Andrew Fischer dari Deu Calion Futures (DCFX) memprediksi bahwa harga emas akan mengalami penurunan yang masih berlanjut. Menurutnya, meskipun sebelumnya terjadi kenaikan harga emas, tren tersebut telah berakhir dan saat ini emas sedang mengalami fase penurunan. Fischer juga menambahkan bahwa faktor eksternal seperti penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan antisipasi terhadap data inflasi PCE juga berdampak signifikan terhadap harga emas. Menurut analisis Fischer berdasarkan metode analisis tren dan analisis candlestick, arah tren saat ini menunjukkan penurunan, sementara analisis candlestick mengindikasikan bahwa tekanan terhadap harga emas kemungkinan akan terus berlanjut.
Pada perdagangan Selasa (25/6), tercatat bahwa harga emas mengalami penurunan sebesar 0,4 persen menjadi USD2.325,56 per ons, sedangkan gold futures turun 0,3 persen menjadi USD2.337,35 per ons. Para pedagang emas cenderung menghindari logam mulia ini karena ketidakpastian mengenai prospek penurunan suku bunga AS.
Cari Properti di Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya dengan harga terbaik? Cek disini!
Meskipun data inflasi untuk Mei menunjukkan hasil yang memuaskan, tekanan terhadap harga masih tetap tinggi. Pusat perhatian minggu ini adalah pada data inflasi yang akan diumumkan pada Jumat (28/6). PCE, yang merupakan pengukur inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, diperkirakan akan menunjukkan penurunan inflasi sedikit namun tetap di atas target tahunan bank sentral sebesar dua persen.
Menurut analisis, "Tingginya suku bunga AS saat ini memberikan dampak negatif bagi pasar logam, karena meningkatkan biaya kesempatan untuk berinvestasi pada aset yang tidak menghasilkan seperti emas," demikian dijelaskan.
Pergerakan Logam Lainnya Bervariasi
Logam mulia lainnya juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Platinum futures naik 0,4 persen menjadi USD1.016,55 per ons, sedangkan silver futures turun sedikit sebesar 0,1 persen menjadi USD29,817 per ons.
Menurut Fischer, "Harga tembaga juga mengalami kenaikan kecil, namun sentimen pasar tetap rapuh karena kekhawatiran terhadap Tiongkok sebagai importir terbesar." Fischer juga menjelaskan bahwa kekuatan ekonomi AS yang tidak terduga terlihat dari hasil indeks manajer pembelian yang kuat untuk bulan Juni, yang memicu kekhawatiran bahwa suku bunga yang tinggi mungkin akan dipertahankan lebih lama.
Di pasar London Metal Exchange, harga tembaga naik 0,4 persen menjadi USD9.703,50 per ton, tetapi kekhawatiran terhadap prospek perang dagang antara Uni Eropa dan AS membuat sentimen terhadap logam merah ini tetap tidak stabil. Dalam beberapa minggu terakhir, kedua kontrak tembaga mengalami penurunan tajam akibat memburuknya sentimen terhadap China dan keraguan atas prospek pemulihan ekonomi global tahun ini.
Konsultasi rumah jadi lebih mudah Disini!
Fischer menyimpulkan bahwa secara keseluruhan, harga emas kemungkinan akan terus menurun dalam jangka pendek, meskipun ada potensi kenaikan yang signifikan setelah fase penurunan ini. Faktor-faktor eksternal seperti penguatan dolar dan ketidakpastian inflasi juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas saat ini.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki hunian impian Anda dengan bergabung menjadi pengguna eCatalog!