Musim hujan sering disertai petir yang bisa mengancam keamanan rumah. Sambaran petir memiliki tegangan tinggi yang dapat merusak perangkat elektronik dan membahayakan keselamatan. Untuk menghindari risiko tersebut, pemasangan penangkal petir adalah langkah penting yang bisa dilakukan. Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis, fungsi, hingga cara pemasangan penangkal petir yang benar.
Apa Itu Penangkal Petir?
Penangkal petir adalah perangkat yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari petir ke dalam tanah, melindungi bangunan dari kerusakan. Alat ini biasanya berupa batang logam runcing yang dipasang di bagian atas bangunan. Komponen utamanya meliputi:
- Splitzen: Batang logam runcing sebagai penangkal utama.
- Kawat Konduktor: Kabel penghantar listrik ke tanah.
- Grounding: Media pembumian yang menetralkan listrik di dalam tanah.
Jenis Penangkal Petir untuk Rumah
1. Penangkal Petir Konvensional
Penangkal jenis ini bekerja secara pasif dengan menunggu petir menyambar. Petir yang mengenai ujung penangkal akan disalurkan ke tanah melalui kabel konduktor. Jenis ini cocok untuk rumah tinggal atau bangunan di area padat.
2. Penangkal Petir Elektrostatis
Penangkal elektrostatis menggunakan sistem Early Streamer Emission (E.S.E) yang lebih aktif menangkap petir. Dilengkapi dengan head terminal yang berisi muatan listrik statis, penangkal ini mampu menarik ion negatif dari awan. Cocok untuk bangunan bertingkat, kawasan industri, dan area luas dengan radius perlindungan hingga 150 meter.
Manfaat Pemasangan Penangkal Petir di Rumah
- Perlindungan Perangkat Elektronik: Mengurangi risiko kerusakan perangkat akibat sambaran petir.
- Keamanan Penghuni: Mencegah bahaya bagi penghuni meskipun berada di dalam rumah.
- Melindungi Jaringan Kabel: Menjaga koneksi kabel di dalam dan luar rumah tetap aman.
- Mencegah Kebakaran: Menghindari percikan listrik yang bisa memicu kebakaran.
Cara Memasang Penangkal Petir dengan Benar
1. Penempatan Splitzen
Pasang splitzen di titik-titik strategis pada atap rumah. Idealnya, jarak antar splitzen maksimal 6 meter dan harus dihubungkan dengan kabel konduktor.
2. Instalasi Grounding
Lakukan pengeboran tanah hingga kedalaman 12 meter untuk menanam grounding. Dalam kondisi tertentu, kedalaman bisa bervariasi antara 1 hingga 4 meter. Grounding berfungsi menetralkan arus listrik ke tanah.
3. Pemasangan Kabel Konduktor
Hubungkan splitzen dan grounding menggunakan kabel tembaga berlapis karet konduktor. Pastikan kabel memiliki isolasi yang baik agar tahan lama.
4. Tinggi dan Posisi Splitzen
Splitzen harus dipasang di bagian tertinggi rumah. Untuk atap miring, jaraknya maksimal 0,6 meter dari ujung atap. Sementara pada atap datar, splitzen tidak boleh lebih tinggi dari 15 meter. Standar tinggi splitzen adalah 6 meter.
5. Pemeriksaan Komponen
Setelah semua komponen terpasang, lakukan pengecekan menyeluruh untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Jika ragu, gunakan jasa ahli untuk instalasi yang lebih aman.
Cara Kerja Penangkal Petir
Ketika petir menyambar, muatan listrik negatif dari awan akan tertarik oleh muatan positif di tanah. Penangkal petir akan menyalurkan muatan tersebut ke tanah melalui kabel konduktor. Meski demikian, sambaran petir bisa merusak perangkat elektronik melalui jaringan listrik lain. Oleh karena itu, disarankan memasang surge arrester sebagai alat tambahan untuk melindungi perangkat elektronik dari lonjakan arus listrik.
Baca juga artikel serupa disini:
Dijual Cluster Terbaru di BSD dengan Harga Terbaik, Cek disini!
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!