Propers, meski asbes sering digunakan dalam berbagai proyek konstruksi karena harganya yang terjangkau, bahan ini menyimpan risiko besar terhadap kesehatan, terutama penyakit paru-paru akibat paparan serat halus yang terhirup. Karena itu, banyak negara, termasuk Indonesia, telah mulai menghentikan penggunaannya.
Mau tahu selengkapnya? Yuk baca artikel ini!
7 Bahan Alternatif Pengganti Asbes
Jika Anda sedang mempertimbangkan bahan pengganti yang lebih aman, berikut ini adalah 7 alternatif terbaik yang bisa Anda pilih untuk atap rumah atau bangunan.
1. Atap Fiber
Atap berbahan fiber terbuat dari serat sintetis seperti fiberglass, polycarbonate, atau PVC. Bahan ini dikenal ringan, tahan lama, dan mudah dipasang. Fiber cukup tahan terhadap berbagai perubahan cuaca ekstrem seperti hujan deras dan panas terik, sehingga cocok untuk iklim tropis.
Kelebihan lain dari atap fiber adalah harganya yang lebih terjangkau dibandingkan atap beton atau metal. Namun, kekurangannya adalah atap ini kurang kedap suara, sehingga suara hujan atau kerikil yang jatuh bisa terdengar jelas di dalam rumah. Selain itu, permukaannya mudah tergores dan bisa melengkung bila terkena paparan sinar matahari berlebihan.
2. Atap Logam
Atap logam merupakan salah satu bahan pengganti asbes yang tahan lama dan kuat. Biasanya terbuat dari bahan seperti baja galvanis, aluminium, seng, atau tembaga, atap ini dapat bertahan puluhan tahun jika dirawat dengan baik. Logam juga tahan terhadap karat, terutama jika dilapisi bahan antikarat.
Meskipun tahan lama, atap logam memiliki kekurangan seperti mudah menghantarkan panas, sehingga ruangan di bawahnya terasa lebih panas. Suara bising akibat hujan atau benturan juga lebih terdengar pada atap jenis ini. Biaya pemasangannya pun lebih mahal dibandingkan bahan lain.
3. Atap Genteng
Genteng, terutama dari bahan keramik atau tanah liat, telah digunakan selama berabad-abad sebagai material atap. Kelebihan genteng adalah tampilan estetisnya yang indah dan ketahanannya yang luar biasa, sering kali bertahan puluhan hingga ratusan tahun.
Namun, genteng memiliki bobot yang cukup berat, sehingga memerlukan struktur bangunan yang kuat. Selain itu, biaya pemasangan dan perawatan cenderung lebih mahal. Genteng juga rentan terhadap retak atau pecah jika terkena benturan keras.
4. Atap Beton
Atap beton, yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan air, menjadi pilihan kuat dan tahan lama. Banyak digunakan sebagai atap dak atau lantai tambahan, atap beton memberikan keuntungan dalam hal ruang tambahan yang dapat digunakan sebagai area terbuka.
Namun, pemasangan atap beton membutuhkan tenaga ahli dan material berkualitas tinggi untuk mencegah kebocoran. Selain itu, atap beton cenderung lebih mahal dan membutuhkan struktur bangunan yang sangat kuat untuk menopang bobotnya yang berat.
5. Shingle Roof (Atap Sirap)
Atap sirap terbuat dari kayu tipis yang dipotong atau dipahat menjadi lembaran kecil. Material ini memberikan tampilan yang natural dan eksklusif pada bangunan, serta tahan lama jika dirawat dengan baik.
Namun, shingle roof memerlukan perawatan khusus untuk menghindari tumbuhnya jamur atau lumut. Selain itu, karena bahan utamanya adalah kayu, harga atap sirap relatif mahal dan kurang cocok untuk daerah dengan curah hujan tinggi.
6. Polycarbonate
Polycarbonate adalah bahan transparan yang sering digunakan untuk atap kanopi atau area yang memerlukan cahaya alami. Bahan ini tahan terhadap benturan dan sinar UV, serta ringan, sehingga memudahkan proses pemasangan.
Namun, kekurangannya adalah polycarbonate mudah tergores dan kurang kedap suara. Meskipun tahan terhadap cuaca ekstrem, bahan ini bisa menyerap panas, sehingga perlu pertimbangan tambahan untuk penggunaan di area yang memerlukan kesejukan.
7. Atap Komposit
Atap komposit adalah kombinasi dari beberapa bahan seperti plastik dan serat sintetis. Bahan ini dikenal kuat, ringan, dan tahan lama, serta sering dianggap sebagai bahan ramah lingkungan karena memanfaatkan material daur ulang.
Selain itu, atap komposit memiliki daya tahan yang baik terhadap perubahan cuaca dan paparan sinar UV. Kekurangannya adalah harganya yang lebih mahal dan proses pemasangan yang memerlukan tenaga ahli.
Dengan berbagai alternatif pengganti asbes di atas, Propers bisa memilih bahan yang tidak hanya aman dan tahan lama, tetapi juga sesuai dengan anggaran dan kebutuhan rumah Anda.
Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi pastikan Anda mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga, ketahanan, dan tampilan sebelum memutuskan.
Jangan lupa, untuk mendapatkan properti yang dilengkapi dengan bahan bangunan berkualitas, cek berbagai rumah dan properti lainnya di Banjar Wijaya serta kota lainnya yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land. Kunjungi ecatalog.sinarmasland.com atau klik rekomendasi di bawah ini: