Pada 26 Agustus 2024, Bank Indonesia (BI) memperkenalkan tiga proyek investasi strategis dalam ajang "Indonesia Business Forum" yang diselenggarakan di Washington D.C., Amerika Serikat. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya BI untuk mendukung Kementerian dan Lembaga terkait dalam menarik modal asing melalui investasi di sektor riil.
Proyek pertama yang diperkenalkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal) yang berlokasi di Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah. Proyek ini bertujuan memanfaatkan sumber energi alternatif dari panas bumi, yang dianggap sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia.
Selanjutnya, proyek kedua yang dipromosikan adalah Industri Pengolahan Tembaga di Jawa Timur. Proyek ini mendukung kebijakan hilirisasi industri yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari tembaga yang dihasilkan di Indonesia, sehingga memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Proyek ketiga adalah Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, yang direncanakan menjadi pusat industri dan hilirisasi halal di Aceh. Fokus utama kawasan ini adalah pada pengembangan produk makanan, minuman, dan berbagai produk lainnya yang sesuai dengan standar halal, dengan harapan dapat menarik minat investor yang tertarik pada industri halal.
Menurut keterangan tertulis dari Bank Indonesia, Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menjelaskan bahwa ketiga proyek tersebut dipilih melalui kurasi bersama dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) New York. Pemilihan ini didasarkan pada minat investor Amerika Serikat terhadap sektor-sektor tersebut.
Cari Tanah Kavling di BSD dengan harga termurah? Cek disini!
Selain mempromosikan proyek-proyek ini, dalam forum tersebut, Filianingsih juga menyampaikan lima alasan utama mengapa berinvestasi di Indonesia menjadi pilihan yang tepat. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat dengan prospek yang sangat positif. Kedua, stabilitas makroekonomi yang terjaga dengan baik. Ketiga, komitmen Pemerintah Indonesia terhadap reformasi struktural untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Keempat, akselerasi digitalisasi dalam sektor ekonomi dan keuangan. Terakhir, pengembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Forum Bisnis ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan beberapa narasumber, termasuk Deputi Kemenko Bidang Perekonomian, Kepala Kantor Perwakilan BI New York, Deputi Kementerian Investasi, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Industri. Dalam diskusi ini, berbagai topik dibahas, mulai dari kinerja investasi asing langsung (FDI) di Indonesia hingga kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk mendorong aliran investasi di sektor riil.
Baca Juga: IHSG dan Rupiah Menguat, Ini Arah Investasi Investor Asing di Bursa
Artikel ini memberikan gambaran tentang bagaimana Indonesia, melalui Bank Indonesia dan kerja sama dengan berbagai lembaga, berupaya untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan menawarkan proyek-proyek strategis yang memiliki potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui rangkaian kegiatan ini, diharapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang investasi dan perdagangan dapat semakin diperkuat, sejalan dengan upaya bersama untuk menciptakan sinergi yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif bagi kedua negara di masa depan.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com.