lebih rendah. Risiko ini terutama muncul ketika volatilitas variabel mulai meningkat.
4. Tidak Cocok untuk Investasi Jangka Pendek
Karena risiko penurunan keuntungan, investasi ini kurang ideal untuk tujuan jangka pendek. Sebagai investor, Anda perlu menunggu lebih lama untuk melihat peningkatan profitabilitas. Reksa dana campuran lebih disarankan untuk investasi jangka menengah, yaitu antara dua hingga lima tahun.
5. Risiko Kredit
Seperti halnya investasi terpisah, risiko kredit tetap harus diperhatikan. Contoh risiko ini termasuk kemungkinan kegagalan pembayaran bunga obligasi. Meskipun Anda memiliki cadangan di berbagai instrumen, risiko individual dari setiap jenis investasi tetap ada.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki hunian impian Anda dengan bergabung menjadi pengguna eCatalog!