Pernah dengar istilah “kavling”, tapi masih bingung sebenarnya 1 kavling berapa meter? Ukuran tanah kavling pada dasarnya bisa sangat bervariasi.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti bentuk lahan yang tersedia dan preferensi pemilik properti dalam menentukan luas kavling sesuai kebutuhan mereka.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Buat kamu yang lagi cari tanah untuk hunian atau investasi properti, penting banget untuk paham soal ukuran kavling rumah, jenis-jenisnya, dan gimana cara memilih kavling yang tepat.
Yuk, simak ukuran kavling rumah, jenis-jenisnya, dan tips membelinya untuk investasi properti atau hunian.
1 Kavling Berapa Meter? Ini Ukurannya

Ukuran tanah kavling biasanya bervariasi, tergantung pada lokasi, peraturan daerah, hingga rencana pengembang.
Tapi secara umum, ukuran tanah kavling di Indonesia berkisar antara:
- 60 m² (6x10 meter), sering ditemukan di perumahan tipe subsidi atau minimalis
- 72 m² (6x12 meter), ukuran populer di kawasan urban
- 90 m² (6x15 meter), ideal untuk rumah dengan taman kecil
- 120 m² (8x15 meter), untuk rumah tipe sedang
- 150 m² atau lebih, biasanya untuk rumah mewah atau di cluster premium
Jadi, saat Propers bertanya "1 kavling berapa meter?", jawabannya tidak pasti karena bisa sangat bervariasi, tergantung dari pengembang dan tujuan penggunaannya.
Jenis Tanah Kavling

1. Kavling Square (Standard Lot)
Jenis tanah kavling ini adalah yang paling umum ditemukan di perumahan. Bentuknya persegi panjang dan posisinya sejajar dengan jalan. Ukurannya pun bervariasi, tapi biasanya berkisar antara 60 m² sampai 120 m².
Jadi, kalau Propers bertanya-tanya, 1 kavling berapa meter, tipe standard lot ini bisa jadi gambaran awalnya.
Karena bentuknya ideal dan mudah untuk didesain, banyak orang memilih kavling jenis ini sebagai tempat tinggal pertama mereka.
2. Kavling Corner Lot
Kalau Propers menemukan tanah kavling yang berada di sudut perempatan atau pertigaan jalan, itu disebut corner lot. Keuntungannya akses jalan dari dua sisi dan pencahayaan alami yang lebih baik.
Karena posisinya yang strategis, harga kavling corner biasanya lebih tinggi. Untuk ukuran, 1 kavling corner bisa sedikit lebih besar dari standard lot, sekitar 90 m² ke atas, tergantung pengembangnya.
Cari Rumah dengan harga terbaik? Cek disini!
3. Kavling Irregular
Sesuai namanya, jenis tanah kavling ini punya bentuk yang nggak simetris, bisa trapezoid, segitiga, atau kombinasi. Biasanya berada di belokan jalan atau ujung cluster.
Meski perlu kreativitas ekstra dalam membangun, kavling ini punya potensi desain rumah yang unik. Ukuran 1 kavling irregular bisa sangat bervariasi, mulai dari 70 m² hingga di atas 150 m².
4. Kavling Squat
Kalau biasanya tanah kavling berbentuk memanjang ke belakang, squat lot justru cenderung lebih lebar daripada dalam.
Ini cocok untuk Propers yang ingin membangun rumah dengan fasad lebar atau desain rumah yang lebih menyebar ke samping.
Tapi tantangannya, harus pintar-pintar atur ruang supaya tetap efisien. Ukuran 1 kavling squat bisa bervariasi, tapi biasanya sekitar 84 m² dengan bentuk yang lebih melebar dari standard lot.
5. Kavling Flute
Flute lot adalah tanah kavling yang posisinya diapit oleh rumah-rumah lain di kiri dan kanan. Sering disebut juga sebagai “interior lot.”
Meskipun hanya punya satu sisi yang menghadap jalan, kavling ini tetap nyaman untuk ditinggali, apalagi kalau lingkungan perumahannya sudah tertata dengan baik.
Buat Propers yang cari harga lebih terjangkau, kavling jenis ini bisa jadi pilihan. Biasanya, ukuran 1 kavling flute lot berkisar 60 m² – 100 m².
6. Kavling Rear Loader
Ini mungkin terdengar agak asing. Tapi rear loaded lot adalah tanah kavling yang memiliki akses kendaraan dari belakang rumah, bukan dari depan. Biasanya, bagian depan rumah langsung menghadap taman atau area terbuka.
Buat Propers yang suka suasana lebih estetik dan nyaman tanpa lalu-lalang kendaraan di depan rumah, jenis kavling ini cocok banget.
Ukuran 1 kavling tipe rear loaded biasanya dibuat lebih efisien, bisa sekitar 72 m² sampai 120 m², tergantung konsep perumahannya.
Tips Membeli Tanah Kavling yang Tepat

Setelah paham 1 kavling berapa meter dan jenis-jenisnya, sekarang waktunya Propers tahu tips memilihnya. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
1. Cek Legalitas Tanah
Sebelum membeli, pastikan status hukum tanah kavling jelas. Cek dokumen seperti Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Legalitas sangat penting agar Propers tidak terkena sengketa di kemudian hari.
Baca Juga Artikel Terkait Tips Properti: Panduan Rumah Tipe 45: Luas, Harga, Denah, & Kelebihan
2. Perhatikan Akses Jalan dan Infrastruktur
Tanah kavling yang baik punya akses jalan yang layak dan mudah dilalui kendaraan. Periksa juga infrastruktur pendukung seperti saluran air, listrik, dan jaringan internet.
Lokasi yang strategis dan akses yang baik akan meningkatkan nilai investasi kavling di masa depan.
3. Cek Batas Tanah Kavling dan Kondisi Tanah
Pastikan batas tanah kavling Propers sesuai dengan yang tercantum di sertifikat atau denah kavling.
Lihat juga kondisi fisik tanahnya, apakah datar, miring, atau rawan banjir? Ukuran 1 kavling berapa meter tidak hanya penting secara legal, tapi juga dari sisi keamanan dan kenyamanan tanah yang akan dibangun.
4. Perhatikan Lingkungan Sekitar
Lingkungan sangat mempengaruhi kenyamanan hidup dan potensi nilai jual kembali. Pastikan tanah kavling berada di area yang aman, tidak rawan kriminal, dan punya tetangga yang ramah.
Lingkungan yang asri juga bisa jadi nilai plus untuk investasi jangka panjang.
5. Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Budget
Jangan tergoda membeli tanah kavling yang luas jika tidak sesuai kebutuhan dan anggaran. Tentukan dulu tujuan pembelian, dengan begitu, Propers bisa memilih kavling yang tepat dan efisien, baik dari sisi ukuran maupun harga.
Itu dia penjelasan mengenai 1 kavling berapa meter, serta jenis dan tips membeli tanah kavling. Semoga bermanfaat ya, Propers!
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!