Seringkali para calon investor properti dibingungkan dengan pilihan mana yang lebih menguntungkan antara tanah, rumah atau apartemen. Tiga opsi ini kerap menjadi batu sandungan investor yang hendak memulai kiprah. Tak jarang mereka lama berpikir hanya untuk menilai mana yang harus dipilih.
Mengapa Investasi Tanah Lebih Menguntungkan?
Secara prinsip, lebih dari setengah nilai properti ditentukan oleh lokasinya. Dengan kata lain, kenaikan harga properti secara umum dipengaruhi oleh nilai tanah di mana properti tersebut berdiri. Konsep ini adalah aturan umum yang menjadi dasar dalam investasi properti. Tanah dianggap sebagai aset karena nilainya cenderung terus meningkat seiring waktu. Di sisi lain, bangunan, meskipun juga dianggap sebagai aset, bisa mengalami depresiasi. Bangunan memiliki umur pakai yang terbatas, sekitar 40 tahun, setelah itu memerlukan pembangunan ulang atau renovasi agar tetap berfungsi dengan baik.
Untuk investor pemula, penting dipahami bahwa kekayaan dalam investasi properti sebagian besar berasal dari nilai tanah. Bangunan hanya berperan sebagai alat untuk memperoleh pendapatan sewa dan juga menutupi biaya yang terkait dengan kepemilikan tanah. Namun, investasi dalam tanah cenderung membutuhkan biaya yang lebih rendah daripada memiliki rumah atau apartemen.
Sementara investor tanah mungkin hanya perlu membayar pajak properti dan biaya pemeliharaan agar tanah tetap terjaga, mereka yang memiliki rumah atau apartemen akan dikenakan biaya tambahan. Misalnya, untuk rumah, Anda perlu memperhitungkan biaya bulanan untuk listrik, air, dan kebersihan. Di sisi lain, untuk apartemen, Anda harus menyediakan dana untuk biaya layanan dan dana cadangan pemeliharaan gedung.
Cari Apartemen di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
Persaingan Minat Antara Tanah, Rumah, dan Apartemen
Jika membicarakan investasi dalam rumah, penting untuk memahami konsep Land Content Ratio (LCR). Menurut LCR, perbandingan ideal antara luas tanah dan bangunan minimal harus sekitar 2 banding 1. Sebagai ilustrasi, jika luas tanah mencapai 400 meter persegi, maka idealnya luas bangunan harus setidaknya 200 meter persegi. Hal ini penting karena jika suatu saat bangunan harus dirobohkan, nilai investasi Anda tidak akan sepenuhnya hilang.
Sementara itu, saat mempertimbangkan investasi dalam apartemen, faktor pasar sewa harus diperhitungkan. Selama ada permintaan sewa yang stabil, investasi ini bisa menghasilkan arus kas yang menguntungkan. Namun, jika pasar sewa kurang menjanjikan, maka investasi ini mungkin bukan pilihan yang tepat.
Perlu diakui bahwa salah satu keunggulan investasi dalam apartemen adalah potensi sewanya yang cenderung lebih tinggi daripada rumah atau tanah. Namun, pertumbuhan nilainya biasanya lebih lambat. Meski begitu, ini tidak berarti bahwa investasi dalam tanah tidak menguntungkan. Dengan pemahaman yang tepat tentang strategi investasi, semua opsi tersebut bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan perhitungan secara cermat sebelum membuat keputusan investasi.
Ikuti terus informasi bermanfaat lainnya seputar properti, lifestyles, tata cara hingga informasi mengenai promo dan diskon properti hanya melalui ecatalog.sinarmasland.com