Musim hujan sering membuat udara di rumah terasa lembap dan dingin. Banyak yang mengira penggunaan humidifier bisa menambah kenyamanan, padahal tidak selalu demikian. Menjaga kelembapan rumah di musim hujan penting bukan hanya untuk kenyamanan, tetapi juga kesehatan.
Propers perlu tahu kapan waktu tepat menggunakan humidifier agar udara tetap ideal tanpa risiko jamur atau pengap.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Memahami Fungsi Humidifier dan Lingkungan yang Ideal
halodoc.com
Alat pelembap udara atau humīdifier adalah perangkat yang bekerja dengan menyemprotkan uap air halus ke udara dalam ruangan, sehingga dapat meningkatkan kelembapan udara.
Biasanya perangkat ini digunakan saat udara di dalam ruangan sangat kering, misalnya karena penggunaan AC terus-menerus atau ventilasi tertutup.
Sebagai acuan, tingkat kelembapan ideal di dalam ruangan berada di kisaran 30–50%. Saat kelembapan terlalu rendah, kulit bisa kering, bibir pecah, tenggorokan gatal.
Namun perlu diingat, apabila kelembapan terlalu tinggi, bukan hanya kenyamanan yang terganggu tetapi munculnya jamur, tungau debu, dan kerusakan material rumah juga meningkat.
Kapan Humidifier Masih Dibutuhkan di Musim Hujan
Meskipun musim hujan identik dengan udara lembap, bukan berarti penggunaan humidifier selalu harus dihindari. Ada kondisi tertentu di mana alat ini tetap bermanfaat bagi hunian Propers.
Jika ruangan tertutup rapat dengan ventilasi minim dan tetap menggunakan AC atau pemanas ruangan, udara di dalam bisa menjadi kering meskipun di luar sedang hujan. Dalam situasi seperti ini, humidifier berfungsi menjaga kelembapan udara agar tetap berada pada tingkat ideal, yakni sekitar 40–50%.
Selain itu, pada rumah dengan sirkulasi udara yang buruk atau sistem isolasi tinggi (misalnya hunian modern dengan jendela rapat dan material kedap udara), udara di dalam ruangan bisa tetap terasa kering walau di musim hujan.
Dalam kasus ini, humidifier masih layak digunakan untuk menjaga kenyamanan pernapasan dan mencegah kulit kering.
Namun, sebelum menyalakan alat ini, cek dulu kelembapan ruangan menggunakan hygrometer. Jika kelembapan sudah melebihi 50–60%, sebaiknya tidak menambah uap air karena dapat memicu pertumbuhan jamur dan tungau.
Baca juga artikel serupa : Cara Efektif Mengatasi Kelembapan Rumah Saat Musim Hujan
Risiko Penggunaan Humidifier Saat Kelembapan Sudah Tinggi
rinos.id
Penggunaan humidifier pada kondisi ruangan yang sudah lembap atau ventilasi buruk dapat menimbulkan risiko, antara lain:
- Bila kelembapan sudah > 50-60%, menambah kelembapan lewat humidifier justru bisa memperbesar peluang pertumbuhan jamur, bakteri, dan tungau debu.
- Kondisi dinding yang mulai berembun atau muncul noda jamur menandakan bahwa ruangan sudah kelebihan kelembapan, dalam situasi seperti ini, penggunaan humidifier bisa menjadi kontra-produktif.
- Humidifier yang tidak dibersihkan secara rutin bisa menjadi sarang bakteri atau jamur yang kemudian tersebar ke udara dan bisa memperburuk gangguan pernapasan.
Cari Rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
Strategi Mengelola Kelembapan Rumah di Musim Hujan
Archify.com
Untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan hunian Propers di musim hujan, berikut panduan yang dapat diikuti:
- Buka ventilasi secara rutin, baik dengan membuka jendela maupun menyalakan exhaust fan, agar udara di dalam ruangan tetap mengalir dan kelembapan tidak menumpuk.
- Monitor kelembapan ruangan dengan alat seperti hygrometer. Jika nilai menunjukkan > 50-60%, maka Propers sebaiknya tidak menambah kelembapan melainkan mempertimbangkan menguranginya atau meningkatkan sirkulasi.
- Bila ruangan terasa pengap atau muncul embun/noda jamur, pertimbangkan penggunaan dehumidifier atau alternatif sederhana seperti arang aktif, silica gel, atau garam dapur untuk ruang kecil/segel pintu-lemari.
- Jika Propers tetap menggunakan humidifier:
- Gunakan air suling atau demineralisasi, bukan air keran yang mungkin mengandung mineral/partikel.
- Tempatkan humidifier jauh dari tirai, kain, atau furnitur yang mudah lembap. Hindari meletakannya terlalu dekat dengan anak kecil jika model menggunakan uap panas.
- Pilih material interior yang tahan kelembapan (contoh: keramik, batu alam, kayu solid yang sudah dirawat) dan gunakan cat anti-jamur terutama di area rawan lembap seperti kamar mandi atau ruang bawah.
- Jangan lupa bersihkan humidifier secara rutin (tangki, filter) agar tidak menjadi sumber kontaminasi.
Menjaga kondisi rumah Propers tetap nyaman dan sehat di musim hujan bukan soal menambah perangkat sebanyak-banyaknya, melainkan mengenali kondisi ruang secara tepat dan memilih strategi yang sesuai.
Humidifier memang punya manfaat besar, namun apabila tidak digunakan pada saat dan kondisi yang tepat, alat ini bisa malah menimbulkan masalah.
Dengan pemantauan kelembapan secara rutin, pengaturan ventilasi yang baik, dan pemahaman kapan humidifier benar-benar dibutuhkan, Propers dapat memastikan hunian tetap nyaman, aman, dan terawat sepanjang tahun, termasuk di musim hujan.
Baca juga artikel lainnya : 4 Peredam Suara Hujan Terbaik untuk Atap Galvalum & Cara Pasangnya
Jika Propers sedang mencari hunian yang dirancang dengan sirkulasi udara dan interior yang memperhatikan kenyamanan kelembapan, kunjungi katalog hunian lengkap di eCatalog sinarmasland. Temukan hunian ideal yang tidak hanya estetis, tetapi juga sehat dan nyaman untuk keluarga.
Semoga artikel ini membantu Propers memahami cara tepat menggunakan humidifier di musim hujan. Dengan pengaturan kelembapan yang seimbang, hunian akan tetap nyaman, sehat, dan terbebas dari risiko udara pengap maupun jamur.
Baca juga artikel lainnya :