Membeli atau menjual tanah kerap kali membutuhkan kehadiran langsung pemiliknya. Namun, dalam kondisi tertentu, pemilik tanah bisa saja berhalangan hadir saat transaksi jual beli.
Surat kuasa jual beli tanah menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut. Melalui surat kuasa, pemilik tanah dapat menunjuk pihak lain untuk mewakilinya dalam proses jual beli.
Ingin tahu struktur surat kuasa jual beli tanah dan contohnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Segini Kisaran Biaya Meninggikan Rumah Agar Tidak Banjir
Mengapa Menggunakan Surat Kuasa Jual Beli Tanah?
Surat Kuasa Jual Beli Tanah berfungsi sebagai dokumen resmi yang memberikan wewenang kepada pihak lain ( penerima kuasa ) untuk mewakili pemilik tanah ( pemberi kuasa ) dalam proses jual beli. Ini berguna ketika:
- Pemilik tanah berhalangan hadir saat proses negosiasi atau akad jual beli.
- Pemilik tanah ingin mempermudah proses transaksi dengan menunjuk perwakilan terpercaya.
- Pemilik tanah membutuhkan keahlian khusus penerima kuasa untuk mendapatkan hasil transaksi yang optimal.
Struktur Surat Kuasa Jual Beli Tanah
Surat Kuasa Jual Beli Tanah yang baik harus memiliki struktur yang jelas dan memuat informasi penting berikut:
1. Kop Surat
- Identitas pemberi kuasa (nama lengkap, alamat, NIK)
- Jika pemberi kuasa adalah perusahaan, cantumkan nama perusahaan dan nomor akta pendirian.
2. Judul
Tulis dengan jelas "Surat Kuasa Jual Beli Tanah"
3. Identitas Pihak-pihak Terkait
- Nama lengkap dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pemberi kuasa dan penerima kuasa.
- Jika penerima kuasa adalah badan hukum, cantumkan nama perusahaan dan nomor akta pendirian.
4. Objek Tanah
- Alamat lengkap objek tanah
- Nomor Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)
- Luas tanah yang akan dijual
5. Kewenangan Penerima Kuasa
Secara rinci jelaskan wewenang yang diberikan kepada penerima kuasa. Ini bisa meliputi:
- Negosiasi harga jual beli tanah
- Penerimaan pembayaran
- Penandatanganan akta jual beli di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
- Mengurus balik nama sertifikat tanah
6. Jangka Waktu Kuasa
- Tentukan jangka waktu berlaku Surat Kuasa.
- Disarankan untuk memberikan jangka waktu yang wajar dan sesuai dengan perkiraan durasi proses jual beli.
7. Larangan
Sebutkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penerima kuasa, misalnya menjual tanah di bawah harga yang disepakati.
8. Pencabutan Kuasa
Jelaskan kondisi-kondisi yang menyebabkan Surat Kuasa dapat dicabut oleh pemberi kuasa.
9. Penandatanganan
- Tanda tangan dan cap jempol pemberi kuasa serta dibubuhi meterai tempel.
- Tanda tangan dua orang saksi yang mengenal pemberi kuasa dan penerima kuasa.
Baca Juga: Ingin Renovasi Rumah? Ini Perhitungan Biaya Bongkarnya!
Contoh Surat Kuasa Jual Beli Tanah
Berikut ini adalah contoh Surat Kuasa Jual Beli Tanah yang dapat Anda gunakan sebagai referensi:
Contoh 1
(source: MekariSign)
Contoh 2
(source: Scribd)
Disclaimer: Harap dicatat bahwa contoh Surat Kuasa Jual Beli Tanah ini hanya sebagai referensi. Disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan hukum atau notaris untuk memastikan format dan isi surat kuasa sesuai dengan kebutuhan dan peraturan hukum yang berlaku di daerah Anda.
Dengan memahami struktur dan menggunakan contoh Surat Kuasa Jual Beli Tanah yang baik, Anda dapat memastikan proses jual beli tanah Anda berjalan dengan aman dan lancar.
Ingin tahu informasi menarik lainnya seputar finansial, gaya hidup, hingga jual-beli properti? Kunjungi ecatalog.sinarmasland.com sekarang juga!
Baca Juga: