pixel
Home/Articles/

5 Metode Puasa Intermiten yang Cocok untuk Program Diet

5 Metode Puasa Intermiten yang Cocok untuk Program Diet

10 March 2025

Bagikan :

share on facebookshare on Xshare on whatsapp
5 Metode Puasa Intermiten yang Cocok untuk Program Diet

merdeka.com

Apa Itu Puasa Intermiten?

Puasa intermiten (intermittent fasting) adalah pola makan yang mengatur siklus antara periode makan dan berpuasa. Tidak seperti diet konvensional yang membatasi jenis makanan, puasa intermiten lebih menekankan pada kapan seseorang boleh makan. 

Metode ini dipercaya dapat membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme.

Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas

Apa Saja Kategori Puasa Intermiten?

Terdapat beberapa metode puasa intermiten yang populer, antara lain:

1. 16/8 Method (Leangains Protocol)

Intermittent Fasting: Metode, Manfaat, dan Rekomendasi Menunya | Orami

Metode ini melibatkan 16 jam puasa dan 8 jam jendela makan. Misalnya, seseorang mulai makan pada pukul 12.00 dan berhenti pada pukul 20.00, kemudian berpuasa hingga siang keesokan harinya.

2. 5:2 Diet

Dalam metode ini, seseorang makan seperti biasa selama lima hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hanya 500-600 kalori pada dua hari non-berturut-turut.

3. Eat-Stop-Eat

Pola ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali dalam seminggu. Misalnya, seseorang makan malam pada pukul 19.00, lalu tidak makan lagi hingga pukul 19.00 keesokan harinya.

4. Alternate-Day Fasting

Metode ini melibatkan puasa selang-seling setiap hari. Pada hari puasa, seseorang dapat mengonsumsi sekitar 500 kalori, sedangkan pada hari makan bebas, seseorang boleh makan seperti biasa.

5. The Warrior Diet

Metode ini mengharuskan seseorang berpuasa selama 20 jam dan hanya makan dalam jendela waktu 4 jam, biasanya pada malam hari. Metode ini menekankan konsumsi makanan utuh dan sehat saat makan.

Apa yang Bisa Dimakan dan Diminum Selama Puasa Intermiten?

Selama periode puasa, seseorang tetap boleh mengonsumsi minuman yang tidak mengandung kalori, seperti air putih, teh tanpa gula, kopi hitam (tanpa gula atau susu), serta minuman elektrolit tanpa kalori jika diperlukan. 

Sementara itu, pada jendela makan, sebaiknya memilih makanan bernutrisi tinggi seperti protein tinggi (ayam, ikan, telur, tahu, tempe), lemak sehat (alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun), karbohidrat kompleks (nasi merah, quinoa, ubi), serta serat tinggi dari sayuran dan buah-buahan.

Apakah Puasa Intermiten Membantu Menurunkan Berat Badan?

Puasa intermiten dapat membantu menurunkan berat badan karena membatasi waktu makan, sehingga seseorang cenderung mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi. 

Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan kadar hormon norepinefrin yang berperan dalam pembakaran lemak, serta memicu proses autofagi, yaitu mekanisme pembersihan sel dari komponen yang rusak untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Selain itu, puasa intermiten juga membantu menstabilkan kadar gula darah, yang berkontribusi dalam mengontrol resistensi insulin yang berkaitan dengan obesitas dan diabetes tipe 2.

Our Property

Azure Superior+
Azure Superior+

Surabaya, Jawa Timur

Property Area: 32.09m2
Apartment

Start from 
Rp 674.130.600
Azure Superior
Azure Superior

Surabaya, Jawa Timur

Property Area: 25.67m2
Apartment

Start from 
Rp 563.130.000
Azure 1BR
Azure 1BR

Surabaya, Jawa Timur

Property Area: 35.06m2
Apartment

Start from 
Rp 744.143.400
Azure 2BR
Azure 2BR

Surabaya, Jawa Timur

Property Area: 51.58m2
Apartment

Start from 
Rp 1.217.454.000
Azure 2BR
Azure 2BR

Surabaya, Jawa Timur

Property Area: 51.58m2
Apartment

Start from 
Rp 1.129.050.000

Bagaimana Cara Aman Menerapkan Metode Puasa Intermiten?

Agar puasa intermiten efektif dan aman, seseorang dapat memulainya secara bertahap dengan mencoba metode 12/12 (12 jam puasa, 12 jam makan) sebelum beralih ke metode yang lebih ketat. Penting juga untuk menjaga asupan nutrisi dengan memastikan makanan yang dikonsumsi tetap seimbang dan bergizi.

Selain itu, menjaga hidrasi dengan minum cukup air sangat diperlukan agar terhindar dari dehidrasi selama puasa. Saat berbuka, sebaiknya menghindari makan berlebihan dan mengonsumsi makanan secukupnya agar manfaat puasa tetap optimal. 

Jika seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau tekanan darah rendah, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai puasa intermiten.

Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!

Baca juga artikel serupa : 

 

Promotions

5 Metode Puasa Intermiten yang Cocok untuk Program Diet

Bagikan :

share on facebookshare on Xshare on whatsapp
Similar Articles
Gaya Hidup & Hobi
article
Bingung Mau Kemana, in dia 7 Spot Menarik di BSD City!

Awalnya BSD memang sebuah kawasan perumahan dan tak lebih. Kini BSD City sudah menjelma sebagai kawa

Read More

13 December 2022

Gaya Hidup & Hobi
article
Membandingkan Biaya Hidup di Apartemen dan Rumah Tinggal di Tangerang

Tangerang merupakan kota yang sedang berkembang pesat di wilayah Jabodetabek. Kota ini menjadi pilih

Read More

26 January 2023

Gaya Hidup & Hobi
article
BSD City, Kota Modern dengan Fasilitas Lengkap

BSD City adalah kota baru yang berlokasi di dekat Jakarta, Indonesia. Kota ini memiliki luas sekitar

Read More

06 February 2023