Salah satu hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan tinggal di apartemen adalah biaya listrik dan air. Tinggal di apartemen, terutama di kota-kota besar, memang semakin diminati karena beberapa keunggulan yang ditawarkannya.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Selain terlihat lebih modern dan trendi, apartemen juga memiliki nilai plus seperti lokasi yang strategis serta fasilitas publik dan pendukung yang modern. Namun, ada beberapa biaya tambahan yang perlu diperhatikan, termasuk biaya listrik dan air yang cenderung lebih tinggi dibandingkan rumah tapak.
Kisaran Biaya Listrik dan Air di Apartemen
Setiap apartemen memiliki tarif listrik dan air yang bervariasi, tergantung pada kelasnya. Dengan kapasitas daya listrik rata-rata 1.300 watt, biaya listrik untuk satu unit apartemen bisa berkisar antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan. Sementara itu, biaya air biasanya berkisar sekitar Rp100 ribu per bulan. Perlu diingat bahwa biaya ini belum termasuk dalam sewa apartemen, sehingga merupakan tambahan yang perlu diperhitungkan.
Mengapa Biaya Listrik dan Air di Apartemen Lebih Mahal?
Biaya listrik dan air di apartemen lebih tinggi dibandingkan rumah tapak, dan ada beberapa alasan di balik hal ini:
1. Tarif Listrik Masuk dalam Kategori Tarif Bisnis
Listrik di apartemen tidak dianggap sebagai tarif residensial oleh PLN. Sebagian besar apartemen terletak di kawasan bisnis, sehingga tarif listrik masuk dalam kategori bisnis, yang lebih mahal. Tarif listrik per kWh untuk apartemen bisa 20–45% lebih tinggi dibandingkan rumah tapak, tergantung kelas apartemen.
2. Tarif Listrik Tidak Ditentukan oleh PLN
Tarif listrik di apartemen biasanya ditentukan oleh pengelola apartemen, bukan oleh PLN. Pengelola menentukan besarnya biaya abodemen berdasarkan kelas apartemen. Semakin tinggi kelas apartemen, semakin besar biaya listrik yang dikenakan.
3. Penggunaan kWh Meter Prabayar
Jika apartemen menggunakan kWh meter prabayar, penghuni bisa lebih mengontrol biaya listrik karena tarif yang berlaku sama dengan tarif listrik rumah tapak. Namun, pengisian token listrik prabayar harus dilakukan oleh petugas apartemen, bukan penghuni langsung.
4. Perubahan Tegangan Listrik
Listrik di apartemen harus diubah dari tegangan menengah ke tegangan rendah, karena pasokan dari PLN bertegangan menengah. Proses ini membutuhkan biaya tambahan, sehingga menyebabkan abodemen listrik lebih mahal.
Cari apartemen di Jakarta dan sekitarnya dengan harga terbaik? Cek disini!
Cara Menghemat Biaya Listrik dan Air di Apartemen
Untuk menyiasati biaya listrik dan air yang tinggi di apartemen, ada beberapa langkah yang bisa diambil, seperti:
- Pastikan apartemen selalu berpenghuni agar tidak dikenakan minimum charge saat tidak ada pemakaian.
- Manfaatkan pencahayaan alami dengan menempatkan perabotan agar tidak menghalangi penyebaran cahaya.
- Aktifkan sensor matahari untuk lampu balkon atau gunakan lampu photocell untuk menghemat energi.
- Gunakan audio dan televisi hanya saat dibutuhkan, dan hindari mode stand-by pada perangkat seperti water heater dan dispenser.
Baca juga artikel terkait tips properti disini:
Dengan langkah-langkah tersebut, Anda dapat mengurangi biaya listrik dan air di apartemen, sehingga kehidupan di apartemen menjadi lebih efisien dan tidak memberatkan.
Ikuti terus informasi bermanfaat lainnya seputar properti, lifestyles, tata cara hingga informasi mengenai promo dan diskon properti hanya melalui ecatalog.sinarmasland.com