Bulan Ramadan kerap terasa panjang di awal, seolah Lebaran masih begitu jauh. Namun, memasuki minggu ketiga, hari-hari mulai berlalu dengan cepat.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Di penghujung Ramadan, banyak godaan muncul, salah satunya adalah rasa malas yang dapat memengaruhi kualitas ibadah maupun semangat menjalani aktivitas sehari-hari. Semakin cepat disadari, semakin mudah mengatasinya agar Ramadan tetap bermakna hingga akhir.
1. Malas Salat Tarawih dan Membaca Al-Qur’an

Fenomena ini bukan hal baru. Di awal Ramadan, semangat salat Tarawih berjemaah begitu membara, masjid penuh oleh para jemaah. Namun, mendekati akhir bulan, jumlah jamaah mulai berkurang, bahkan ada yang enggan melaksanakannya di rumah sekalipun. Rasa lelah karena jumlah rakaat yang cukup banyak sering kali menjadi alasan.
Hal serupa juga terjadi dalam membaca Al-Qur’an. Jika di awal Ramadan target harian selalu tercapai, di akhir bulan justru ada hari-hari di mana mushaf sama sekali tidak tersentuh. Akibatnya, harapan untuk khatam Al-Qur’an bisa saja tak terwujud. Oleh karena itu, penting untuk menjaga ritme ibadah agar tetap konsisten hingga akhir Ramadan.
Baca juga artikel terkait Gaya Hidup & Hobi: Apa Arti Ngabuburit? Ini Makna dan Asal Usulnya
2. Malas Makan
haibunda.com
Meski tak berdampak langsung pada ibadah, pola makan yang kurang baik dapat berpengaruh pada kesehatan. Setelah berpuasa selama beberapa minggu, nafsu makan cenderung menurun. Beberapa orang memilih hanya mengonsumsi minuman manis tanpa memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuh.
Agar tetap sehat dan bugar, tubuh tetap memerlukan asupan gizi seimbang. Karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah harus tetap dikonsumsi dalam proporsi yang tepat. Dengan menjaga pola makan yang sehat, tubuh tetap kuat untuk menjalani ibadah dengan maksimal.
3. Malas Ngabuburit
mediapijar.com
Di awal Ramadan, ngabuburit menjadi kegiatan yang dinantikan. Namun, setelah beberapa minggu, semangat untuk berjalan-jalan sore atau berburu takjil mulai berkurang. Rasa malas ini sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, terutama jika membuat seseorang lebih banyak berdiam diri tanpa aktivitas fisik yang cukup.
Tidak masalah jika tidak lagi bersemangat untuk ngabuburit, tetapi pastikan tubuh tetap bergerak dan aktif agar kesehatan tetap terjaga. Olahraga ringan atau sekadar berjalan-jalan di sekitar rumah bisa menjadi alternatif.
Cari rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
4. Malas Bekerja atau Kuliah
tokobuku.co.id
Di minggu terakhir Ramadan, sebagian orang sudah mulai mengambil cuti atau libur. Namun, bagi yang masih harus bekerja atau berkuliah, rasa malas kerap muncul. Pikiran mulai teralihkan pada persiapan mudik atau rencana Lebaran.
Meski sulit, profesionalisme harus tetap dijaga. Tugas dan tanggung jawab harus tetap diselesaikan dengan baik. Alih-alih bermalas-malasan, cobalah menyusun jadwal yang lebih efisien agar pekerjaan tetap produktif tanpa mengganggu persiapan Lebaran.
bluebirdgroup.com
Di awal Ramadan, undangan berbuka puasa bersama sering kali disambut dengan antusiasme. Namun, menjelang akhir bulan, rasa malas mulai muncul. Beberapa orang lebih memilih berbuka di rumah dengan menu sederhana atau memesan makanan secara praktis.
Jika alasan utamanya adalah penghematan pengeluaran, tentu tak ada salahnya. Namun, jika yang mengundang adalah sahabat atau keluarga dekat, berusahalah untuk hadir sebagai bentuk penghormatan. Jika memang tidak bisa datang, beri tahu pengundang dengan alasan yang jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Baca juga artikel terkait Gaya Hidup & Hobi: 12 Jenis Puasa Dalam Islam, Ada yang Wajib dan Sunah
Momen berharga di bulan suci ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, baik untuk meningkatkan ibadah maupun menjaga semangat dalam beraktivitas. Jangan biarkan Ramadan berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan mendalam.
Tetap semangat hingga hari kemenangan tiba! Untuk menemukan inspirasi Ramadan dan berbagai penawaran menarik, kunjungi ecatalog.sinarmasland.com sekarang juga!