Selain Saham, 2 Investasi Ini Juga Dikenakan PPh Final

Pernyataan dari Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa, mengenai perpajakan bagi trader saham dan kripto, baru-baru ini menarik perhatian banyak pihak. Erwin mengungkapkan bahwa banyak trader yang sering kali tidak melaporkan pajak.

Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas

Pajak dalam Investasi Saham

Bagi trader saham, penghasilan dari penjualan saham akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Final. Bursa Efek melalui perantara pedagang efek akan memotong PPh sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan saham. Sementara itu, keuntungan berupa dividen tidak dikenakan pajak jika dividen tersebut diinvestasikan kembali dalam bentuk penyertaan modal, surat berharga, investasi keuangan di bank persepsi, investasi infrastruktur, atau investasi pada sektor riil. Ketentuan ini tercantum dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).

Baca Juga: IHSG Diperkirakan Menguat, Cek Rekomendasi Saham Disini!

Pajak dalam Investasi Kripto

Untuk investasi kripto, perhitungan pajaknya mengikuti mekanisme penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi secara umum. Trader kripto perlu memahami peraturan ini untuk memastikan kewajiban perpajakan mereka terpenuhi.

Investasi dengan PPh Final yang Bisa Dimulai dengan Modal Kecil

Jika Anda mencari investasi yang dikenakan PPh Final dan bisa dimulai dengan modal kecil, berikut beberapa opsi yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Obligasi

Berdasarkan Pasal ayat (2) PP No. 91 tahun 2021, tarif PPh bunga obligasi adalah 10% dari dasar pengenaan pajak penghasilan. Dasar pengenaan pajaknya meliputi bunga dari obligasi dengan kupon, diskonto dari obligasi dengan kupon, dan diskonto dari obligasi tanpa bunga. Pihak yang berwenang memotong PPh bunga obligasi termasuk penerbit obligasi/kustodian, perusahaan efek, dealer, bank, dana pensiun, atau reksadana, dan kustodian/sub regist.

Cari Apartemen di Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya dengan harga terbaik? Cek disini!

2. Deposito

Instrumen investasi ini dikenal luas karena kemudahannya. Banyak bank digital sekarang menawarkan deposito yang bisa diakses secara online. Pajak terkait deposito diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 212/PMK.03/2018 tentang Pemotongan Pajak Penghasilan Atas Bunga Deposito Dan Tabungan Serta Diskonto Sertifikat Bank Indonesia. Bunga yang diperoleh dari deposito dikenai PPh Final dengan tarif sebesar 20% dari bunga yang didapat.

Baca Juga: Potensi Investasi: Gen Z dan Milenial Berburu Properti di Dekat IKN

Untuk memaksimalkan keuntungan dan menghindari masalah perpajakan, penting bagi Anda untuk memahami aturan pajak yang berlaku pada setiap jenis investasi. Konsultasikan dengan ahli pajak atau keuangan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendetail dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan lupa untuk selalu melaporkan pajak dengan benar untuk investasi yang Anda lakukan. 

Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki hunian impian Anda dengan bergabung menjadi pengguna eCatalog!