Desain rumah bungalow dikenal sebagai pilihan arsitektur sederhana dan fungsional yang sangat cocok untuk ruang terbatas. Berbeda dengan rumah pada umumnya, bungalow biasanya hanya terdiri dari satu lantai, meski ada juga yang memiliki dua lantai dengan atap miring. Gaya arsitektur ini mulai populer sejak akhir abad ke-19 dan memiliki sejarah panjang yang menarik.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Apa Itu Desain Rumah Bungalow?
Rumah bungalow didefinisikan sebagai rumah satu lantai atau pondok kecil yang kerap dibangun di atas lahan yang luas. Menurut Architecture Lab, arsitektur bungalow awalnya digunakan untuk menciptakan hunian sederhana dengan ruang terbuka yang nyaman. Luas rata-rata rumah bungalow adalah sekitar 93 hingga 186 meter persegi, yang cukup untuk menciptakan suasana lapang meski pada hunian kecil.
Bentuk klasik bungalow cenderung persegi panjang dengan lebar 7-9 meter dan panjang 9-12 meter. Bungalow pun dianggap sebagai pilihan ideal bagi yang mencari hunian dengan anggaran terjangkau di daerah pinggiran kota.
Sejarah Arsitektur Bungalow
Arsitektur bungalow berasal dari India Timur sekitar tahun 1800-an. Nama bungalow diambil dari istilah “Bangla” dalam bahasa Hindi, yang berarti "rumah gaya Bengali" dan mencerminkan desain rumah Bengali tradisional dengan satu lantai. Gaya ini kemudian diperkenalkan ke Inggris oleh pejabat kolonial pada abad ke-19. Arsitek Inggris seperti Edwin Lutyens dan Charles Voysey kemudian mengadaptasi konsep bungalow sesuai selera lokal, membawa arsitektur ini ke panggung global.
Di Amerika Serikat, konsep bungalow mulai berkembang di awal abad ke-20, khususnya di California. Terinspirasi dari gerakan seni dan kerajinan, arsitek Greene menciptakan bungalow bergaya Craftsman pada tahun 1903. Di dekade 1910-an, bungalow menjadi tren arsitektur yang banyak disukai di seluruh AS.
Karakteristik Khas Arsitektur Bungalow
Desain rumah bungalow memiliki beberapa ciri khas yang membuatnya unik dan fungsional, di antaranya:
1. Bangunan yang Rendah
Struktur bungalow umumnya rendah dengan sebagian besar ruang hunian berada di lantai dasar. Pada beberapa model, lantai dua atau loteng kecil dapat ditambahkan, tetapi ketinggiannya tetap terbatas untuk memudahkan aksesibilitas.
2. Teras Rumah yang Menonjol
Teras menjadi ciri utama yang mempercantik tampilan luar rumah bungalow. Teras depan biasanya dilengkapi atap yang menjorok dan kadang melingkar ke sisi rumah, menciptakan bentuk "L". Elemen ini memberi kesan terbuka dan menciptakan transisi alami antara area dalam dan luar.
Cari rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
3. Atap Menjorok dan Miring
Atap bungalow memiliki desain miring dan menjorok melampaui dinding rumah, yang selain estetis, juga berfungsi sebagai pelindung dari sinar matahari dan hujan. Ciri khas ini membuat rumah terasa lebih sejuk dan nyaman.
4. Bentuk Persegi yang Simetris
Bentuk persegi menjadi karakteristik umum bungalow, sering kali dengan bagian depan yang lebar. Tata letak ini memaksimalkan penggunaan ruang, sehingga memberikan efisiensi dalam penggunaan lahan meski hanya memiliki satu lantai.
5. Lahan yang Luas
Desain bungalow biasanya membutuhkan lahan yang lebih luas dibandingkan dengan bangunan bertingkat. Karakteristik ini menjadikan bungalow sebagai pilihan ideal untuk area suburban atau pinggiran kota, di mana lahan lebih mudah didapatkan.
Desain rumah bungalow menggabungkan gaya arsitektur sederhana dan praktis yang menjadikannya pilihan ideal untuk hunian keluarga yang mengutamakan kenyamanan dan keakraban. Konsep ini terus diminati di berbagai belahan dunia, dengan adaptasi sesuai iklim dan budaya setempat.
Baca juga artikel terkait desain disini:
Ikuti terus informasi bermanfaat lainnya seputar properti, lifestyles, tata cara hingga informasi mengenai promo dan diskon properti hanya melalui ecatalog.sinarmasland.com