Index Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed dan melemah pada kisaran 7130 - 1250. Dilansir dari detik.com, menurut Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain dari dalam negeri secara akumulasi selama sepekan 20-22 Mei 2024 IHSG terkoreksi 1.30%. Pelemahan IHSG mengikuti aksi profit taking investor asing sebesar Rp 1.39 triliun dalam sepekan.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga (BI Rate) di level 6,25%. Suku bunga Deposit Facility tetap di 5,50%, dan suku bunga Lending Facility di 7,00%. Keputusan ini diambil untuk mendorong masuknya investasi asing dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Penyebab IHSG Masih Melemah
Sumber: Radar Tegal
The Fed masih mempertahankan sikap hawkish-nya, seperti yang tertuang dalam risalah FOMC terbaru. Sikap ini menunjukkan bahwa The Fed akan tetap fokus pada pengetatan kebijakan moneter untuk menurunkan inflasi, meskipun laju penurunan inflasi belum mencapai target 2%. Hal ini berarti suku bunga acuan The Fed kemungkinan akan tetap tinggi (saat ini di level 5,25%-5,5%, tertinggi dalam 2 dekade terakhir) untuk periode yang lebih lama ("higher for longer"). Lantas, Saham apa yang bagus untuk hari ini ketika IHSG melemah?
Rekomendasi Saham Hari Ini
Analisis Teknikal AMRT
- Harga Buy: Rp 2.830
- Target Harga (TP): Rp 2.920
- Stop Loss: Di bawah Rp 2.750
AMRT menunjukkan potensi rebound jangka pendek dengan pola bullish piercing di area support. MACD bar histogram melemah terbatas dan Stochastic Golden Cross mengindikasikan rebound. AMRT akan membagikan dividen Rp 28,68 per lembar (yield 1%). Cum Date dividen 28 Mei 2024.
Baca Juga:
Analisis Teknikal JPFA
- Buy: 1.435
- TP: 1.480
- Stop loss: <1.380
JPFA menunjukkan pola bullish continuation yang menjanjikan. Indikasi ini diperkuat dengan posisi harga di atas MA 5 dan 100, volume akumulasi tinggi, dan MACD bar histogram positif. Lebih menarik lagi, kinerja kuartal I-2024 JPFA positif, dengan penjualan bersih naik 18% dan laba bersih berbalik dari rugi menjadi laba. Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan JPFA pilihan menarik bagi investor yang mencari peluang cuan dalam jangka pendek.
Baca Juga:
Analisis Teknikal SCMA
- Buy: 141
- TP: 146
- Stop loss: <136
SCMA menunjukkan pola bullish continuation yang kuat di atas MA (5,20), lengkap dengan rounding bottom yang mengarah ke target resistance 150. Formasi piercing candlestick di area MA 5 semakin memperkuat indikasi tren bullish jangka pendek. Lebih meyakinkan lagi, kinerja kuartal I-2024 SCMA sangat positif dengan kenaikan pendapatan 14,91% dan laba bersih yang melesat 185%. Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan SCMA peluang investasi yang menarik dengan potensi cuan yang signifikan dalam waktu dekat.
Ayo kunjungi website ecatalog.sinarmasland.com untuk informasi menarik lainnya seputar properti, lifestyle dan investasi.
Jangan lupa untuk bergabung sebagai pengguna eCatalog Sinar Mas Land dan dapatkan informasi terkini mengenai hunian impian Anda! Klik di sini untuk daftar segera
Baca Juga: