Lebaran, atau Idul Fitri, adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Selain menjadi waktu berkumpul bersama keluarga, Lebaran juga identik dengan tradisi tertentu, salah satunya adalah membeli baju baru.
Banyak orang memanfaatkan momen ini untuk memperbarui penampilan dengan pakaian terbaru, yang juga menjadi simbol kebahagiaan dan kesucian menyambut hari kemenangan.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Sejarah Tradisi Membeli Baju Baru Saat Lebaran
Kebiasaan membeli pakaian baru saat Lebaran sudah ada sejak abad ke-20, dan ini terungkap dalam catatan Snouck Hugronje, seorang penasihat urusan pribumi pada masa penjajahan Belanda.
Dalam surat yang ditulis pada 20 April 1904, Snouck menggambarkan bagaimana masyarakat pada masa itu merayakan Idul Fitri, termasuk membeli pakaian baru sebagai bagian dari perayaan.
Tradisi ini tak hanya terbatas pada Indonesia, tetapi juga ditemukan di berbagai negara, termasuk di Eropa.
Pada masa penjajahan Belanda, kebiasaan ini sempat mendapat kritik. Beberapa pejabat Belanda, seperti Residen Semarang Steinmetz, bahkan menyebut tradisi membeli pakaian baru sebagai "sumber bencana ekonomi."
Mereka berpendapat bahwa kebiasaan tersebut membebani keuangan pemerintah, mengingat banyaknya masyarakat yang menghabiskan uang untuk membeli baju baru, petasan, dan lainnya.
Asal Usul Tradisi Baju Baru dalam Islam
Meski kebiasaan membeli baju baru saat Lebaran lebih identik dengan budaya Indonesia, ajaran Islam sendiri tidak memerintahkan umatnya untuk selalu mengenakan pakaian baru.
Namun, Islam menganjurkan umatnya untuk tampil terbaik pada hari raya dengan mengenakan pakaian yang bersih dan wangi.
Hal ini sejalan dengan tradisi dalam masyarakat Muslim, yang sudah ada sejak masa kejayaan Islam lebih dari 1400 tahun lalu.
Di sisi lain, pakaian baru juga menjadi simbol kesucian dan kebersihan, yang tentu sangat sesuai dengan semangat Lebaran.
Seiring berjalannya waktu, kebiasaan ini terus hidup, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara Muslim lainnya seperti Mesir, di mana tradisi membeli kain untuk dijadikan pakaian pada Idul Fitri sudah dilakukan sejak zaman kuno.
Tradisi yang Bertahan Hingga Kini
Meski tidak diwajibkan, tradisi membeli baju baru saat Lebaran tetap menjadi kebiasaan yang banyak dijalankan hingga saat ini. Kebiasaan ini mengandung makna simbolis, yakni menggambarkan kegembiraan dan persiapan menyambut hari raya dengan penampilan yang baru dan segar. Jadi, apakah Propers juga termasuk yang mengikuti tradisi membeli baju baru saat Lebaran?
Pastikan Ramadan tahun ini lebih berkesan bersama keluarga dengan menyiapkan segala sesuatunya lebih baik. Kunjungi eCatalog Sinar Mas Land untuk menemukan hunian nyaman yang mendukung momen spesial bersama keluarga!
Baca juga artikel serupa :