Propers ingin mengajukan KPR rumah tetapi masih merasa ragu karena mendengar banyak kabar yang tidak benar? Memang, mitos tentang KPR dan tips terkaitnya sering kali terdengar, baik itu soal sistem pembayaran, sertifikat, atau hal lainnya. Oleh karena itu, Propers tidak boleh langsung percaya begitu saja pada mitos-mitos tentang KPR.
Sistem KPR sebenarnya sangat membantu masyarakat kelas menengah ke bawah, terutama karena kemudahan dalam sistem pembayarannya. Saat ini, ada banyak jenis KPR Bank yang dapat diandalkan oleh Propers. Berikut beberapa mitos yang sering didengar.
Mitos KPR
Cukup Menabung untuk Uang Muka (DP) Rumah
Masyarakat umumnya sudah memahami aturan mengenai uang muka atau down payment (DP) untuk pengajuan KPR. Namun, ini sering membuat kita hanya fokus pada DP saja, Propers! Padahal, masih ada biaya tambahan yang perlu dibayar sebelum penandatanganan akad kredit, seperti biaya provisi, administrasi KPR bank, notaris, appraisal, dan lainnya. Secara kasar, biaya tambahan ini bisa mencapai sekitar 5% dari harga properti yang dibeli. Jadi, jangan hanya menabung untuk DP saja, Propers!
Semakin Besar DP, Semakin Baik
Meskipun benar bahwa DP yang lebih besar dapat mempermudah persetujuan KPR, itu tidak selalu merupakan solusi terbaik untuk semua orang. Menabung DP yang besar memerlukan waktu yang lebih lama, sementara harga properti terus meningkat. Jika Propers terus menunda karena menunggu DP yang lebih besar, kapan Propers akan membeli rumah?
Baca juga : Begini Tata Cara Pengajuan Beli Rumah Bekas Pakai KPR
Semakin Besar Cicilan Per Bulan, Semakin Baik
Seperti poin sebelumnya, mitos KPR ini juga tidak berlaku untuk semua orang. Memang, cicilan yang besar dapat mempercepat pelunasan hutang, tetapi harus disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Jangan sampai seluruh penghasilan Propers habis hanya untuk membayar cicilan rumah!
Ada juga anggapan bahwa membayar cicilan KPR lebih besar dari yang ditagihkan dapat mempersingkat tenor. Ini kurang tepat, Propers! Program KPR biasanya memiliki periode lock-in, di mana ada batas maksimal dan minimal tenor. Jika Propers melunasi cicilan sebelum periode lock-in selesai, Propers justru akan dikenai denda. Jadi, pelajari dulu syarat dan ketentuan KPR di bank yang Propers pilih!
Mitos ini kurang tepat karena kemapanan bersifat subyektif dan tidak ada standar khusus. Jika Propers menunggu sampai mapan, bisa jadi Propers sudah terlalu tua untuk mengajukan KPR. Selain itu, ada batas usia maksimal untuk mengajukan KPR, biasanya antara 21-50 tahun.
Baca juga : Ketahui Jenis Akad KPR Syariah Terlengkap 2024
KPR adalah Beban
Memang benar bahwa KPR adalah komitmen finansial yang besar dan berjangka panjang, tetapi bukan berarti beban. Jika dipersiapkan dan dihitung dengan cermat, KPR bisa menjadi cara yang sangat membantu untuk memiliki rumah pertama. Banyak ahli menyatakan bahwa generasi milenial kesulitan membeli rumah karena harga properti yang terus naik. Dalam situasi ini, KPR bisa menjadi solusi terbaik.
Mudah Disetujui Jika DP Ditabung di Bank
Jika Propers menabung DP di bank, mitos yang beredar adalah bahwa KPR akan lebih mudah disetujui. Namun, ini tidak benar. Bank akan mempertimbangkan aspek 5C (character, capital, capacity, collateral, and condition) dalam proses persetujuan KPR.
Orang Bergaji Besar Lebih Mudah Mengajukan KPR
Mitos ini juga perlu diperhatikan. Gaji yang besar tidak selalu memudahkan pengajuan KPR, karena bank akan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk rasio utang, kelayakan rumah, dan kemampuan finansial untuk menanggung utang.
Gaji UMR Sulit Mengajukan KPR
Beranggapan bahwa gaji UMR sulit untuk mengajukan KPR adalah kesalahan besar. Jika Propers konsisten menabung atau berinvestasi, peluang pengajuan KPR yang disetujui tetap ada. Bank juga akan melihat kemampuan Propers dalam membayar cicilan.
Itulah beberapa mitos KPR yang sering dipercaya secara mentah-mentah oleh banyak orang, padahal semua itu tidak benar. Oleh karena itu, Propers perlu memeriksa kebenaran mitos-mitos ini sebelum mempercayainya!
Cari properti di jakarta dengan harga terbaik? Cek disini!
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!