Andri dari PT Bestprofit Futures (BPF) Malang menyatakan bahwa emas menjadi salah satu instrumen investasi yang diminati karena dianggap aman terhadap inflasi. Menurutnya, harga emas cenderung stabil meskipun pasar mengalami volatilitas, sehingga investor merasa lebih terjamin meskipun inflasi tinggi.
Andri juga menambahkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, harga emas telah mengalami kenaikan rata-rata 12% per tahun. Namun, sejak Covid-19 melanda dunia, terjadi fenomena menarik di mana harga emas sering mencatatkan harga tertinggi baru atau New All Time High. Lonjakan harga emas tertinggi dimulai pada tahun 2020 setelah European Central Bank memberikan stimulus untuk merespons dampak pandemi Covid-19, dengan harga emas melonjak hingga mencapai level US$2.000/toz atau sekitar Rp 1.000.000/gr.
Di tahun 2025, dengan tingkat inflasi yang tinggi mengkhawatirkan hampir di seluruh negara berkembang dan maju, diprediksi harga emas akan mencapai level US$3.000/toz. Menurutnya, hal ini memberikan peluang besar bagi investor yang saat ini memiliki emas untuk mendapatkan keuntungan di tahun mendatang. Investasi emas menjadi populer di kalangan banyak investor karena dianggap sebagai aset safe haven yang dapat menjaga nilai investasi saat terjadi ketidakpastian ekonomi.
Andri juga menjelaskan bahwa keuntungan dari berinvestasi emas termasuk kemudahan likuiditas, yang artinya emas dapat dengan mudah diperjualbelikan, memungkinkan investor untuk mendapatkan uang sesuai kebutuhan mereka. Saat ini, tersedia berbagai jenis investasi emas, baik dalam bentuk emas fisik maupun kontrak berjangka emas.
Cari Apartemen di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
Di antara emas fisik dan kontrak berjangka emas, kedua jenis investasi ini memiliki keuntungan yang berbeda-beda. Emas fisik memungkinkan investor untuk membeli dan menjualnya dengan mudah di berbagai lembaga, meskipun keuntungan yang diperoleh mungkin tidak besar jika tujuan investasi hanya untuk jangka pendek atau jika jumlah emasnya tidak terlalu besar.
Andri juga menyatakan bahwa emas fisik memerlukan biaya untuk penyimpanan, terutama jika jumlahnya besar dengan nilai yang signifikan, dan ada juga biaya potongan ketika investor menjualnya. Di sisi lain, kontrak berjangka emas dapat menjadi alternatif investasi yang menarik karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan harian atau meningkatkan arus kas.
Menurutnya, nvestor dapat memanfaatkan peluang pasar setiap hari dengan kontrak berjangka emas, yang dibagi menjadi tiga sesi: Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Dia juga mencatat bahwa pergerakan harga emas di pasar global bisa mencapai 10-20 poin setiap hari, dan bisa lebih tinggi hingga 50-100 poin saat ada berita penting yang mempengaruhi nilai tukar dolar.
Menurutnya, langkah pertama adalah membuka akun rekening dengan pialang berjangka yang sah dan terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, seperti PT BPF.
Baca Juga:
Selanjutnya, Andri menyarankan untuk menyetor dana ke rekening terpisah pada pialang berjangka, bukan pada rekening pribadi broker atau pihak lain yang mengatasnamakan perusahaan. Setelah itu, investor bisa memulai transaksi dengan memahami manajemen risiko dan detail produk yang diperdagangkan, seperti kontrak berjangka emas. Andri juga menekankan pentingnya memantau pasar dan memperhatikan faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga emas, seperti kondisi geopolitik dan ekonomi global. Dia menegaskan bahwa keputusan investasi, baik dalam emas fisik maupun kontrak berjangka emas, kembali bergantung pada tujuan investasi masing-masing investor, yang keduanya memberikan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki hunian impian Anda dengan bergabung menjadi pengguna eCatalog!