Atap merupakan bagian penting dari sebuah rumah, berfungsi sebagai pelindung utama dari cuaca panas, hujan, hingga angin. Namun, seperti elemen bangunan lainnya, atap juga memiliki batas masa pakai yang perlu diperhatikan.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
Seiring berjalannya waktu, kekuatan atap bisa melemah, meningkatkan risiko kerusakan bagi penghuni rumah dan memberikan celah bagi hama invasif untuk masuk. Oleh karena itu, perawatan rutin dan penggantian atap saat masa pakainya berakhir sangat dianjurkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan rumah.
Umur Atap Berdasarkan Materialnya dan Tips Merawatnya
Secara umum, masa pakai atap bervariasi antara 25 hingga 50 tahun, tergantung pada jenis material yang digunakan dan kondisi pemeliharaannya. Berikut adalah informasi lengkap mengenai umur atap berdasarkan materialnya.
1. Genteng Aspal
detik.com
Genteng aspal menjadi salah satu pilihan yang paling umum dan terjangkau untuk atap rumah. Ada dua jenis utama genteng aspal, yaitu genteng aspal 3-tab dan genteng aspal arsitektur.
- Genteng Aspal 3-tab memiliki masa pakai sekitar 20 tahun. Meskipun ringan dan mudah dipasang, jenis genteng ini rentan terhadap kerusakan akibat angin kencang dan cenderung kurang tahan lama dibandingkan genteng aspal lainnya.
- Genteng Aspal Arsitektur di sisi lain, dibuat untuk meniru tampilan genteng kayu atau batu, sehingga lebih menarik secara estetika. Masa pakainya berkisar antara 30 hingga 50 tahun, tergantung pada perawatan yang dilakukan.
2. Genteng Tanah Liat
pabrikgentengbeton.com
Genteng tanah liat banyak digunakan di daerah yang beriklim hangat, di mana suhu jarang turun di bawah titik beku. Meskipun genteng ini memiliki pori-pori yang bisa menyerap air dan rentan terhadap retakan, tanah liat tetap efektif dalam menghadapi hama dan angin kencang. Jika dirawat dengan baik, genteng tanah liat dapat bertahan lebih dari 100 tahun, menjadikannya salah satu material atap paling tahan lama.
Cari rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
3. Atap Logam
detik.com
Atap logam, atau yang dikenal juga sebagai metal roofing, menjadi pilihan lain yang cukup populer karena daya tahannya yang baik. Jenis logam yang umum digunakan mencakup tembaga, baja, dan seng.
- Atap Tembaga dapat bertahan hingga 70 tahun atau lebih dengan perawatan yang tepat.
- Atap Baja biasanya perlu diganti setelah sekitar 50 tahun pemakaian.
- Atap Seng memiliki masa pakai lebih lama, bahkan hingga 100 tahun atau lebih, dan sangat efektif melindungi rumah dari angin kencang serta hujan deras.
4. Atap Batu atau Slate Tile
detik.com
Atap batu atau slate tiles dikenal karena daya tahan dan kekuatannya yang luar biasa. Atap jenis ini dapat bertahan dalam berbagai kondisi cuaca ekstrem, membuatnya menjadi pilihan yang sangat awet. Masa pakai atap batu diperkirakan antara 60 hingga 150 tahun, sehingga sangat jarang perlu diganti selama masa hidup rumah. Namun, karena kekuatannya, harga atap jenis ini cenderung lebih mahal dibandingkan material lainnya.
5. Sirap Kayu
archify.com
Sirap kayu atau genteng kayu klasik menawarkan tampilan yang alami dan estetik. Namun, genteng kayu rentan terhadap pembusukan, jamur, dan alga jika tidak dirawat secara rutin. Masa pakainya berkisar antara 25 hingga 30 tahun, dan genteng kayu lebih cocok digunakan di daerah yang lebih dingin, karena tidak tahan lama di iklim panas dan kering.
Baca juga artikel terkait tips properti disini:
Perawatan rutin dan penggantian tepat waktu akan membantu memperpanjang umur atap, menjaga rumah tetap aman, nyaman, dan bebas dari kerusakan akibat cuaca maupun hama. Ikuti terus informasi bermanfaat lainnya seputar properti, lifestyles, tata cara hingga informasi mengenai promo dan diskon properti hanya melalui ecatalog.sinarmasland.com