Promotion
Menyambut Tahun Baru 2024, outlook ekonomi nasional terlihat semakin membaik. Hal ini berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat secara umum. Bagi Anda yang sudah siap secara finansial untuk membeli properti, sebaiknya segera wujudkan rencana tersebut. Meskipun harga properti saat ini sudah tinggi, diperkirakan akan terus naik di tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berikut ini.
1. Inflasi Ekonomi
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa yang menyebabkan nilai uang menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga bahan baku, biaya impor, atau kondisi ekonomi negara lain. Industri properti berkaitan dengan banyak industri lain, sehingga sangat rentan mengalami kenaikan harga jika industri-industri terkait juga mengalami kenaikan.
2. Jumlah Penduduk dengan Usia Produktif Meningkat
Berdasarkan data kependudukan Indonesia, mayoritas penduduknya berada pada usia produktif, yaitu antara 25-40 tahun. Pada rentang usia ini, seseorang biasanya sudah memiliki pekerjaan tetap dan berumah tangga.
Oleh karena itu, mereka mulai merencanakan untuk memiliki rumah sendiri. Hal ini mendorong tingginya permintaan terhadap properti hunian. Sesuai dengan hukum ekonomi, harga suatu barang akan meningkat jika permintaannya semakin tinggi. Tingginya permintaan membuat para penjual rumah berani memasang harga tinggi.
3. Tingkat Ekonomi Meningkat
Pada Juli 2023, Bank Dunia menetapkan Indonesia sebagai negara berpendapatan menengah atas. Hal ini didasarkan pada meningkatnya Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita Indonesia. Peningkatan PNB per kapita menunjukkan bahwa kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia juga meningkat.
Dari sisi penjual, peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat ini merupakan peluang untuk menyesuaikan harga barang dan jasa, termasuk harga properti. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika harga properti di Indonesia diperkirakan akan mengalami kenaikan pada tahun 2024.
4. Kondisi Politik Usai Pemilihan Presiden
Penjual properti biasanya akan menahan diri untuk menjual propertinya di masa-masa kampanye politik. Hal ini juga terjadi menjelang pemilihan presiden 2024. Setelah pemilihan presiden selesai dan ekonomi kembali normal, para penjual properti diperkirakan akan menaikkan harga propertinya. Karena pemilihan presiden digelar di awal tahun, maka kenaikan harga properti diperkirakan akan mulai terlihat pada kuartal ketiga.
5. Lahan Pemukiman Makin Terbatas
Berdasarkan hukum ekonomi, semakin langka suatu barang, maka harga barang tersebut akan semakin tinggi. Hal ini juga berlaku pada pasar properti. Menipisnya lahan untuk hunian, terutama di kota-kota besar dan sekitarnya, menyebabkan harga properti semakin mahal.
Kawasan yang dulunya tidak begitu populer, seperti Sawangan di Depok, Jawa Barat, kini menjadi kawasan hunian kelas menengah atas. Harga properti di kawasan tersebut pun meningkat dari Rp350 jutaan menjadi minimal Rp750 jutaan dalam waktu kurang dari lima tahun.
Permasalahan ini semakin diperparah dengan kurangnya pemerataan penduduk. Kegiatan ekonomi yang lebih banyak berpusat di kota besar, khususnya Jakarta dan Pulau Jawa, membuat banyak orang memutuskan pindah ke wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan pasokan properti tidak sepadan dengan permintaan, sehingga harga properti semakin melambung tinggi.
Demikianlah informasi tentang 5 Alasan Mengapa harga Properti Terus Naik di 2024. Yuk kunjungi website ecatalog.sinarmasland.com untuk tahu informasi lain seputar properti.
