Memiliki sistem sanitasi yang baik di rumah adalah hal penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan keluarga. Salah satu komponen penting dalam sistem ini adalah septic tank, yang berfungsi sebagai tempat penampungan dan pengolahan limbah dari toilet dan saluran air.
Jika pemasangan septic tank dilakukan dengan cara yang kurang tepat, bukan hanya menyebabkan septic tank cepat penuh, tetapi juga bisa menimbulkan pencemaran lingkungan serta menambah biaya perawatan. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, simak panduan pemasangan septic tank yang benar berikut ini.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Tips Pemasangan Septic Tank yang Benar
Berikut beberapa hal penting yang harus Propers perhatikan saat memasang septic tank agar lebih awet dan tidak cepat penuh.
1. Sesuaikan Ukuran dengan Jumlah Penghuni Rumah
Menurut Immanuel Ginting, Koordinator Nasional Sanitasi Urban dari USAID IUWASH Tangguh, semakin banyak jumlah penghuni dalam satu rumah, maka volume septic tank juga harus semakin besar.
Secara umum, septic tank rumah tinggal memiliki kapasitas antara 2 hingga 3 meter kubik. Untuk rumah dengan 5–10 penghuni, kapasitas minimal yang disarankan adalah sekitar 1,7–2 meter kubik, terutama jika sistem limbah mencakup WC saja.
Namun, jika limbah dari dapur, kamar mandi, dan cucian juga dialirkan ke septic tank (sistem tercampur), maka kapasitas tersebut hanya ideal untuk maksimal 4 penghuni.
2. Pastikan Septic Tank Kedap Air
Septic tank harus dibuat kedap air agar air tanah tidak masuk ke dalamnya. Menurut Endro Adinugroho, Spesialis Sanitasi Senior dari USAID IUWASH Tangguh, tangki yang tidak kedap air akan lebih cepat penuh karena air tanah ikut masuk, apalagi saat musim hujan atau permukaan air tanah tinggi.
Dengan septic tank yang kedap, Propers dapat menghindari biaya penyedotan yang lebih sering dan menjaga kualitas tanah di sekitar rumah tetap aman dari kontaminasi.
Cari rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
3. Posisi Lubang Kontrol Lebih Tinggi dari Tanah Sekitar
Untuk mencegah masuknya air hujan, lubang kontrol (manhole) septic tank harus berada sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Hal ini bertujuan agar air hujan tidak mengalir masuk ke dalam tangki melalui lubang tersebut. Penempatan ini juga mencegah air permukaan masuk ke sistem septik.
4. Gunakan Sistem Resapan Terpisah
Hindari membuat bagian bawah septic tank menjadi area resapan, karena hal ini justru membuka peluang air tanah masuk ke tangki saat musim hujan. Sistem resapan sebaiknya dibuat terpisah dari tangki utama.
Dalam standar SNI, terdapat dua bagian utama: satu sebagai tempat pengolahan dan satu lagi sebagai lubang resapan air limbah cair yang telah melalui proses penyaringan.
5. Lengkapi dengan Pipa Hawa
Salah satu komponen penting yang sering dilupakan adalah pipa hawa atau ventilasi udara. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan gas metana yang terbentuk di dalam septic tank.
Tanpa pipa hawa, gas metana dapat menumpuk dan keluar melalui sambungan pipa di dalam rumah, yang tentu berbahaya dan tidak sehat. Jadi, pastikan septic tank dilengkapi dengan saluran udara ke atas.
6. Pilih Lokasi yang Aman dan Jauh dari Akar Pohon
Pemilihan lokasi septic tank juga harus Propers perhatikan. Hindari menempatkan tangki dekat dengan pohon besar atau benda keras lainnya, karena akar atau tekanan dari benda-benda tersebut dapat merusak struktur tangki, bahkan menyebabkan kebocoran atau retak.
Memasang septic tank tidak boleh sembarangan. Selain memilih ukuran yang sesuai, pastikan tangki kedap air, memiliki sistem ventilasi, dan dipasang di lokasi yang aman. Dengan mengikuti panduan di atas, septic tank Propers tidak akan cepat penuh dan sistem sanitasi di rumah tetap optimal.
Temukan berbagai pilihan properti menarik dan solusi hunian terbaik hanya di eCatalog Sinar Mas Land ! Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga artikel lainnya :