Properti syariah menjadi topik yang semakin banyak dibicarakan belakangan ini, terutama di kalangan mereka yang ingin berinvestasi dengan prinsip yang sesuai syariat Islam. Lalu, apa sebenarnya properti syariah itu? simak penjelasan selengkapnya di sini!
Pengertian Properti Syariah
Mungkin, banyak dari kita yang sudah familiar dengan istilah properti, tapi apa sih yang dimaksud dengan properti syariah? Properti syariah adalah jenis properti yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam, yang mengharuskan transaksi yang dilakukan bebas dari unsur riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan maisir (perjudian).
Dalam investasi properti syariah, skema pembayarannya tidak sama dengan bank yang menggunakan prinsip pinjaman melainkan menerapkan syarat dan ketentuan yang sesuai dengan ajaran agama, memastikan bahwa setiap prosesnya halal dan tidak merugikan siapa pun.
Cari Rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
Keuntungan Properti Syariah
Ini dia beberapa kelebihan dari properti syariah:
- Tanpa riba
- Cicilan tetap setiap bulan
- Tidak memerlukan BI checking
- Tidak ada sistem penyitaan, penalti, atau denda
- Menggunakan akad istishna, yaitu akad jual beli rumah dengan sistem pemesanan dan ketentuan tertentu
- Cicilan yang singkat
- Mendapatkan edukasi terkait ajaran syariat Islam
- Tersedia fasilitas pendukung untuk kepuasan spiritual, seperti rumah tahfidz dan masjid
Kekurangan Properti Syariah
Ini dia beberapa kekurangan dari properti syariah:
- Tidak ada asuransi jika terjadi kerusakan pada properti.
- Biaya perawatan cenderung tinggi.
- Waktu pembangunan dan serah terima unit rumah lebih panjang.
- Tidak memiliki sertifikasi halal atau syariah yang diakui oleh MUI.
- Cicilan tetap sama meskipun suku bunga BI mengalami penurunan.
Konsep Properti Syariah
Konsep dasar properti syariah sebenarnya sangat sederhana. Semua transaksi dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama yang jujur dan adil, tanpa ada unsur yang merugikan. Biasanya, transaksi ini melibatkan dua pihak utama, yaitu pembeli dan penjual, yang sepakat pada harga, cara pembayaran, dan kondisi properti yang jelas. Pembayaran bisa dilakukan secara tunai atau cicilan tanpa bunga. Selain itu, pihak ketiga seperti bank syariah atau lembaga keuangan syariah juga terlibat untuk memfasilitasi pembiayaan properti sesuai dengan ketentuan syariah.
Dalam hal pembiayaan, bank syariah tidak mengenakan bunga seperti bank konvensional. Sebagai gantinya, mereka menggunakan sistem seperti murabahah (jual beli dengan margin keuntungan yang disepakati) atau ijarah (sewa dengan opsi kepemilikan) untuk mendanai pembelian properti. Semua transaksi dilakukan dengan prinsip keterbukaan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Baca Juga Artikel Serupa: Apa Itu Properti Komersial? Simak Penjelasan dan Tips Membelinya!
Perbedaan Antara Properti Syariah dan Konvensional
1. Proses Pembiayaan
Properti syariah menggunakan sistem pembiayaan tanpa bunga, sementara properti konvensional biasanya menggunakan bunga sebagai bagian dari proses pembiayaan.
2. Transparansi dan Keadilan
Properti syariah menjamin adanya transparansi dan kesepakatan yang jelas antara pihak yang terlibat. Sedangkan pada properti konvensional, terkadang ada biaya tersembunyi atau kurang jelas.
3. Risiko
Dalam properti syariah, risiko bagi hasil atau keuntungan bersama lebih diutamakan, sementara dalam properti konvensional, pembeli lebih berisiko karena bunga yang dibebankan.
Itu dia penjelasan lengkap mengenai properti syariah! Jadi, apakah properti syariah cocok untukmu? Jika kamu ingin berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, properti syariah bisa menjadi pilihan yang tepat. Tapi jika kamu lebih memilih kemudahan dan fleksibilitas, properti konvensional bisa jadi lebih sesuai. Semoga bermanfaat ya, Propers!
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!