Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat Muslim diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, menahan diri dari makan, minum, serta perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa. Salah satu isu yang sering dibahas adalah hukum meminum minuman beralkohol selama Ramadan, baik dalam perspektif Islam maupun dalam regulasi hukum yang berlaku di Indonesia.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Hukum Meminum Alkohol dalam Islam
Dalam ajaran Islam, minuman beralkohol secara umum dilarang. Al-Qur’an dan hadis secara tegas mengharamkan konsumsi khamr (minuman memabukkan). Islam mengajarkan bahwa khamr merupakan perbuatan keji yang harus dihindari agar seseorang mendapatkan keberuntungan dan ketakwaan.
Dalam konteks Ramadan, mengonsumsi alkohol tidak hanya bertentangan dengan prinsip puasa, tetapi juga bertentangan dengan nilai ketakwaan yang diperintahkan selama bulan suci ini.
Hukum Minuman Alkohol dalam Regulasi Indonesia
Di Indonesia, aturan terkait minuman beralkohol diatur dalam beberapa regulasi, di antaranya:
- Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 20 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol.
- Pasal 300 KUHP yang mengatur sanksi bagi siapa saja yang menjual atau menyediakan alkohol kepada seseorang yang berada dalam kondisi tertentu (misalnya di bawah umur atau sedang berpuasa).
- Peraturan Daerah (Perda) di beberapa wilayah di Indonesia juga melarang konsumsi dan peredaran alkohol, terutama selama Ramadan.
Selain itu, banyak daerah menerapkan penutupan tempat hiburan malam dan pelarangan penjualan minuman keras selama bulan Ramadan untuk menghormati umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Meminum minuman beralkohol selama bulan Ramadan tidak hanya bertentangan dengan hukum Islam, tetapi juga dapat berpotensi melanggar peraturan hukum di Indonesia. Selain membatalkan atau mengurangi pahala puasa, alkohol juga dapat menghambat ibadah dan merusak esensi spiritual Ramadan. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, sebaiknya menghindari konsumsi alkohol dan meningkatkan kualitas ibadah selama bulan suci ini.
Dengan memahami aspek hukum Islam dan regulasi yang berlaku, umat Muslim diharapkan dapat lebih menjaga kesucian Ramadan dan menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan serta ketakwaan.
Pastikan Ramadan tahun ini lebih berkesan bersama keluarga dengan menyiapkan segala sesuatunya lebih baik. Kunjungi eCatalog Sinar Mas Land untuk menemukan hunian nyaman yang mendukung momen spesial bersama keluarga!
Baca juga artikel serupa :