Membangun rumah impian tentu menjadi dambaan banyak orang. Namun, untuk mewujudkannya, Propers perlu memahami berbagai pengeluaran primer yang harus diperhitungkan agar proses pembangunan berjalan lancar. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai pengeluaran primer yang perlu Propers ketahui.
Sudah siap untuk membangun rumah idaman? Yuk, pelajari estimasi dan cara menghitung biaya bangun rumah sendiri agar lebih hemat di artikel ini!
Daftar Kebutuhan Primer dalam Membangun Rumah
1. Biaya Persiapan dan Izin
Tahap awal dalam membangun rumah adalah mempersiapkan lahan dan mengurus berbagai izin. Pengeluaran yang perlu diperhitungkan meliputi:
- Biaya Pembersihan Lahan: Membersihkan lahan dari tanaman, batu, dan lainnya.
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB): Izin ini diperlukan untuk memulai pembangunan dan besarnya bervariasi tergantung lokasi dan ukuran bangunan.
Tertarik mencari rumah modern di Surabaya? Klik ecatalog.sinarmasland.com sekarang juga!
2. Biaya Desain dan Perencanaan
Untuk memastikan rumah dibangun sesuai keinginan dan kebutuhan, jasa arsitek dan perencana sangat penting. Pengeluaran ini meliputi:
- Jasa Arsitek: Untuk merancang denah dan desain rumah.
- Konsultasi Insinyur: Untuk memastikan struktur bangunan kuat dan aman.
Baca Juga: Jenis-jenis dan Ukuran Standar Gypsum untuk Rumah
3. Biaya Bahan Bangunan
Biaya bahan bangunan mencakup semua material yang digunakan selama proses konstruksi. Ini termasuk:
- Batu Bata, Semen, Pasir: Material dasar untuk dinding dan pondasi.
- Baja dan Kayu: Untuk struktur bangunan dan atap.
- Listrik dan Pipa: Untuk instalasi listrik dan sistem air.
4. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja bisa menjadi salah satu pengeluaran terbesar. Sistem pembayarannya terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Sistem Harian: Pembayaran dilakukan harian berdasarkan jumlah hari kerja.
- Sistem Borongan Jasa: Pembayaran untuk menyelesaikan bagian tertentu dari bangunan.
- Sistem Borongan Penuh: Pembayaran penuh di awal untuk menyelesaikan seluruh bangunan.
5. Biaya Finishing
Setelah konstruksi utama selesai, rumah masih memerlukan finishing untuk layak huni. Pengeluaran ini meliputi:
- Cat dan Plafon: Untuk memperindah dinding dan langit-langit.
- Lantai: Pemasangan keramik, marmer, atau material lantai lainnya.
- Instalasi Listrik dan Sanitasi: Memastikan rumah memiliki sistem listrik dan air yang berfungsi.
Baca Juga: Hemat Biaya Bangunan! Cek Daftar Harga Besi Bekas Terbaru per Kg 2024
6. Biaya Perabotan dan Interior
Sebuah rumah tidak akan nyaman tanpa perabotan dan dekorasi interior. Pengeluaran ini mencakup:
- Furniture: Seperti meja, kursi, lemari, dan tempat tidur.
- Dekorasi: Seperti lampu, gorden, dan hiasan dinding.
7. Biaya Administrasi dan Pajak
Selain biaya-biaya di atas, ada juga pengeluaran untuk administrasi dan pajak:
- Sertifikat Tanah: Biaya untuk mengurus legalitas tanah.
- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Pajak yang dikenakan pada properti.
Estimasi Kasar Biaya Bangun Rumah
Misalnya, Anda ingin membangun rumah 2 lantai di atas tanah 15 x 12 meter dengan biaya Rp5 juta per meter persegi. Maka, perhitungannya adalah:
180 m² x Rp5 juta = Rp900 juta
Mengetahui berbagai pengeluaran primer untuk membangun rumah sangat penting agar Propers bisa merencanakan anggaran dengan tepat dan efisien. Jangan khawatir, sebab Anda bisa belajar cara menghitung biaya bangun rumah sendiri melalui artikel ini.
Jangan lupa, cari informasi berbagai rumah modern di Surabaya dan properti lainnya melalui ecatalog.sinarmasland.com. Temukan kebutuhan properti Anda mulai dari jual beli ruko, rumah, apartemen, dan lainnya hingga informasi seputar KPR, keuangan & investasi, gaya hidup, dan banyak lainnya.
Baca Juga: