Saat ini, konsumsi rumah tangga di Indonesia tengah mengalami tekanan yang signifikan. Hal ini terlihat dari melambatnya pertumbuhan kredit multiguna rumah tangga, yang tidak selaras dengan laju pertumbuhan kredit nasional. Kredit multiguna biasanya mencerminkan tingkat konsumsi masyarakat untuk kebutuhan di luar kebutuhan pokok.
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abdul Manap Pulungan, menyoroti hal ini dalam diskusi daring bertajuk Moneter dan Fiskal Ketat, Daya Beli Melarat.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Abdul mengungkapkan bahwa kondisi yang dihadapi rumah tangga saat ini cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data, kredit multiguna memiliki porsi kedua terbesar terhadap total kredit nasional, dengan kontribusi sekitar 41%, sementara kredit KPR menempati posisi pertama dengan 43%. Data dari Bank Indonesia menunjukkan tren perlambatan pertumbuhan kredit multiguna rumah tangga.
Pada 2022, pertumbuhannya masih berada di angka 8,7%, namun pada 2023, angka tersebut merosot tajam menjadi hanya 1,54%. Pada tahun ini, meskipun ada sedikit peningkatan, pertumbuhannya belum berhasil mencapai angka 5%.
Cari Rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
Kredit multiguna sendiri berpotensi menjadi penggerak perekonomian, mengingat kontribusinya yang cukup besar terhadap total kredit nasional. Dengan adanya kebijakan yang mendukung, seperti penurunan suku bunga acuan, pertumbuhan kredit ini diharapkan dapat memberikan stimulus bagi perekonomian secara keseluruhan.
Abdul menekankan bahwa jika kredit multiguna bisa didorong melalui kebijakan suku bunga, hal tersebut dapat meningkatkan aktivitas ekonomi rumah tangga dan sektor lain yang terkait.
Baca Juga: 5 Jenis-Jenis Suku Bunga dalam Keuangan
Selain itu, pertumbuhan kredit rumah tangga juga dapat mendorong konsumsi tanpa menguras tabungan masyarakat secara berlebihan. Oleh karena itu, kebijakan yang dapat memperkuat pergerakan kredit rumah tangga sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Upaya pemerintah dan Bank Indonesia dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang tepat sangat krusial untuk memulihkan kondisi ini. Adanya dukungan terhadap pertumbuhan kredit, khususnya kredit multiguna, akan memainkan peran penting dalam memulihkan daya beli masyarakat yang kini tengah tertekan.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com.