Secara umum, adanya noda kuning pada kasur dan bantal tidak selalu menjadi masalah yang mengkhawatirkan, namun terdapat beberapa pengecualian yang memerlukan perhatian khusus, sehingga penting untuk memahami perbedaannya. Berikut adalah beberapa faktor penyebab umum yang dapat menyebabkan kasur dan bantal menguning:
1. Keringat dan sebum
Penyebab yang paling sering terjadi dari timbulnya noda kuning pada kasur dan bantal adalah akibat keringat dan sebum. Rata-rata, orang dewasa menghasilkan sekitar 500 hingga 700 ml keringat dalam semalam, dan jika tidur sangat nyenyak, jumlah tersebut bisa lebih tinggi. Minyak alami tubuh (sebum) juga menyerap ke dalam kasur Anda, menyebabkan munculnya noda. Oleh karena itu, penting untuk secara teratur mencuci seprai dan bahkan mempertimbangkan penggunaan pelapis kasur untuk membantu melindungi permukaan kasur.
2. Air liur
Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi saat tidur, Anda mungkin mengalami ngiler. Air liur bisa menjadi penyebab utama munculnya noda kuning pada bantal. Kehadiran air liur membantu menciptakan lingkungan yang lembab, yang pada akhirnya mempromosikan pertumbuhan bakteri di bantal. Bakteri ini kemudian memecah dan menyebabkan bantal berubah warna menjadi kuning.
3.Urine
Kita semua menyadari bahwa kecelakaan bisa terjadi, dan mengetahui cara menghilangkan noda dari kasur, termasuk noda urin, adalah hal yang sangat penting. Terutama jika Anda memiliki anak kecil atau hewan peliharaan yang berbagi tempat tidur dengan Anda. Urin adalah salah satu penyebab utama dari noda kuning pada kasur. Urin mengandung pigmen yang disebut urochrome, yang memberikan warna kekuningan. Jika kontak dengan kain, ini bisa dengan mudah menyebabkan noda, sehingga noda urin seringkali terlihat dengan jelas. Selain itu, urine juga mengandung protein dan garam yang dapat mengeras dan menempel kuat pada kain, seperti pelapis kasur, sehingga membuat noda sulit untuk dihilangkan.
4. Tumpahan makanan dan minuman
Serpihan atau remah-remah dapat menarik hama seperti tungau debu. Kemungkinan terjadinya tumpahan atau tetesan minuman juga tak terelakkan, dan jika cairan tersebut menyerap melalui sprei ke kasur atau bantal, seiring waktu cairan tersebut akan mengalami perubahan warna menjadi kuning, bahkan coklat jika tidak segera dibersihkan.
5. Kosmetik
Banyak produk riasan dan kosmetik, seperti krim wajah atau serum, mengandung minyak, lilin, dan pigmen. Komponen-komponen ini dapat berpindah dari wajah ke bantal saat Anda tidur, dan ketika terpapar oksigen, akan menyebabkan munculnya noda kuning.
6. Jamur
Meskipun sebagian besar noda kuning tidak membawa ancaman serius, terkadang situasinya bisa menjadi lebih berbahaya. Jika Anda menemukan noda kuning di kasur atau bantal yang disertai dengan aroma apek, ini merupakan tanda peringatan. Lingkungan yang lembab dan basah seperti bantal dan kasur merupakan kondisi ideal bagi pertumbuhan jamur. Jika Anda mencurigai adanya jamur pada kasur atau bantal, saatnya untuk mempertimbangkan menggunakan jasa profesional pembersihan atau menggantinya dengan yang baru.
Apakah aman menggunakan bantal dan kasur yang menguning?
Sumber: kompas.com
Jawabannya bergantung pada penyebab noda tersebut. Jika warnanya hanya menguning secara ringan karena oksidasi alami dari bahan kasur, hal ini umumnya dianggap tidak berbahaya. Namun, jika bantal dan kasur menguning karena keringat dan sebum, maka ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri. Bakteri ini dapat menghasilkan bau tidak sedap yang tidak diinginkan oleh siapa pun di malam hari. Meskipun bakteri dari keringat dan sebum mungkin tidak menimbulkan masalah kesehatan yang signifikan bagi kebanyakan orang, mereka dapat menyebabkan infeksi lebih lanjut pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Bakteri ini juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis. Noda kuning yang disebabkan oleh keringat juga dapat menarik tungau debu yang dapat menyebabkan gejala alergi dan memperburuk gejala eksim dan asma yang mungkin Anda alami. Sebagai tambahan, jamur di kasur bisa muncul dalam berbagai bentuk. Jika Anda melihat noda kuning mulai berbau apek, terasa lembap, atau mengalami masalah pernapasan, kemungkinan besar itu adalah jamur. Jamur juga bisa muncul dalam bentuk bintik-bintik putih pucat, merah muda, atau berbulu halus. Jika Anda melihat jamur berwarna ungu, coklat, atau hijau, ini biasanya berarti pertumbuhan jamur sudah berlangsung dan mungkin sudah waktunya untuk membeli kasur baru.
Baca Juga: Gampang! Ini Cara Basmi Tungau di Kasur
Sementara noda kuning pada bantal sering kali hanya tanda penuaan. Namun jika bantal sudah tua dan berwarna kuning, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman. Namun jika Anda melihat tanda-tanda bau atau kelembaban pada bantal, itu menunjukkan adanya jamur dan sebaiknya bantal segera diganti. Tidur di atas bantal yang berjamur dapat menimbulkan beberapa dampak kesehatan serius yang dapat menyebabkan masalah pernapasan, alergi, dan infeksi. Sangat penting untuk bertindak cepat jika menurut Anda itu bukan hanya bantal kotor tetapi ternyata berjamur. Noda kuning pada bantal juga bisa berarti penumpukan bakteri yang disebabkan oleh keringat, minyak tubuh, dan kulit mati yang menumpuk dari malam ke malam. Bakteri ini dapat menyebabkan kulit berjerawat dan juga mengiritasi kulit.