Di tengah hiruk pikuk kehidupan, generasi sandwich seringkali terjebak dalam situasi sulit. Di satu sisi, mereka harus menanggung beban finansial orang tua, di sisi lain mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menghidupi keluarga. Memiliki rumah idaman pun terasa seperti mimpi yang sulit digapai.
Namun, jangan khawatir! Dengan strategi dan perencanaan keuangan yang matang, memiliki rumah bagi generasi sandwich bukan lagi hal yang mustahil. Simak artikel berikut ini sampai selesai, ya!
Baca Juga: Kisaran Biaya Renovasi Rumah 2 Lantai & Cara Hitungnya
Siapakah Generasi Sandwich?
Generasi sandwich adalah kelompok individu yang secara finansial bertanggung jawab untuk menghidupi dua generasi, yaitu orang tua dan anak-anak. Istilah ini populer digunakan untuk menggambarkan generasi milenial, generasi yang dilahirkan antara tahun 1981 dan 1996, yang terjebak di antara dua generasi yang membutuhkan dukungan finansial.
Tantangan Generasi Sandwich Memiliki Rumah
Membeli rumah bagi generasi sandwich menghadirkan berbagai tantangan, di antaranya:
- Penghasilan terbatas: Beban finansial yang besar untuk menghidupi orang tua dan anak-anak seringkali menggerus tabungan dan menyisakan sedikit dana untuk membeli rumah.
- Utang konsumtif: Gaya hidup konsumtif yang marak di kalangan generasi milenial dapat menjerumuskan mereka ke dalam jebakan utang, sehingga semakin menyulitkan untuk menabung dan membeli rumah.
- Harga rumah yang tinggi: Kenaikan harga rumah yang signifikan, terutama di kota-kota besar, membuat generasi sandwich kesulitan untuk menjangkau harga rumah yang ideal.
11 Jurus Jitu Generasi Sandwich Wujudkan Impian Punya Rumah Sendiri
Meskipun penuh tantangan, bukan berarti generasi sandwich tidak bisa memiliki rumah. Berikut 11 jurus jitu yang bisa diterapkan:
Baca Juga: Terapin 10 Konsep Frugal Living Ini Agar Cepat Beli Rumah
1. Pahami Tipikal Generasi Sandwich
Generasi sandwich adalah kelompok individu yang secara finansial bertanggung jawab atas dua generasi, yaitu orang tua dan anak-anak mereka. Hal ini biasanya terjadi karena berbagai faktor, seperti:
- Usia orang tua: Orang tua yang sudah lanjut usia dan tidak lagi bekerja, sehingga membutuhkan bantuan finansial dari anak-anak mereka.
- Penghasilan rendah: Penghasilan orang tua tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sehingga anak-anak mereka harus membantu.
- Tanggungan anak: Generasi sandwich memiliki anak-anak yang membutuhkan biaya pendidikan dan hidup.
2. Buat Anggaran yang Jelas dan Realistis
Langkah pertama adalah membuat anggaran keuangan yang jelas dan realistis. Catat semua pemasukan dan pengeluaran Anda, termasuk pengeluaran untuk orang tua dan anak-anak. Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Manager atau Spendee untuk membantu Anda melacak pengeluaran dengan mudah.
3. Prioritaskan Kebutuhan daripada Keinginan
Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan. Hindari pengeluaran konsumtif yang tidak perlu, seperti membeli gadget terbaru atau berlibur ke luar negeri.
4. Tingkatkan Penghasilan
source: koinworks
Cari peluang untuk meningkatkan penghasilan Anda. Anda dapat mencari pekerjaan sampingan, mengembangkan hobi menjadi bisnis, atau berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan.
5. Kelola Utang dengan Bijak
Hindari utang konsumtif yang memberatkan keuangan Anda. Jika memiliki utang, buatlah strategi untuk melunaskannya secepat mungkin. Prioritaskan utang dengan bunga tinggi terlebih dahulu.
6. Manfaatkan Promo dan Diskon
Cari promo dan diskon untuk berbagai kebutuhan Anda. Gunakan aplikasi pembanding harga seperti Pricebook atau Cek Aja untuk mendapatkan harga terbaik.
7. Siapkan Dana Darurat
Sisihkan dana darurat untuk mengantisipasi pengeluaran tak terduga, seperti biaya kesehatan atau kerusakan rumah. Dana darurat minimal setara dengan 3-6 bulan pengeluaran bulanan.
8. Cari Hiburan Gratis atau Murah
Banyak hiburan gratis atau murah yang bisa Anda nikmati, seperti mengunjungi taman, menonton film di rumah, atau bermain bersama keluarga.
9. Jual Barang yang Tidak Dipakai
Jual barang-barang yang tidak lagi Anda gunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Anda dapat menjualnya secara online atau di pasar loak.
10. Konsultasi dengan Perencana Keuangan
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengelola keuangan, konsultasikan dengan perencana keuangan profesional. Mereka dapat membantu Anda membuat strategi keuangan yang tepat untuk mencapai tujuan Anda.
11. Bersikap Sabar dan Konsisten
Memiliki rumah membutuhkan waktu dan usaha. Tetaplah sabar dan konsisten dalam menerapkan tips-tips di atas. Percayalah, dengan kerja keras dan disiplin, Anda pasti dapat mewujudkan mimpi memiliki rumah idaman.
Bonus: Manfaatkan Program Pemerintah
Pemerintah menyediakan berbagai program untuk membantu masyarakat membeli rumah, seperti KPR Subsidi dan KPR Sejahtera. Cari informasi lebih lanjut tentang program-program ini dan manfaatkan jika Anda memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa ikut simulasikan KPR di eCatalog, akses disini: KPR Calculator
Ingatlah, memiliki rumah bukan hanya tentang memiliki tempat tinggal, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih stabil dan sejahtera bagi Anda dan keluarga.
Mulai terapkan strategi-strategi di atas dan wujudkan mimpi Anda memiliki rumah!
Ingin berita lainnya seputar finansial, kehidupan memiliki rumah hingga jual-beli properti? Kunjungi ecatalog.sinarmaslan.com sekarang juga!