Tahukah kamu bahwa ada bangunan yang bersifat semi permanen? Seperti namanya, bangunan ini dibuat untuk keperluan sementara dan akan dibongkar setelah tidak digunakan lagi. Pemilihan material, proses izin, dan masa penggunaannya berbeda dengan bangunan permanen.
Untuk lebih memahami pengertian, fungsi, ciri-ciri, dan materialnya, mari simak pembahasan berikut ini Propers!
Pengertian Bangunan Semi Permanen
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, bangunan semi permanen adalah bangunan yang dirancang untuk memiliki umur layanan antara 5 hingga 10 tahun. Untuk bangunan sementara, izin mendirikan bangunan (IMB) tidak selalu diperlukan, kecuali jika bangunan tersebut memiliki dua lantai. Ini berlaku untuk semua jenis bangunan, termasuk rumah sementara yang dibuat dari kontainer. Proses pengurusan IMB untuk bangunan semi permanen dua lantai sama seperti bangunan permanen.
Bangunan semi permanen mudah dipindahkan atau dibongkar, tergantung pada material dan jenis konstruksi yang digunakan. Contoh bangunan semi permanen yang umum termasuk barak karyawan, asrama kayu, tempat pengungsian, sarana kesehatan sementara, kantor penanggulangan bencana, pop-up store, dan rumah dari kontainer.
Fungsi Bangunan Semi Permanen
Melihat karakteristik bangunan semi permanen, fungsinya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tempat Perlindungan Darurat
Selama bencana, pengungsi dapat berlindung di tempat yang aman dan nyaman hingga rumah mereka diperbaiki dan ancaman bencana berakhir.
2. Hunian Sementara
Bagi mereka yang hidup secara nomaden atau sedang mengumpulkan dana untuk membeli hunian permanen, bangunan semi permanen bisa menjadi pilihan hunian sementara yang ekonomis dan mudah dalam proses izin.
3. Tampilan Profesional
Bagi brand yang ingin membuka pop-up store, bangunan semi permanen menawarkan tampilan lebih profesional dibandingkan tenda booth biasa dan melindungi barang-barang yang dijual.
Ciri-Ciri Bangunan Semi Permanen
Berikut ciri-ciri bangunan semi permanen:
- Konstruksi Dinding Sederhana: Terbuat dari material seperti setengah tembok, kayu, atau bambu. Kini, ada juga bangunan sementara dengan container dan prefabrikasi modular dengan sistem knockdown.
- Atap Ekonomis: Atap dibuat dari material ekonomis seperti asbes, seng, atau genteng, yang cukup baik untuk melindungi dari panas dan hujan.
- Lantai Bangunan Sederhana: Menggunakan material seperti kayu, semen, atau ubin, bukan keramik.
- Usia Pemakaian Singkat: Biasanya digunakan selama 5 hingga 10 tahun, meski ada yang hanya beberapa bulan, sesuai dengan materialnya yang berumur pendek.
- Bentuk Sederhana: Biasanya berbentuk persegi atau persegi panjang, disebabkan oleh terbatasnya pilihan material konstruksi.
- Jalur Sirkulasi Udara Praktis: Karena material yang digunakan kurang berkualitas, sirkulasi udara harus praktis, misalnya menggunakan exhaust fan atau ventilasi turbin.
- Menggunakan Aksesoris Siap Pakai: Aksesoris yang digunakan adalah produk siap pakai, bukan custom, misalnya pintu, jendela, dan lemari.
Jenis-Jenis Material untuk Bangunan Semi Permanen
Konstruksi bangunan semi permanen menggunakan material tertentu, baik dari alam maupun buatan pabrik:
- Bata Ringan (Hebel): Material ini ringan dan pemasangannya cepat karena tidak memerlukan pasir ayak, cukup semen.
- Kayu: Digunakan sejak dulu, bangunan semi permanen sering dibangun dengan kayu, yang mudah dipasang dengan paku.
- Bambu: Material alami yang fleksibel dan kuat, mudah dibongkar dan digunakan kembali, serta harganya terjangkau.
- Kontainer: Semakin populer, bangunan sementara dari kontainer hanya memerlukan sedikit modifikasi untuk dijadikan hunian.
- GRC (Glassfiber Reinforced Concrete): Material ini sering digunakan untuk dinding dan plafon bangunan sementara, dengan daya tahan yang baik hingga 10 tahun.
- Kombinasi Tembok dan Kayu: Kombinasi ini memberikan daya tahan lebih baik namun tetap hemat biaya, biasanya dengan tembok di bagian bawah dan kayu di bagian atas.
Kelebihan dan Kekurangan Bangunan Semi Permanen
Bangunan semi permanen memiliki kelebihan seperti proses pembangunan yang mudah, cepat, biaya ekonomis, dan fleksibel. Namun, ada kekurangan seperti rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem, risiko serangan rayap pada material kayu, dan kurangnya kekuatan hukum sehingga bisa digusur sewaktu-waktu.
Untuk kebutuhan jangka pendek, bangunan semi permanen adalah pilihan ideal karena dapat memenuhi kebutuhan papan dengan biaya terjangkau dan proses cepat. Namun, untuk hunian jangka panjang yang aman dan nyaman, lebih baik memilih rumah permanen siap huni.
Cari Properti di Cibubur dengan harga terbaik? Cek disini!
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!