Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), modus penipuan keuangan semakin meningkat dan menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia. Laporan dari firma keamanan siber Kaspersky menunjukkan bahwa serangan siber di sektor keuangan juga semakin sering terjadi akhir-akhir ini, menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.
Modus-modus penipuan ini semakin canggih dan sulit terdeteksi. Penipu seringkali mengelabui korban dan merampas uang mereka. OJK memperingatkan bahwa para penipu sering menggunakan janji palsu atau tawaran keuntungan yang tidak realistis untuk menarik korban, sehingga mengancam keamanan finansial mereka. OJK menekankan pentingnya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat sebagai langkah pencegahan terhadap penipuan keuangan. Menurut OJK, saat ini terdapat empat modus penipuan keuangan yang umum terjadi, mulai dari salah transfer hingga penawaran produk palsu.
1. Phising melalui Pengiriman File APK pada WhatsApp
Saat ini beredar pesan WhatsApp yang mengirimkan file APK dengan mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, atau surat panggilan dari kepolisian. Pesan tersebut meminta penerima untuk menginstal file APK, yang dapat mengakibatkan pembobolan data pribadi di ponsel mereka.
2. Modus Salah Transfer yang dilakukan oleh Pinjol Ilegal
Dalam modus ini, korban tiba-tiba menerima transfer dana dari pinjaman online (pinjol) ilegal ke rekeningnya meskipun tidak pernah mengajukan pinjaman. Pelaku kemudian menghubungi korban, memberitahu tentang transfer tersebut, dan meminta korban untuk mengembalikan dana ke rekening yang disebutkan oleh pelaku atau membayar utang.
3. Modus Penipuan Penawaran Pekerjaan
Modus penipuan pekerjaan terjadi ketika korban ditawari pekerjaan paruh waktu yang terlihat mudah dan menguntungkan. Setelah korban merasa yakin dan tertarik, mereka diminta untuk menyetorkan sejumlah uang atau deposit untuk melanjutkan tugas-tugas berikutnya. Setelah menerima uang tersebut, pelaku akan menghilangkan jejak dan memutuskan kontak dengan korban.
4. Penawaran Produk yang Seolah-olah dari Lembaga Keuangan Berizin padahal Palsu (impersonation)
Dalam modus ini, korban ditawari produk atau layanan yang tampak berasal dari lembaga resmi, padahal sebenarnya palsu. Pelaku kemudian mengumpulkan data yang diberikan korban dan melarikan dana yang telah disetorkan oleh korban.
Cari Rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
Upaya OJK Menekan Maraknya Modus Penipuan
OJK juga membuat upaya penekanan terkait maraknya modus penipuan yang sedang terjadi di masyarakat, yakni:
- Melaksanakan edukasi keuangan secara masif melalui luring maupun daring (media sosial, minisite sikapiuangmu, dan LMS Edukasi Keuangan).
- Melaksanakan edukasi keuangan tematik, misalnya kampanye literasi keuangan syariah melalui program Gerak Syariah yang secara serentak dilaksanakan oleh seluruh Kantor OJK.
- Penguatan infrastruktur literasi keuangan melalui penyusunan materi serta artikel literasi keuangan.
- Penayangan Iklan Layanan Masyarakat melalui berbagai kanal distribusi informasi.
- Penyebaran SMS Blast melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
- Melakukan upaya pemblokiran terhadap aplikasi, situs atau website yang menawarkan atau melakukan kegiatan tanpa izin di sektor keuangan serta pemblokiran terhadap rekening yang digunakan oleh para pelaku kegiatan tanpa izin di sektor keuangan.
Tips Menghindari Modus Penipuan (Fraudster)
Berikut adalah tips untuk menghindari modus penipuan (fraudster) yang disusun berdasarkan langkah-langkah yang perlu diperpanjang:
- Pertama, jika Anda menerima transfer dana dari sumber yang tidak dikenal, penting untuk segera memverifikasi sumber dana tersebut melalui contact center resmi bank yang bersangkutan. Langkah ini dapat membantu memastikan keabsahan transaksi dan mengurangi risiko penipuan keuangan yang tidak diinginkan.
- Selanjutnya, jika Anda menerima dana dari pihak yang tidak dikenal, segera ajukan permohonan pengembalian dana melalui prosedur yang ditetapkan oleh bank. Tindakan ini tidak hanya untuk melindungi keuangan Anda, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap transaksi keuangan dilakukan dengan integritas dan keamanan yang sesuai.
- Selanjutnya, jika Anda menemui situasi di mana dana merupakan pinjaman dari fintech yang sah, pastikan untuk menghubungi perusahaan fintech tersebut secara langsung. Ajukan permohonan pembatalan pinjaman sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk memastikan keamanan finansial Anda.
- Jika Anda menerima dana dari perusahaan pinjaman online yang tidak resmi atau ilegal, segera hubungi Satgas PASTI melalui email atau kontak 157. Tindakan ini penting untuk mengambil langkah hukum yang tepat dan untuk melindungi diri dari risiko penipuan lebih lanjut.
- Selalu hindari melakukan transfer dana kepada pihak lain tanpa memiliki bukti yang jelas dan akurat terkait dengan transaksi tersebut. Memverifikasi setiap langkah transaksi dapat membantu menjaga keamanan keuangan Anda dari kemungkinan penipuan.
- Anda perlu mengawasi secara teratur riwayat transaksi rekening dan email Anda. Dengan melakukan pengecekan secara berkala, Anda dapat dengan cepat mengenali transaksi atau aktivitas keuangan yang mencurigakan dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
- Segera laporkan kepada pihak berwenang jika Anda menerima pemberitahuan atau terlibat dalam transaksi keuangan yang mencurigakan. Tindakan ini tidak hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk mencegah terjadinya penipuan yang dapat merugikan komunitas Anda secara lebih luas.
- Terakhir, OJK menekankan pentingnya untuk tidak dengan mudah mengungkapkan atau memberikan informasi pribadi seperti nomor KTP atau KK kepada pihak yang tidak sah. Mengurangi paparan informasi pribadi adalah langkah awal yang efektif untuk mencegah risiko penipuan identitas dan keuangan di masa mendatang.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki hunian impian Anda dengan bergabung menjadi pengguna eCatalog!
Promotion
