Ekonomi Indonesia kembali mengalami deflasi. Ini menandakan bahwa Indonesia telah mengalami deflasi empat kali berturut-turut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia mencatat deflasi sebesar 0,03 persen pada Agustus 2024 dibandingkan dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).
Kondisi ekonomi juga terlihat fluktuatif, dengan harga yang kadang naik dan turun. Penurunan harga ini dikenal sebagai deflasi, yang dapat mempengaruhi negara secara keseluruhan. Namun, ada kalanya harga mengalami penurunan yang tajam, yang disebut deflasi tinggi. Apa sebenarnya definisi, jenis, dampak, dan penyebab deflasi?
Apa itu Deflasi?
Deflasi dapat diartikan sebagai penurunan tingkat inflasi dalam periode tertentu, atau secara sederhana, deflasi adalah penurunan harga barang dan jasa yang terjadi dalam jangka waktu tertentu atau serentak.
Meskipun terlihat menguntungkan bagi konsumen, deflasi dapat merugikan para pengusaha sebagai penyedia barang dan jasa.
Jika deflasi terjadi secara besar-besaran, pengusaha mungkin akan mengurangi produksi dan bahkan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) untuk mengurangi kerugian.
Jenis-jenis Deflasi
Deflasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu deflasi sirkulasi dan deflasi strategis. Berikut penjelasan perbedaannya:
1. Deflasi Sirkulasi
Deflasi sirkulasi terjadi ketika ada kelebihan produksi barang di waktu yang sama, sehingga keseimbangan antara produksi dan konsumsi terganggu. Akibatnya, harga barang menjadi murah karena persediaannya melimpah.
Sebagai contoh, pada tahun 2008, banyak negara memproduksi minyak mentah secara berlebihan, sehingga harga minyak turun drastis dan menyebabkan banyak negara mengalami deflasi.
2. Deflasi Strategis
Deflasi ini disebabkan oleh kegagalan strategi kebijakan pemerintah dan bank sentral. Kebijakan yang menurunkan suku bunga dapat membuat orang lebih memilih menabung di bank untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi.
Namun, dengan banyaknya masyarakat yang menabung, peredaran uang menjadi terbatas, menyebabkan penurunan harga dan ketidakstabilan ekonomi negara.
Cari Rumah dengan harga terbaik, Cek disini!
Dampak Deflasi
Deflasi bisa memberikan dampak positif maupun negatif, yang keduanya mempengaruhi kondisi ekonomi negara. Berikut adalah dampaknya:
Dampak Positif Deflasi:
- Konsumen dapat membeli barang dan jasa dengan harga lebih murah.
- Nilai mata uang rupiah menguat.
- Masyarakat menjadi lebih hemat dan terdorong untuk menabung demi memenuhi kebutuhan hidup.
Dampak Negatif Deflasi:
- Pengusaha mengalami kerugian karena pendapatan menurun, sehingga cicilan kredit di bank terganggu.
- Peningkatan pengangguran akibat PHK.
- Pendapatan negara menurun karena penurunan pajak akibat berkurangnya pendapatan masyarakat.
- Ekonomi negara mengalami kemerosotan dan resesi.
- Penurunan produksi barang.
- Investor menarik modal karena lemahnya aktivitas jual beli.
Secara keseluruhan, deflasi atau penurunan harga barang dan jasa disebabkan oleh kelebihan produksi, kebijakan yang diberlakukan, dan faktor lain yang mempengaruhi kestabilan harga. Dampak deflasi ini dirasakan oleh semua pihak, mulai dari masyarakat, pengusaha, karyawan, hingga negara.
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!
Baca juga :
11 Rekomendasi Merk Spring Bed Terbaik, Tidur Lebih Nyenyak!
5 Model Meja Rias Simple Untuk Percantik Kamar
8 Jenis Bahan Karpet Terbaik Lengkap dengan Kisaran Harga