Membangun rumah yang kokoh dan tahan lama tidak hanya bergantung pada desain atau material bangunan, tetapi juga pada jenis tanah tempat rumah tersebut dibangun. Pemilihan tanah yang tidak tepat bisa berakibat fatal, mulai dari retaknya pondasi hingga ambruknya struktur bangunan.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Oleh karena itu, penting bagi Propers untuk mengetahui jenis-jenis tanah yang sebaiknya dihindari saat membangun rumah. Berikut adalah 5 jenis tanah yang tidak disarankan untuk pembangunan rumah.
5 Jenis Tanah yang Harus Dihindari Saat Membangun Rumah
1. Tanah Gambut

Kumparan.com
Tanah gambut terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan memiliki kandungan air tinggi. Ciri khas tanah ini adalah warnanya yang gelap dan teksturnya yang lunak.
Tanah gambut memiliki daya dukung yang sangat rendah sehingga sangat tidak ideal untuk konstruksi bangunan. Selain itu, sifatnya yang mudah menyusut dan mengembang membuat pondasi rumah jadi tidak stabil.
2. Tanah Berpasir

istockphoto.com
Meski memiliki drainase yang baik, tanah berpasir tidak memiliki daya ikat yang cukup kuat untuk menopang beban bangunan. Jika Propers tetap ingin membangun rumah di atas tanah ini, dibutuhkan pondasi khusus yang memerlukan biaya tambahan.
Tanpa penguatan yang tepat, rumah bisa mudah mengalami pergeseran struktur.
3. Tanah Lumpur

istockphoto.com
Tanah lumpur memiliki kandungan air yang sangat tinggi dan partikel halus, membuatnya mudah berubah bentuk saat mendapat tekanan. Kondisi ini sangat berbahaya untuk pembangunan rumah karena bisa menyebabkan pondasi tenggelam atau bergeser.
Karakteristik tanah ini juga membuatnya sulit dikeringkan dan membutuhkan waktu lama untuk stabil.
4. Tanah Bekas Timbunan

Pinhome.id
Tanah hasil timbunan sering kali terdiri dari berbagai jenis material, mulai dari sampah organik hingga puing bangunan. Tanah ini tidak homogen dan tidak memiliki kepadatan yang cukup untuk menopang bangunan.
Risiko ambles dan pergeseran struktur sangat tinggi jika Propers membangun di atasnya tanpa analisis dan pemadatan yang optimal.
5. Tanah Organik

bestplanterindonesia.com
Tanah ini kaya akan bahan organik seperti akar tanaman dan sisa tumbuhan. Meskipun subur untuk pertanian, tanah organik sangat tidak cocok untuk bangunan karena strukturnya yang labil dan mudah berubah volume.
Dalam jangka panjang, tanah ini bisa menyebabkan penurunan struktur rumah secara perlahan namun signifikan.
Sebelum membangun rumah impian, Propers wajib melakukan analisis geoteknik untuk mengetahui jenis tanah di lokasi pembangunan. Menghindari kelima jenis tanah di atas dapat mengurangi risiko kerusakan struktur dan menekan biaya renovasi di masa mendatang. Investasi pada kualitas tanah adalah langkah awal untuk mendapatkan hunian yang kokoh, aman, dan tahan lama.
Temukan berbagai pilihan properti menarik dan solusi hunian terbaik hanya di eCatalog Sinar Mas Land ! Kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga artikel lainnya :