Setiap hunian yang mengandalkan air dari sumur bor perlu memahami kondisi serta kualitas air yang digunakan. Ketika air sumur bor berubah warna menjadi kuning atau menimbulkan bau tidak sedap, hal ini bukan hanya masalah estetika semata. Kondisi tersebut dapat menjadi tanda adanya kontaminasi atau menurunnya kualitas air tanah.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Dalam artikel ini, Propers akan mempelajari penyebab umum air sumur bor kuning dan berbau, serta langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan agar pasokan air tetap bersih dan aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Penyebab Air Sumur Bor Kuning dan Berbau
Pennyu.co.id
Air sumur bor yang berubah warna menjadi kuning dan menimbulkan bau tidak sedap biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan, kondisi tanah, serta sistem instalasi air yang tidak optimal. Berikut beberapa penyebab umumnya:
1. Kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Tinggi
Kandungan logam besi dan mangan secara alami terdapat dalam tanah, terutama di wilayah dengan lapisan batuan mineral tinggi. Ketika air yang mengandung unsur ini terpapar udara, proses oksidasi akan mengubahnya menjadi endapan berwarna kuning kecokelatan.
Selain mengganggu penampilan air, zat ini juga bisa menimbulkan noda pada pakaian, keramik, dan peralatan rumah tangga.
2. Sumur Bor Terlalu Dangkal
Sumur yang memiliki kedalaman kurang dari 30 meter cenderung mudah tercemar oleh air permukaan, limbah rumah tangga, atau pupuk kimia dari sekitar area hunian. Akibatnya, kualitas air menurun dan berpotensi mengandung zat organik atau mikroorganisme berbahaya.
3. Pipa atau Peralatan yang Berkarat
Pipa distribusi dan tangki air yang sudah berusia lama dapat mengalami korosi. Partikel karat dari logam ini kemudian terbawa aliran air, menimbulkan warna kekuningan dan rasa logam saat digunakan.
4. Bakteri Anaerobik dan Gas Hidrogen Sulfida (H₂S)
Jenis bakteri ini hidup di lingkungan tanpa oksigen dan menghasilkan gas H₂S yang berbau seperti telur busuk. Biasanya muncul di sumur bor dengan sirkulasi buruk atau yang jarang dibersihkan. Selain bau tak sedap, gas ini juga dapat mempercepat korosi pada pipa logam.
Baca juga artikel serupa : Jarak Ideal Sumur Air dan Septic Tank yang Wajib Diketahui
Cari Rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
Dampak Buruk Jika Air Tidak Segera Diatasi
Menurunnya kualitas air bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga dapat berdampak langsung pada kesehatan dan kondisi lingkungan rumah.
- Dari sisi kenyamanan, air berbau dan berwarna membuat kegiatan harian seperti mandi, mencuci pakaian, atau memasak menjadi tidak menyenangkan dan terasa tidak higienis.
- Dari sisi kesehatan, paparan logam berat seperti besi dan mangan dalam jangka panjang dapat memicu iritasi kulit, gangguan pencernaan, bahkan menurunkan daya tahan tubuh jika dikonsumsi terus-menerus.
Menjaga kualitas air tanah sangat penting bagi Propers yang masih menggunakan sistem sumur bor pribadi agar tetap aman, higienis, dan sesuai standar kesehatan.
Baca juga artikel lainnya : 5 Jenis Pompa Air Terbaik: Fungsi, Cara Kerja, dan Keunggulan
Cara Efektif Mengatasi Air Sumur Bor Kuning dan Berbau
Tanindo.net
Agar air sumur kembali jernih dan bebas bau, berikut langkah yang bisa dilakukan:
1. Periksa Kedalaman dan Konstruksi Sumur
Pastikan sumur bor memiliki kedalaman ideal sesuai kondisi tanah di wilayah Propers. Semakin dalam pengeboran, semakin kecil risiko kontaminasi dari air permukaan dan limbah sekitar.
2. Bersihkan dan Kuras Sumur Secara Berkala
Lakukan pembersihan minimal setiap 6–12 bulan untuk menghilangkan endapan, lumut, dan kotoran di dinding sumur. Proses ini dapat memperbaiki sirkulasi air serta mencegah munculnya bakteri penyebab bau.
3. Gunakan Filter Air Sumur Bor
Pemasangan filter menjadi solusi paling efektif untuk mengikat zat besi, mangan, dan bau tak sedap. Gunakan media penyaring seperti arang aktif, pasir silika, atau manganese greensand agar hasilnya lebih maksimal.
4. Lakukan Disinfeksi dengan Kaporit
Jika muncul bau seperti telur busuk, indikasinya bisa karena bakteri sulfur. Propers bisa melakukan desinfeksi dengan kaporit dalam dosis aman untuk membunuh bakteri tersebut. Pastikan air diendapkan beberapa hari sebelum digunakan agar bau kaporit hilang.
5. Pertimbangkan Pembuatan Sumur Baru
Apabila seluruh cara di atas sudah dilakukan tetapi air tetap berbau atau berwarna, langkah terakhir adalah membuat sumur baru dengan kedalaman dan lokasi yang lebih tepat atau beralih ke sumber air bersih dari penyedia resmi.
Rutin Lakukan Pemeliharaan dan Pengujian Air
Kualitas air bisa berubah seiring waktu, jadi penting untuk melakukan pemantauan berkala. Propers disarankan melakukan uji laboratorium setidaknya sekali setahun untuk mengetahui kadar besi, mangan, pH, serta kandungan bakteri.
Pastikan juga jarak antara sumur dan sumber limbah memenuhi standar aman minimal 10–15 meter, dan lakukan pemeriksaan rutin pada pipa serta tangki air agar sistem distribusi tetap optimal dan bebas karat.
Masalah air sumur bor kuning dan berbau memang sering terjadi, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan memahami penyebabnya, melakukan perawatan teratur, serta menggunakan teknologi penyaringan yang tepat, Propers bisa mendapatkan air bersih yang layak untuk aktivitas sehari-hari.
Jika Propers sedang mencari hunian baru yang sudah dilengkapi sistem air bersih dan instalasi berkualitas, kunjungi eCatalog sinarmasland.
Temukan berbagai pilihan rumah modern dengan lingkungan sehat dan infrastruktur air yang terjamin, karena kenyamanan dan kualitas hidup Propers selalu menjadi prioritas utama.
Baca juga artikel lainnya :