Dalam dunia investasi, istilah capital gain sering menjadi topik utama yang menarik perhatian banyak orang. Bagi Propers yang ingin mengembangkan kekayaan melalui aset seperti saham, emas, maupun properti, memahami capital gain adalah langkah penting. Istilah ini bukan sekadar angka keuntungan, tetapi juga mencerminkan strategi dalam mengelola aset agar memberikan hasil optimal di masa depan.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Pengertian Capital Gain
Bareksa.com
Capital gain adalah keuntungan modal yang diperoleh ketika suatu aset dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan harga belinya. Aset yang dimaksud bisa berupa saham, obligasi, emas, hingga properti.
Konsep ini menjadi salah satu tujuan utama para investor, karena nilai kenaikan harga aset dapat memberikan tambahan kekayaan di luar penghasilan rutin. Capital gain baru dianggap terealisasi ketika aset dijual. Selama aset tersebut masih dimiliki, kenaikan harga hanya disebut unrealized gain atau keuntungan yang belum terealisasi.
Baca juga artikel lain : Usia 20-an Sudah Bisa Investasi Properti, Ini Tipsnya!
Jenis-jenis Capital Gain: Jangka Pendek vs Jangka Panjang
Capital gain bisa dibagi menjadi dua kategori berdasarkan berapa lama aset dimiliki sebelum dijual:
1. Capital Gain Jangka Pendek (Short-Term Capital Gain)
geeksforgeeks.org
Terjadi ketika aset dijual dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Jenis keuntungan ini umum pada saham dan instrumen investasi yang pergerakan harganya cepat. Potensi keuntungannya besar, tetapi risikonya juga tinggi karena dipengaruhi fluktuasi pasar.
2. Capital Gain Jangka Panjang (Long-Term Capital Gain)
dutchuncles.in
Diperoleh ketika aset dimiliki lebih dari satu tahun sebelum dijual. Contohnya pada properti dan emas yang nilainya cenderung naik stabil dari waktu ke waktu. Keuntungannya lebih aman dan berkelanjutan, meski membutuhkan kesabaran karena hasilnya baru terasa dalam jangka panjang.
Setiap jenis capital gain memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Capital gain jangka pendek menawarkan peluang untuk meraih keuntungan dalam waktu cepat, namun di sisi lain memiliki risiko tinggi karena pergerakan harga yang fluktuatif.
Baca juga artikel lain : 10 Kesalahan Investasi Properti yang Perlu Anda Hindari
Perbedaan Capital Gain dan Dividen
InvestBro.com
Meskipun sama-sama memberi keuntungan, capital gain berbeda dengan dividen. Capital gain berasal dari selisih harga jual dan beli aset. Sementara itu, dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham tanpa perlu menjual aset tersebut.
Perbedaan mendasar ini penting agar Propers tidak menyamakan keduanya. Capital gain bersifat capital appreciation, sedangkan dividen termasuk income yang lebih rutin.
Cara Menghitung Capital Gain secara Akurat
Rumah123.com
Untuk mengetahui besarnya keuntungan modal yang diperoleh, Propers dapat menggunakan rumus sederhana yang umum dipakai dalam berbagai instrumen investasi.
1. Rumus Capital Gain Dasar
Capital Gain = (Harga Jual – Harga Beli) × Jumlah Aset
Selain itu, khusus untuk investasi properti, capital gain juga bisa dihitung dalam bentuk persentase agar lebih jelas terlihat seberapa besar kenaikan nilainya.
2. Rumus Persentase Capital Gain
Persentase Capital Gain = (Harga Jual – Harga Beli) ÷ Harga Beli × 100%
Contoh Perhitungan
Misalnya Propers membeli rumah dengan harga Rp800 juta, kemudian setelah beberapa tahun dijual kembali seharga Rp1,2 miliar. Dari transaksi tersebut diperoleh:
- Capital Gain absolut: Rp1.200.000.000 − Rp800.000.000 = Rp400.000.000
- Persentase kenaikan: (Rp400.000.000 ÷ Rp800.000.000) × 100% = 50%
Artinya, Propers berhasil mendapatkan keuntungan sebesar Rp400 juta atau mengalami kenaikan nilai aset hingga 50% dari harga beli awal.
Cari Rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Capital Gain
Ajaib.co.id
Nilai capital gain bisa berbeda-beda tergantung sejumlah faktor. Lokasi menjadi penentu penting, terutama untuk aset properti; semakin strategis lokasinya, potensi kenaikan harga semakin besar. Kondisi ekonomi makro seperti inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi juga memengaruhi harga aset.
Selain itu, periode kepemilikan turut menentukan: semakin lama aset dengan tren naik disimpan, semakin besar peluang keuntungan. Faktor lain adalah kondisi aset itu sendiri, seperti properti yang dirawat dengan baik atau saham perusahaan yang terus berkembang.
Baca juga artikel lainnya : Tips Memilih Lokasi Rumah Strategis untuk Investasi Masa Depan
Risiko dalam Capital Gain
Meski menjanjikan, capital gain tidak bebas risiko. Propers bisa mengalami capital loss, yakni ketika aset dijual dengan harga lebih rendah daripada harga beli. Pasar yang fluktuatif, kondisi ekonomi yang memburuk, atau pemilihan aset yang kurang tepat bisa memicu kerugian ini.
Selain itu, beberapa aset juga dikenai pajak keuntungan modal, yang dapat mengurangi nilai bersih capital gain. Biaya transaksi, likuiditas aset, serta waktu penjualan menjadi faktor lain yang harus diperhatikan agar keuntungan tidak berubah menjadi kerugian.
Baca juga artikel lainnya : Sebelum Memulai, Cek 5 Kerugian Investasi Emas Antam. Disini!
Memahami konsep dasar capital gain menjadi langkah awal penting sebelum Propers memutuskan berinvestasi. Dengan mengetahui pengertian, jenis, cara menghitung, hingga risikonya, Propers bisa lebih bijak dalam memilih aset yang sesuai dengan tujuan finansial. Capital gain memang menjanjikan, tetapi hanya akan optimal jika Propers mengelola investasi dengan strategi yang matang.
Jika Propers ingin meraih capital gain jangka panjang dari investasi properti, memilih hunian di lokasi strategis adalah langkah yang tepat. Temukan berbagai pilihan rumah dengan potensi kenaikan nilai tinggi hanya di eCatalog sinarmasland!
Baca juga artikel lainnya :