Pernahkah Propers merasa rumah penuh dengan barang, tapi tetap saja terasa sesak? Atau bahkan lemari yang selalu penuh meski sudah berkali-kali ditata? Kondisi ini adalah hal yang umum, apalagi di era serba cepat seperti sekarang. Jawabannya bisa jadi sederhana: Propers membutuhkan decluttering.
Decluttering bukan sekadar merapikan barang, melainkan sebuah proses menyadari, memilah, dan melepaskan hal-hal yang tidak lagi memberi nilai dalam hidup. Konsep ini semakin populer seiring berkembangnya tren hidup minimalis dan kesadaran akan kesehatan mental.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Apa Itu Decluttering?
Secara sederhana, decluttering adalah proses menyingkirkan barang-barang yang tidak lagi diperlukan agar ruang menjadi lebih rapi, lapang, dan fungsional. Istilah ini berasal dari kata clutter yang berarti kekacauan atau tumpukan barang tidak teratur, sehingga decluttering dapat dimaknai sebagai kegiatan “mengurangi kekacauan”.
Lebih dari sekadar merapikan rumah, decluttering juga erat kaitannya dengan gaya hidup minimalis. Konsep ini mengajarkan Propers untuk hanya menyimpan barang yang benar-benar bermanfaat, memiliki fungsi, atau memberi nilai emosional yang penting. Dengan begitu, ruang tidak hanya tertata secara fisik, tetapi juga memberi ketenangan secara mental.
Baca juga artikel lainnya : Rhapsody at Rancamaya, Rumah Luas & Nyaman untuk Keluarga
Cari Rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
Mengapa Decluttering Itu Penting?
Banyak penelitian menunjukkan bahwa lingkungan yang berantakan bisa menimbulkan stres dan menurunkan fokus. Menurut American Psychological Association, visual clutter atau kekacauan yang terlihat dapat memicu rasa kewalahan dan menghambat kinerja otak.
Artinya, tumpukan barang yang tidak terpakai bukan hanya masalah estetika, tetapi juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental.
Dengan melakukan decluttering, Propers akan mendapatkan manfaat seperti:
1. Memberi Ruang Lebih Luas
Bayangkan saat masuk kamar tanpa tumpukan baju di kursi, tanpa meja kerja penuh kertas. Ruangan terasa lapang dan membuat Propers lebih nyaman.
2. Mengurangi Stres
Studi psikologi menunjukkan bahwa lingkungan berantakan bisa meningkatkan rasa cemas dan stres. Decluttering membantu menurunkan beban mental dengan menciptakan keteraturan.
3. Menghemat Waktu
Barang yang terlalu banyak membuat Propers sulit menemukan apa yang dibutuhkan. Dengan decluttering, Propers bisa menghemat waktu saat mencari barang, bahkan mempercepat aktivitas harian.
4. Lebih Hemat dan Bijak
Ketika sadar banyak barang yang sebenarnya tidak digunakan, Propers akan lebih selektif saat berbelanja. Ini membuat pengeluaran lebih terkontrol.
Baca juga artikel lainnya : 6 Cara Decluttering Rumah Agar Hidup Lebih Rapi
Decluttering dan Hidup Minimalis
Konsep decluttering sering berjalan seiring dengan filosofi hidup minimalis. Minimalisme tidak berarti hidup dengan sangat sedikit barang, melainkan hidup dengan barang-barang yang benar-benar penting. Dengan menerapkan decluttering, Propers belajar untuk melepaskan hal-hal yang tidak lagi memberi manfaat.
Bayangkan betapa leganya ketika lemari pakaian hanya berisi busana yang benar-benar Propers sukai dan sering dipakai. Atau ketika meja kerja bersih dari tumpukan kertas, membuat Propers lebih fokus dalam beraktivitas. Itu semua adalah wujud nyata dari manfaat decluttering.
Baca juga artikel lainnya : Tips Menata Ruang Tamu Kecil Agar Terlihat Luas
Decluttering bukan sekadar merapikan rumah, tetapi sebuah langkah untuk menata hidup agar lebih teratur, nyaman, dan penuh makna. Dengan memahami pengertiannya, Propers bisa mulai menyadari bahwa setiap barang yang disimpan sebaiknya memiliki nilai. Sisanya? Lebih baik dilepaskan.
Mulai dari merapikan rumah dengan decluttering hingga memilih hunian yang tepat, semua berawal dari keputusan cerdas. Temukan berbagai pilihan properti terbaik hanya di eCatalog sinarmasland dan wujudkan hunian nyaman yang Propers impikan.