Take Over KPR atau mengambil alih cicilan rumah kini semakin populer sebagai solusi bagi mereka yang ingin melanjutkan pembayaran KPR tanpa beban angsuran tinggi.
Salah satu skema menarik yang kini tersedia adalah Take Over Berjenjang, yang memungkinkan pembayaran cicilan meningkat secara bertahap.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan sistem ini, bagaimana cara kerjanya, dan siapa saja yang cocok menggunakan skema ini? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Apa Itu Take Over KPR Berjenjang?
Pinterest.com
Take Over Berjenjang merupakan sistem pembayaran KPR yang bunga cicilannya naik secara bertahap sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat di awal.
Berbeda dengan bunga floating yang bisa berubah kapan saja, skema ini memberikan kepastian lebih karena setiap kenaikan bunga sudah direncanakan sejak awal.
Debitur baru yang mengambil alih cicilan rumah tidak langsung dikenakan cicilan penuh, melainkan dimulai dengan cicilan ringan yang akan meningkat bertahap berdasarkan periode yang telah disepakati dengan bank.
Baca juga artikel serupa : Panduan Menghitung Bunga KPR Berdasarkan Jenisnya
Kelebihan Take Over Berjenjang
1. Bunga Awal yang Lebih Rendah
Salah satu keuntungan utama dari take over berjenjang adalah bunga yang lebih rendah di tahun pertama. Hal ini memberikan keringanan bagi Propers yang baru saja memulai kewajiban KPR, sehingga mereka dapat lebih fokus untuk menstabilkan kondisi keuangan pribadi tanpa harus terbebani cicilan besar di awal.
2. Kenaikan Bunga yang Terkontrol
Keunggulan lainnya adalah kenaikan bunga yang dilakukan secara bertahap dan sudah disepakati sejak awal akad. Dengan adanya kepastian ini, Propers dapat merencanakan keuangan jangka panjang dengan lebih baik, tanpa khawatir akan kenaikan bunga yang mendadak.
3. Cocok untuk Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Skema ini sangat tepat bagi Propers yang sedang membangun karier atau keluarga dan membutuhkan waktu untuk mencapai kestabilan finansial.
Dengan cicilan yang disesuaikan dengan kemampuan, Propers bisa memfokuskan diri pada perbaikan kondisi keuangan pribadi sambil tetap memiliki hunian yang nyaman.
4. Fleksibilitas Take Over ke Bank Lain
Keuntungan lainnya adalah fleksibilitas untuk melakukan take over ke bank lain jika suatu saat ditemukan penawaran bunga yang lebih menguntungkan.
Jika ada promo atau fasilitas yang lebih baik di bank lain, Propers masih memiliki kesempatan untuk beralih dan memaksimalkan kondisi keuangan sesuai dengan situasi yang ada.
Contoh Kasus Take Over Berjenjang
Rara memulai cicilan KPR di Bank Y pada tahun 2019 dengan bunga fixed 6%, dan cicilan awal sebesar Rp 7 juta per bulan. Namun, pada tahun 2024, bunga KPR-nya berubah menjadi floating dan melonjak hingga 14%, sehingga cicilannya naik menjadi Rp 12 juta per bulan.
Rara merasa kesulitan dengan cicilan yang semakin berat dan memutuskan untuk mencari alternatif lain. Ia mengajukan Take Over melalui Pinhome ke Bank X yang menawarkan skema bunga berjenjang.
Bank X memberikan bunga yang lebih ringan pada tahun pertama, yaitu 4,5%, lalu meningkat menjadi 6% di tahun kedua, dan 7% di tahun ketiga.
Dengan skema ini, cicilan Rara menjadi lebih terjangkau dan bisa diprediksi, dengan cicilan awal yang turun menjadi Rp 6 juta per bulan di tahun pertama.
Baca juga artikel serupa : Panduan Take Over KPR Bank Konvensional ke Bank Syariah
Tips Cerdas Sebelum Mengajukan Take Over KPR Berjenjang
1. Bandingkan Penawaran dari Beberapa Bank
Jangan terburu-buru memilih satu bank saja. Lakukan perbandingan suku bunga awal, tahapan kenaikan bunga, serta tenor cicilan dari berbagai bank.
Pastikan skema bunga berjenjang yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan finansial Propers saat ini dan ke depannya. Semakin transparan informasinya, semakin aman keputusan Propers.
2. Cek dan Hitung Semua Biaya Tambahan
Proses take over biasanya melibatkan beberapa biaya tambahan seperti:
- Biaya notaris dan legalitas dokumen
- Biaya appraisal (penilaian rumah)
- Biaya administrasi atau provisi bank
Pastikan seluruh biaya ini sudah dihitung dengan cermat agar tidak muncul pengeluaran tak terduga yang bisa mengganggu cash flow Propers.
Untuk menghindari proses rumit dan antrian panjang, manfaatkan platform properti digital seperti Pinhome yang menyediakan layanan take over KPR secara praktis.
Di platform ini, Propers bisa membandingkan penawaran dari berbagai bank, mendapatkan simulasi cicilan, hingga dibantu proses administrasi oleh tim profesional.
4. Buat Simulasi dan Rencana Keuangan Jangka Panjang
Sebelum mengajukan, penting bagi Propers untuk membuat simulasi cicilan dari tahun ke tahun. Perhitungkan kenaikan bunga yang sudah disepakati, lalu sesuaikan dengan proyeksi penghasilan dan pengeluaran rutin. Ini akan membantu Propers menghindari risiko gagal bayar dan menjaga kestabilan keuangan di masa depan.
5. Pastikan Kondisi Rumah dan Dokumen Lengkap
Sebelum proses take over disetujui, bank biasanya akan melakukan pengecekan kondisi fisik rumah dan kelengkapan dokumen. Pastikan rumah dalam kondisi baik, tidak bermasalah hukum, dan dokumen seperti sertifikat, IMB, serta bukti cicilan sebelumnya lengkap agar proses tidak terkendala.
Take Over Berjenjang adalah solusi KPR cerdas yang cocok untuk Propers yang butuh fleksibilitas di awal pembayaran. Dengan skema bunga yang naik bertahap, Propers bisa memiliki rumah idaman tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan.
Jika selama ini cicilan rumah terasa berat, mungkin saatnya mempertimbangkan skema ini untuk masa depan finansial yang lebih sehat dan terencana!
Temukan berbagai pilihan properti menarik dan solusi hunian terbaik hanya di eCatalog Sinar Mas Land! Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut.