Desain interior shabby chic terus digemari, menggabungkan elemen vintage dan cottage dengan sentuhan lembut serta romantis. Gaya ini memunculkan tampilan elegan yang santai namun tetap memikat. Shabby chic mulai populer pada akhir 1980-an, dengan karakteristiknya yang unik dan menarik hingga kini.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Sejarah Shabby Chic
Gaya shabby chic pertama kali dikenal luas pada 1980-an dan mencapai puncak popularitas pada 1990-an. Rachel Ashwell, seorang desainer, mempopulerkan gaya ini dengan membuka gerai yang menawarkan dekorasi berbasis barang bekas dan vintage. Ashwell menggambarkan gaya ini sebagai perpaduan antara keindahan yang kasual namun elegan, dengan furnitur yang tampak usang dan berkesan antik.
Sejak saat itu, shabby chic telah berkembang pesat dan mendapat perhatian luas. Menurut desainer Carrie Leskowiz, tren ini telah kembali populer dalam beberapa tahun terakhir. Leskowiz menjelaskan bahwa selama pandemi, orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, sehingga mencari kehangatan dan kenyamanan dari gaya desain yang membawa nuansa akrab, seperti shabby chic.
Amy Leferink, seorang desainer lainnya, menyebut bahwa shabby chic menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan tanpa usaha yang berlebihan. Nuansa kuno yang dihadirkan oleh gaya ini dapat membuat rumah terasa hangat dan ramah.
Cari rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
Karakteristik Utama Shabby Chic
Lauren DeBello, seorang desainer interior, menggambarkan shabby chic sebagai gaya yang klasik dan romantis, menjadi alternatif dari gaya mewah seperti art deco. Ciri khas utama shabby chic adalah furnitur yang terlihat usang, biasanya dilapisi cat kapur, dengan tambahan motif bunga, warna-warna lembut, serta dekorasi lipatan. Uniknya, semakin lama furnitur digunakan, semakin cocok tampilannya dalam ruang bergaya shabby chic.
Tips Dekorasi Shabby Chic
Dekorasi shabby chic terus berkembang seiring waktu. Meskipun hiasan seperti pita, rumbai, dan pinggiran masih ada, elemen yang terlalu berat dan rumit, seperti kain penutup tebal, sudah ditinggalkan. Miriam Silver Verga menambahkan bahwa gaya shabby chic modern kini memiliki kedalaman lebih dibandingkan 15 tahun lalu.
Warna-warna lembut tetap mendominasi, tetapi lebih tenang dan terinspirasi oleh budaya Inggris yang dipopulerkan oleh serial seperti Bridgerton dan Downton Abbey. Selain itu, bahan-bahan organik seperti goni dan kertas dinding bermotif bunga menjadi elemen dekorasi yang wajib dimiliki. Menjaga keterhubungan dengan alam melalui skema warna, bahan, atau seni juga menjadi kunci penting dalam gaya shabby chic modern.
Baca juga artikel terkait desain disini:
Ikuti terus informasi bermanfaat lainnya seputar properti, lifestyles, tata cara hingga informasi mengenai promo dan diskon properti hanya melalui ecatalog.sinarmasland.com