Bulan Ramadan dikenal sebagai momen penuh berkah bagi umat Muslim. Namun, bagi yang berencana menjual rumah bekas, bulan ini mungkin bukan waktu yang tepat. Jika ingin mendapatkan hasil optimal, sebaiknya rencana penjualan rumah ditunda hingga setelah libur Lebaran.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Data dari Google Trends menunjukkan bahwa pencarian kata kunci “beli rumah” cenderung menurun selama bulan puasa dalam lima tahun terakhir. Tren ini mengindikasikan bahwa minat masyarakat untuk membeli rumah – atau sekadar mencari informasi terkait pembelian properti – mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi pemilik rumah yang ingin menjual properti. Sebab, strategi penjualan yang tidak disesuaikan dengan kondisi pasar dapat berakibat pada lamanya proses transaksi, bahkan potensi penurunan harga.
Mengapa Minat Beli Rumah Berkurang Saat Bulan Ramadan?
Berdasarkan tren yang ada, menjual rumah di bulan Ramadan bukanlah pilihan strategis. Ada beberapa alasan utama yang membuat masyarakat menunda pembelian rumah selama periode ini.
1. Fokus Beribadah Menjadi Prioritas
Ramadan merupakan waktu yang banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan ibadah. Mulai dari menjalankan puasa dengan sempurna, memperbanyak salat sunah, hingga berbagi rezeki dengan sesama.
Bagi banyak orang, mencari atau membeli rumah bukanlah prioritas utama selama bulan suci ini. Sebab, kesempatan untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan hanya terjadi sekali dalam setahun, sementara membeli rumah bisa dilakukan di lain waktu.
2. Kenaikan Harga Sembako Membebani Keuangan
Setiap kali memasuki Ramadan, harga kebutuhan pokok seperti beras, daging, ayam, dan minyak goreng cenderung meningkat. Tahun ini, kenaikan harga juga dipengaruhi oleh fluktuasi bahan bakar minyak (BBM) yang turut berdampak pada daya beli masyarakat.
Akibatnya, banyak orang lebih memilih untuk mengalokasikan dana mereka pada kebutuhan sehari-hari dibandingkan membeli rumah. Kondisi ini turut menyebabkan penurunan aktivitas di pasar properti selama bulan puasa.
Cari rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
3. Peningkatan Pengeluaran Selama Ramadan
Tidak hanya harga sembako yang naik, tetapi pengeluaran rumah tangga secara keseluruhan juga cenderung meningkat. Mulai dari membayar THR untuk asisten rumah tangga, membayar zakat, berbagi angpao Lebaran, hingga persiapan mudik.
Banyak keluarga lebih memprioritaskan dana mereka untuk keperluan tersebut, sehingga rencana membeli rumah sering kali tertunda hingga situasi keuangan kembali stabil setelah Lebaran.
4. Aktivitas di Luar Rumah Berkurang
Saat berpuasa, banyak orang lebih memilih menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga, terutama untuk sahur dan berbuka. Kegiatan di luar rumah pun dikurangi agar dapat menikmati momen kebersamaan yang lebih intens.
Dalam konteks pembelian rumah, kebiasaan ini membuat banyak orang enggan melakukan survei rumah. Bahkan, bagi mereka yang sebenarnya sudah berniat membeli rumah, aktivitas mencari properti ditunda hingga bulan Ramadan berakhir.
Baca juga artikel terkait Tips Properti disini:
Melihat tren yang terjadi, menunda penjualan rumah hingga setelah Lebaran bisa menjadi keputusan yang lebih bijak. Setelah Ramadan, banyak keluarga mulai kembali mencari hunian, terutama bagi yang ingin pindah ke rumah baru sebelum tahun ajaran sekolah dimulai.
Bagi Anda yang sedang mencari atau ingin menjual properti, pastikan mendapatkan informasi lengkap hanya di Ecatalog Sinar Mas Land. Temukan pilihan properti terbaik sesuai kebutuhan Anda!