Propers, bagi kalian yang tengah merencanakan pembangunan atau renovasi rumah, salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah pemilihan material atap.
Di era modern ini, atap spandek semakin diminati karena sifatnya yang kokoh, tahan lama, dan tampilannya yang elegan. Tapi, bagaimana cara menghitung kebutuhan atap spandek agar tidak kekurangan maupun kelebihan bahan?
Artikel eCatalog akan membantu Anda memahami perhitungan yang tepat, ya Propers!
Apa Itu Atap Spandek?
Atap spandek merupakan jenis material yang terbuat dari campuran aluminium (55%) dan seng (43%), dengan tambahan bahan silikon untuk meningkatkan elastisitasnyaristik ini membuat atap spandek menjadi solusi ideal untuk berbagai jenis bangunan, mulai dari rumah tinggal hingga bangunan komersial.
Material ini dikenal tahan lama, mampu bertahan hingga puluhan tahun, serta memiliki ketahanan terhadap cuaca ekstrem . Selain spandek juga dikenal mudah dipasang, sehingga banyak kontraktor memilihnya untuk proyek bangunan modern. Dengan tampilan yang minimalis namun tetap kuat, atap spandek juga sering dipilih untuk menambah estetika bangunan.
Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Instalasi Pipa Air Rumah dengan Tepat
Jenis-Jenis Atap Spandek yang Umum Digunakan
sumber: masuksini.com
Ada beberapa jenis atap spandek yang sering digunakan dalam proyek konstruksi, di antaranya:
1. Spandek Polos
Memiliki permukaan halus tanpa pola, cocok untuk bangunan modern yang mengedepankan kesederhanaan.
2. Spandek Bergelombang
Desain bergelombang memberikan kekuatan tambahan, sehingga cocok untuk bangunan yang membutuhkan daya tahan lebih terhadap cuaca.
3. Spandek Berwarna
Cocok untuk yang menginginkan variasi warna untuk tampilan lebih menarik.
4. Spandek Pasir
Dilengkapi lapisan pasir di permukaannya, memberikan tampilan yang lebih bertekstur serta mampu meredam suara hujan.
Dengan berbagai pilihan ini, Andyesuaikan jenis atap spandek sesuai kebutuhan dan estetika bangunan.
Baca Juga: Keunggulan Menggunakan Spandek Pasir dan Cara Memasangnya
Keunggulan Atap Spandek
Selain tampilannya yang modern, berikut beberapa keuntungan menggunakan atap spandek:
- Tahan Lama: Bahan campuran aluminium dan seng membuatnya tahan korosi dan karat, ideal untuk cuaca tropis .
- Ringan dan Kokoh: Meskipun ringan, ak tetap memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban angin dan hujan lebat .
- Ramah Lingkungan: Material ini dapat didaur ungga lebih ramah lingkungan dibanding material atap lainnya .
- Mudah Dipasang: Proses pemasangan yang cepat dan efisinya menjadi pilihan populer di kalangan kontraktor.
Cara Menghitung Kebutuhan Atap Spandek
sumber: gardens.id
Sekarang, kita masuk ke penting: bagaimana menghitung kebutuhan atap spandek dengan benar agar tidak terjadi kesalahan. Menghitung kebutuhan atap secara tepat penting untuk menghindari pemborosan material maupun kekurangan saat proses pemasangan.
1. Menghitung Luas Atap
Langkah pertama adalah menghitung luas atap yang akan dipasangi spandek. Jika atap Anda berbentuk persegi panjang atau segitiga, rumus yang digunakan cukup sederhana:
-
Untuk Atap Persegi Panjang:
Rumusnya adalah Luas Atap = Panjang x Lebar
Contoh: Jika panjang atap 12 meter dan lebar 8 meter, maka luasnya adalah:
12 m x 8 m = 96 m² .
-
Untuk Atap Segitiga:
Rumusnya adalah *Luas Atap = 1/2 x Alas x Tingtoh: Jika alas atap 10 meter dan tinggi 6 meter, maka luasnya:
1/2 x 10 m x 6 m = 30 m² .
2. Menghitung Jumlah Lembar Atap Spandek
Setelah mengetahui luas atap, Anda bing jumlah lembar spandek yang dibutuhkan. Misalnya, Anda menggunakan spandek dengan ukuran standar lebar 1 meter dan panjang 6 meter. Rumusnya sebagai berikut:
- Jumlah Lembar Spandek = Luas Atap ÷ (Panjang Spandek x Lebar Spandek)
Contoh:
Jika luas atap 96 m² dan Anda menggunakan spandek berukuran 1 meter x 6 meter, maka:
96 m² ÷ (1 m x 6 m) = 16 lembar spandek .
3. Pertimbangkan Pemotongan dan Kerusakan
Selalu perhitungkan faktor pemotongan dan kemuusakan selama pemasangan. Sebaiknya tambahkan sekitar 5-10% dari total kebutuhan untuk mengantisipasi sisa pemotongan dan atap yang rusak. Dalam contoh di atas, jika kebutuhan utama adalah 16 lembar, maka sebaiknya memesan sekitar 17 atau 18 lembar spandek .
4. Menghitung Total Biaya
Setelah mengetahui jumlah kebutuhan atap spandek, Anda bisa menghitung tya. Misalnya, jika harga spandek per lembar Rp 150.000, maka:
- Total Biaya = Jumlah Lembar x Harga Spandek
Contoh:
Total Biaya = 18 lembar x Rp 150.000 = Rp 2.700.000 .
Dengan perhitungan ini, Anda bisa mempersiapkan budget secara lebih tepat dan menghindari pemborosan.
Faktor yang Perlu Diperhatikan
Selain menghitung luas dan jumlah lembar, ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan:
- Kondisi Cuaca dan Lokasi Pemasangan: Jika lokasi pemasangan berada di area dengan curah hujan tinggi atau angin kencang, pertimbangkan untuk menggunakan spandek dengan ketebalan lebih agar lebih tahan lama .
- Desain Atap: Jika atap memiliki bentuk yang kompleks, seperti atap pelana atau limas, pertimbangkan untuk membagi perhitun beberapa bagian atap sederhana, kemudian jumlahkan hasilnya .
Baca Juga: Lengkap! Ini Cara Gadai Sertifikat Rumah di Berbagai Bank
Rekomendasi Properti dari Sinarmas Land
Setelah memahami cara menghitung kebutuhan atap spandek, saatnya bagi Propers untuk melihat bperti menarik dari Sinarmas Land. Mulai dari rumah siap KPR, kavling, ruko, business loft, hingga kiosk yang cocok untuk investasi maupun tempat tinggal.
Kunjungi ecatalog.sinarmasland.com untuk menemukan pilihan properti yang sesuai kebutuhan Anda, atau klik rekomendasi di bawah ini untuk langsung melihat penawaran terbaik dari kami: