Propers perlu memahami cara menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk mencegah kebakaran dan kecelakaan yang dapat merugikan. Setiap bangunan komersial diwajibkan memiliki APAR agar dapat segera menangani api jika terjadi kebakaran. Artikel ini akan membahas cara menggunakan APAR secara tepat dan lengkap. Sebelum itu, mari kita kenali dulu apa itu APAR.
Apa Itu APAR?
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang dirancang untuk memadamkan atau mengendalikan api pada tingkat kecil. Biasanya, APAR berbentuk tabung merah dengan slang di bagian atas yang mengeluarkan bahan seperti air, busa, atau zat lainnya untuk memadamkan api. Sesuai dengan peraturan K3, bangunan komersial harus menyediakan APAR di beberapa titik agar setiap orang dapat segera memadamkan api kecil sebelum menjadi kebakaran besar yang membahayakan.
APAR biasanya memiliki berat antara 0,5 kg hingga 16 kg, tergantung jenisnya, dan dapat dioperasikan oleh satu orang saja. Ketika api muncul, orang yang berada dekat dengan sumber api dapat menggunakan APAR untuk mengendalikannya.
Cara Menempatkan APAR
APAR harus dipasang di tempat yang mudah terlihat dan dijangkau, tanpa terhalang benda lain. Beberapa syarat penempatan APAR antara lain:
- Diletakkan di posisi yang mudah diakses dan terlihat.
- Harus dipasang dengan cara digantung atau terlindungi dalam kotak kaca atau besi.
- Pemasangan dilakukan pada ketinggian maksimal 1,2 meter.
- Hindari penempatan di ruang dengan suhu lebih dari 49°C atau di bawah 4°C.
Fungsi APAR untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
APAR berfungsi sebagai peralatan wajib di perusahaan untuk mencegah kebakaran yang dapat membahayakan pekerja dan aset perusahaan. Alat ini sangat berguna untuk mengatasi kebakaran kecil, sehingga tidak berkembang menjadi kebakaran besar.
Jenis-jenis APAR Berdasarkan Isi
APAR dapat dibagi berdasarkan bahan yang terdapat dalam tabungnya. Berikut adalah jenis-jenis APAR yang perlu diketahui oleh Propers:
- APAR Air (Water): Berisi air bertekanan tinggi, cocok untuk memadamkan kebakaran kelas A (bahan padat non-logam seperti kertas, kain, plastik), tetapi tidak dapat digunakan pada kebakaran listrik (kelas C).
- APAR Busa (Foam): Dilengkapi dengan bahan kimia yang menghasilkan busa, efektif untuk kebakaran kelas A dan B (zat cair yang mudah terbakar, seperti minyak, alkohol).
- APAR Serbuk Kimia Kering (Dry Chemical Powder): Memadukan serbuk kimia untuk memisahkan api dari oksigen. Bisa digunakan untuk kebakaran kelas A, B, dan C.
- APAR Karbon Dioksida (CO2): Menggunakan CO2 untuk menurunkan kadar oksigen sekitar api, sangat efektif untuk kebakaran kelas B dan C.
Jenis-jenis APAR Berdasarkan Sistem Kerja
APAR juga dapat dikelompokkan berdasarkan sistem kerjanya:
- Sistem Tekanan Penyimpanan (Stored Pressure System): Jenis yang paling sederhana, dengan tekanan campuran langsung dalam tabung.
- Sistem Cartridge Pressure: Menggunakan kartrid untuk tekanan, namun tanpa indikator kapasitas yang jelas.
Jenis APAR Berdasarkan Kapasitas
APAR juga dibedakan berdasarkan kapasitasnya:
- APAR Kapasitas 18 kg: Cepat habis, lebih cocok untuk kebakaran skala kecil.
- APAR Kapasitas lebih dari 18 kg: Lebih tahan lama dan efektif untuk kebakaran yang lebih besar.
Cara Menggunakan APAR Sesuai Prosedur
Untuk menggunakan APAR dengan benar, ikuti langkah-langkah berikut:
- Lepaskan pin pengunci pada tuas APAR.
- Arahkan slang ke sumber api.
- Tekan tuas dengan kuat untuk mengeluarkan bahan pemadam.
- Kibaskan slang untuk menyebar bahan pemadam ke seluruh sumber api.
Kelas Kebakaran dan APAR yang Tepat
Kebakaran dibagi menjadi empat kelas:
- Kelas A: Kebakaran akibat bahan padat non-logam. Gunakan APAR air, busa, atau serbuk kimia kering.
- Kelas B: Kebakaran akibat bahan cair yang mudah terbakar. Gunakan APAR CO2, busa, atau serbuk kimia kering.
- Kelas C: Kebakaran akibat listrik. Gunakan APAR CO2 atau serbuk kimia kering.
- Kelas D: Kebakaran akibat logam mudah terbakar, memerlukan alat pemadam khusus.
Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan APAR
Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan APAR:
- Jangan mengarahkan APAR berlawanan dengan arah angin.
- Jangan menekan tuas dan menarik pin secara bersamaan.
- Gunakan APAR dengan jarak sekitar 3 hingga 5 meter dari sumber api.
Dengan memahami cara menggunakan APAR dan jenis-jenis kebakaran, Propers bisa lebih siap dalam menghadapi potensi kebakaran di lingkungan kerja.
Baca juga artikel terkait tips properti disini:
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!
Cari Properti Terbaik di BSD City? Cek Disini!