pixel
Home/Articles/

Cari Tau Bedanya KPR In House dan KPR Biasa

Cari Tau Bedanya KPR In House dan KPR Biasa

21 June 2024

Bagikan :

share on facebookshare on Xshare on whatsapp
Cari Tau Bedanya KPR In House dan KPR Biasa

KPR in-house adalah alternatif pembiayaan rumah yang langsung disediakan oleh pengembang properti atau perusahaan konstruksi, tanpa melalui bank atau lembaga keuangan lainnya. Mari kita bedah lebih lanjut tentang KPR in-house dan perbedaannya dengan KPR konvensional.

Apa Itu KPR In House

KPR in-house adalah alternatif pembiayaan rumah yang ditawarkan langsung oleh pengembang properti atau perusahaan konstruksi, bukan melalui bank atau lembaga keuangan lainnya. Karena disediakan secara internal, syarat dan ketentuan KPR in-house, seperti suku bunga, jangka waktu, dan proses persetujuan, dapat berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing pengembang.

Cara Kerja in-house KPR

Sistem KPR in-house adalah cara perusahaan atau organisasi mengelola kegiatan atau layanan secara mandiri, tanpa bantuan pihak luar. Dalam konteks KPR, ini berarti pengembang properti menawarkan pembiayaan langsung kepada pembeli tanpa melibatkan bank.

Jadi, pengembang properti yang menggunakan sistem in-house akan mengurus proses persetujuan, suku bunga, dan pembayaran sendiri. Cara ini bisa membuat proses pembiayaan lebih cepat dan fleksibel, tapi calon pembeli perlu mempertimbangkan risiko dan keuntungannya sebelum memutuskan.

Perbedaan Inhouse KPR dan KPR Biasa

  1. Pemberi Pinjaman: KPR konvensional disediakan oleh bank atau lembaga keuangan, sedangkan KPR Inhouse ditawarkan langsung oleh pengembang properti.
  2. Persyaratan: KPR Inhouse mungkin memiliki persyaratan yang lebih fleksibel dan mudah dipenuhi dibandingkan dengan KPR konvensional yang mengikuti peraturan perbankan yang lebih ketat.
  3. Suku Bunga dan Jangka Waktu: Suku bunga dan jangka waktu KPR Inhouse dapat berbeda-beda antar pengembang, sementara KPR konvensional biasanya mengikuti suku bunga pasar yang ditentukan oleh bank.
  4. Proses Persetujuan: KPR Inhouse biasanya memiliki proses persetujuan yang lebih cepat karena keputusan diambil langsung oleh pengembang tanpa melibatkan pihak ketiga seperti bank.
  5. Risiko: KPR Inhouse memiliki risiko yang terkait dengan kondisi keuangan dan keberhasilan proyek pengembang. KPR konvensional menawarkan lebih banyak perlindungan bagi peminjam karena diatur oleh regulasi perbankan.

Penting untuk mempertimbangkan semua faktor ini dan melakukan riset menyeluruh sebelum memutuskan jenis KPR yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

Keuntungan KPR in House

KPR in-house menawarkan sejumlah keunggulan yang menarik bagi calon pembeli properti. Proses persetujuannya yang cepat dan persyaratan yang lebih fleksibel menjadi daya tarik utama. Selain itu, beberapa program bahkan tidak memerlukan jaminan tambahan, sehingga memudahkan pembeli yang memiliki aset terbatas. Dukungan langsung dari pengembang properti juga menjadi nilai tambah, karena mereka dapat memberikan informasi dan bantuan yang lebih personal sepanjang proses pembelian. Terakhir, fleksibilitas dalam negosiasi harga atau skema pembayaran dapat memberikan keuntungan finansial bagi pembeli.

Namun, penting untuk diingat bahwa setiap pengembang properti memiliki kebijakan dan persyaratan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, calon pembeli disarankan untuk melakukan riset yang mendalam, memahami detail pembiayaan, dan membandingkan berbagai pilihan KPR in-house sebelum mengambil keputusan akhir.

Cari properti di Surabaya dengan harga terbaik? Cek disini! 

Kekurangan KPR in House

Sebelum memutuskan mengambil KPR in-house, calon pembeli harus mempertimbangkan dengan cermat keuntungan dan kerugiannya, serta membandingkannya dengan KPR konvensional. Beberapa kelemahan KPR in-house yang perlu diperhatikan antara lain:

  1. Pilihan Properti Terbatas: KPR in-house hanya dapat digunakan untuk membeli properti dari pengembang yang menawarkan skema pembiayaan ini, sehingga membatasi pilihan calon pembeli.
  2. Suku Bunga Lebih Tinggi: Suku bunga KPR in-house seringkali lebih tinggi daripada KPR konvensional karena ditentukan sendiri oleh pengembang.
  3. Risiko Pengembang: KPR in-house memiliki risiko terkait kondisi keuangan pengembang. Jika pengembang mengalami kesulitan, hal ini dapat berdampak negatif pada pembiayaan pembeli.
  4. Sulit Membandingkan: Calon pembeli mungkin sulit membandingkan penawaran KPR in-house dengan opsi lain di bank atau lembaga keuangan lain, sehingga sulit mendapatkan penawaran terbaik.
  5. Perlindungan Hukum Terbatas: KPR in-house mungkin tidak memiliki perlindungan hukum yang sama seperti KPR konvensional, sehingga pembeli kurang terlindungi jika terjadi masalah dengan pengembang.

Simulasikan KPR mu lewat fitur KPR calculator di Ecatalog Sinarmas land, sekarang! 

Nah itu dia pengertian dari KPR in house. Yuk, kunjungi website ecatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna ecatalog! 

Our Property

Chelsea type Peony
Chelsea type Peony

Surabaya, Jawa Timur

Property Area: 55m2
Residential

Start from 
Rp 1.744.100.000
Chelsea type Norway
Chelsea type Norway

Surabaya, Jawa Timur

Property Area: 66m2
Residential

Start from 
Rp 2.041.000.000



Promotions

KPR Calculator Banner

Bagikan :

share on facebookshare on Xshare on whatsapp
Similar Articles
Info KPR
article
Ajuin KPR Gak Pake Ribet! Budget Terjangkau Bisa Punya Rumah Idaman!

Beli rumah di BSD - Memiliki rumah baru adalah impian semua orang, salah satu cara untuk memilikinya

Read More

07 November 2022

Info KPR
article
Ingin Beli Rumah Second di BSD? Berikut Tahapannya Dalam Mengajukan KPR

Lakukan Tahapan Ini Sebelum Beli Mengajukan KPR rumah Second Beli rumah di Bsd - Beli rumah b

Read More

22 December 2022

Info KPR
article
Ingin Beli Rumah di Bogor? Ini Tips Menentukan Bank untuk Pengajuan KPR, Yuk Simak!

Beli rumah di Bogor - Bisa membeli rumah di kota metropolitan seperti Bogor tentunya menjadi suatu k

Read More

10 January 2023