pixel
Home/Articles/

Industri Fintech Bangkrut, Ini Penyebabnya

Industri Fintech Bangkrut, Ini Penyebabnya

07 December 2024

Bagikan :

share on facebookshare on Xshare on whatsapp
Industri Fintech Bangkrut, Ini Penyebabnya

sumber: bareksa.com

Industri fintech memang telah menjadi pionir dalam memudahkan layanan keuangan berbasis teknologi. Namun, Propers, di balik kesuksesannya, tak sedikit perusahaan fintech yang harus gulung tikar, lho.

Berbagai faktor mulai dari regulasi ketat hingga kepercayaan publik yang rusak menjadi pemicu utama kebangkrutan industri ini. Hal ini penting untuk Propers, terlebih jika Anda menyukai investasi atau berbagao macam kebutuhan lainnya yang berhubungan dengan financial technology.

Lalu, apa saja penyebabnya? Simak penjelasan berikut!

Baca Juga: Punya Hutang, Apakah Bisa Ajukan KUR di Bank?

Penyebab Industri Fintech Bangkrut, Ini Alasannya

Berikut adalah penjabaran dari alasan industri fintech kian gulung tikar atau bangkrut:

1. Regulasi yang Ketat

Regulasi ketat dari pemerintah dan OJK kerap menjadi tantangan besar bagi fintech. Peraturan yang tidak fleksibel membuat perusahaan kesulitan beradaptasi. Dengan semakin banyaknya aturan baru seperti Peraturan OJK Nomor 3 Tahun 2024, fintech diharapkan mampu menjaga integritas, namun ini juga memperketat ruang gerak bisnis mereka.

Baca Juga: Butuh Modal untuk Bisnis? Ini Cara dan Syarat Mengajukan KUR BSI

2. Persaingan yang Sengit

Fintech menjadi industri dengan persaingan luar biasa sengit. Perusahaan yang tidak mampu berinovasi atau gagal memenuhi kebutuhan pasar akan kalah bersaing. Kompetisi ketat ini membuat banyak pemain kecil akhirnya menyerah dan keluar dari pasar.

3. Masalah Permodalan dan Keuangan

Keterbatasan modal dan pengelolaan keuangan yang buruk adalah alasan umum kebangkrutan fintech. Sebagaimana diungkapkan oleh OJK, banyak perusahaan fintech kesulitan mendapatkan investasi dan menjaga keberlanjutan bisnis karena kurangnya tata kelola perusahaan yang baik.

kpr redirect

4. Perubahan Teknologi yang Cepat

Inovasi teknologi berkembang pesat, dan fintech yang gagal mengadopsi teknologi terkini akan tertinggal. Ketidakmampuan mengikuti perkembangan ini bisa menyebabkan kehilangan pangsa pasar yang signifikan.

5. Tingginya Kredit Macet

Maraknya kredit konsumtif dari fintech lending membuat angka gagal bayar melonjak. Pada awal 2024, tingkat kredit macet bahkan menyentuh lebih dari 5%. Ini menyebabkan perusahaan fintech kesulitan menstabilkan arus kas dan menjaga operasional bisnis.

Baca Juga: Cari Tau Perbedaan Tabungan dan Deposito

6. Kepercayaan Publik yang Rusak

Kepercayaan publik adalah kunci utama industri fintech. Skandal keamanan data atau pelanggaran privasi membuat pelanggan ragu untuk menggunakan layanan fintech. Hal ini berimbas pada reputasi perusahaan dan penurunan jumlah pengguna.

7. Kondisi Ekonomi yang Buruk

Gejolak ekonomi seperti resesi atau krisis finansial turut berdampak pada industri fintech. Minimnya pendanaan dan berkurangnya daya beli masyarakat semakin memperparah kondisi ini.

Baca Juga: 5 Investasi Menarik dan Potensial di Era Presiden & Wakil Presiden Baru

Solusi dan Harapan untuk Industri Fintech

Untuk menghindari kebangkrutan, fintech harus mengelola risiko dengan cermat, memastikan tata kelola yang baik, dan beradaptasi dengan regulasi. Dukungan dari pemerintah serta kolaborasi lintas sektor juga sangat dibutuhkan untuk membangun ekosistem fintech yang sehat.

Dengan mitigasi risiko yang tepat, industri fintech memiliki peluang besar untuk terus berkembang di masa depan.

Rekomendasi Properti Terbaik dari Sinar Mas Land

Jika Anda mencari solusi investasi properti yang menguntungkan dan berkelanjutan, Sinar Mas Land menawarkan berbagai pilihan menarik. Mulai dari tanah dijual, rumah modern seperti Hiera Welton BSD dan Wynyard BSD, apartemen siap huni, hingga properti komersial seperti ruko dan loft di berbagai kota.

Jelajahi properti impian Anda sekarang di ecatalog.sinarmasland.com atau klik rekomendasi di bawah ini:

Our Property

Welton by Hiera (Welton Type 7x14)
Welton by Hiera (Welton Type 7x14)

Tangerang, Banten

Property Area: 116m2
Residential

Start from 
Rp 3.468.128.000
Welton by Hiera (Welton Type 8x16)
Welton by Hiera (Welton Type 8x16)

Tangerang, Banten

Property Area: 166m2
Residential

Start from 
Rp 4.189.257.000
Welton Signature 8 x 16
Welton Signature 8 x 16

Tangerang, Banten

Property Area: 168m2
Residential

Start from 
Rp 4.221.357.000
Type 7 (7x14) - Muzi
Type 7 (7x14) - Muzi

Tangerang, Banten

Property Area: 160m2
Residential

Start from 
Rp 3.300.000.000
Type 8 (8x18) - Dento
Type 8 (8x18) - Dento

Tangerang, Banten

Property Area: 205m2
Residential

Start from 
Rp 5.308.744.000
Type 9 (9x20) - Yuga
Type 9 (9x20) - Yuga

Tangerang, Banten

Property Area: 285m2
Residential

Start from 
Rp 7.263.492.000

Promotions

Industri Fintech Bangkrut, Ini Penyebabnya

Bagikan :

share on facebookshare on Xshare on whatsapp
Similar Articles
Keuangan & Investasi
article
Investasi Tanah Pilihan Investasi Jangka Panjang, untuk Persiapan Masa Depan Kamu!

Banyak orang belum menyadari bahwa bisnis investasi tanah adalah hal penting untuk masa depan, karen

09 November 2022

Keuangan & Investasi
article
4 Tips Investasi Properti Bagi Pemula. Yuk Intip!

Harga apartemen di Jakarta -Jaman sekarang, sudah banyak anak muda atau biasa dikenal dengan a

19 December 2022

Keuangan & Investasi
article
Mana yang Lebih Untung, Investasi Tanah atau Rumah?

Indonesia sedang mengalami pertumbuhan pesat di sektor properti, membuat banyak orang tertarik untuk

20 December 2022