Rumah anti banjir menjadi salah satu konsep hunian yang diidamkan oleh masyarakat di Indonesia, terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir. Membangun rumah di kawasan tersebut memerlukan strategi preventif dalam konstruksi untuk mengurangi risiko dan dampak banjir. Langkah terbaik adalah mempersiapkan hunian yang tangguh menghadapi bencana tersebut, sehingga risiko banjir dapat diantisipasi sejak awal.
Georgi Ferdwindra Putra, Co-CEO dan Co-Founder Gravel, menjelaskan bahwa langkah pertama yang sangat penting adalah mengetahui riwayat banjir dan pola curah hujan di wilayah Anda. Menurutnya, pemahaman ini akan membantu dalam menilai risiko banjir yang mungkin terjadi serta menentukan langkah-langkah perlindungan yang perlu dilakukan terhadap rumah. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan saat hujan, Anda dapat mengambil langkah preventif berikutnya, seperti merancang pembangunan rumah yang dapat memberikan perlindungan terhadap dampak banjir.
Berikut lima hal penting dalam membangun rumah anti-banjir:
1. Tinggikan Pondasi
Dengan mengangkat tinggi pondasi rumah di atas permukaan tanah yang rawan banjir, risiko air masuk ke dalam rumah dapat diminimalkan secara signifikan. Lantai rumah yang lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar 40-50 cm dapat mencegah air masuk saat banjir. Pondasi yang ditinggikan dapat memberikan ruang untuk aliran air di bawah rumah, sehingga mengurangi tekanan yang diterima oleh fondasi saat banjir melanda. Dengan merencanakan dan membangun pondasi yang tepat, rumah dapat lebih tahan terhadap dampak banjir dan memberikan perlindungan lebih baik bagi penghuninya serta aset berharga di dalamnya.
2. Sistem Drainase Satu Arah
Saluran air dirancang untuk mengalirkan air hujan dan air banjir jauh dari area rumah, mengurangi risiko genangan air di sekitar bangunan. Dengan memastikan aliran air hanya mengalir ke satu arah yang ditentukan, seperti ke saluran air umum atau sungai terdekat, sistem ini dapat menghindari air kembali memasuki rumah saat banjir. Pemilihan lokasi saluran drainase yang tepat dan pemeliharaan rutin juga krusial dalam menjaga kinerja optimal sistem ini. Pasang sistem drainase yang efektif dengan katup satu arah agar air tidak kembali masuk ke rumah. Pastikan juga saluran pembuangan, septic tank, dan instalasi listrik berada di area yang aman dari banjir.
Cari Apartemen di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
3. Buat Resapan Air
Resapan air dirancang untuk menyerap air hujan secara perlahan ke dalam tanah, mengurangi jumlah air permukaan yang dapat menyebabkan genangan atau bahkan banjir. Dengan memilih lokasi yang tepat dan menggunakan material yang sesuai untuk resapan air, seperti tanaman pengikat air atau batu kerikil, rumah dapat mengurangi tekanan air yang berlebihan di sekitarnya saat musim hujan tiba. Selain itu, perawatan rutin dan pemeliharaan terhadap sistem resapan air juga diperlukan untuk memastikan kinerjanya optimal dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem. Dengan merencanakan resapan air yang baik, rumah tidak hanya lebih tahan terhadap banjir, tetapi juga dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya dengan mengurangi risiko genangan air dan merawat kualitas tanah di sekitarnya.
4. Pilih Material Tahan Air
Material seperti beton, bata yang solid, atau material komposit yang tahan terhadap penetrasi air dapat membantu mengurangi risiko kerusakan akibat banjir. Ketahanan terhadap air dari material ini tidak hanya melindungi struktur bangunan dari kelembaban berlebih dan rembesan air saat banjir, tetapi juga membantu mempertahankan kekuatan bangunan dalam jangka waktu yang lebih lama. Selain itu, penggunaan material yang tahan air juga dapat mengurangi biaya perawatan jangka panjang dan meminimalkan risiko terhadap kesehatan penghuni akibat paparan kelembaban berlebih. Dengan memprioritaskan pemilihan material yang tepat, rumah dapat dirancang untuk lebih tangguh menghadapi berbagai ancaman banjir serta memberikan lingkungan tinggal yang aman dan nyaman bagi penghuninya.
5. Gunakan Teknologi Modern
Teknologi canggih seperti sistem peringatan dini banjir, pompa air otomatis, dan penggunaan material bangunan inovatif dapat membantu mengurangi risiko dampak banjir. Sistem peringatan dini yang terhubung dengan sensor cuaca dapat memberikan waktu tambahan untuk mengambil langkah-langkah preventif, seperti mengangkat barang-barang berharga atau mempersiapkan perlindungan lebih lanjut terhadap rumah. Selain itu, penggunaan pompa air otomatis dapat membantu mengeluarkan air dari dalam rumah saat terjadi banjir, menjaga kondisi dalam ruangan tetap kering dan aman. Penggunaan material bangunan modern yang tahan air dan tahan lama juga dapat meningkatkan ketahanan rumah terhadap kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan deras atau banjir yang sering terjadi. Dengan mengintegrasikan teknologi modern dalam desain dan konstruksi, rumah tidak hanya menjadi lebih aman dari banjir, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan lingkungan yang berubah-ubah di masa depan.
Baca Juga:
Konsep desain rumah anti banjir bukanlah sesuatu yang baru. Di Indonesia, banyak daerah yang telah menerapkannya sejak zaman dahulu, seperti rumah panggung atau rumah dengan konsep double decker yang kini menjadi bagian dari hunian mewah di kawasan Selatan Jakarta. Di luar negeri, Eropa juga mengadopsi konsep rumah anti-banjir dengan menggunakan bahan bangunan yang tahan lama seperti bata dan beton, yang terbukti efektif dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca ekstrem termasuk banjir. Di Jepang, konsep rumah logam yang menggabungkan beton dengan lapisan logam solid juga menjadi pilihan populer karena kemampuannya dalam menjaga stabilitas rumah saat terjadi pergerakan tanah atau banjir.
Fredy Yanto, Co-CEO dan Co-Founder Gravel, menekankan bahwa perlindungan optimal tidak hanya tergantung pada desain rumah anti-banjir. Menurutnya, perawatan rutin terhadap semua komponen rumah juga memiliki peranan yang sangat penting. Salah satu contohnya adalah melakukan perbaikan pada bagian-bagian rumah yang dapat mencegah terjadinya banjir, seperti saluran air dan area resapan air. Fredy Yanto juga memperingatkan pentingnya merawat dan memperbarui komponen-komponen rumah secara teratur. Menurutnya, menunda perawatan dapat mengakibatkan masalah yang serius terutama saat menghadapi bencana alam seperti banjir atau gempa. Dengan demikian, kombinasi antara desain rumah anti-banjir yang baik dan perawatan rutin akan memberikan perlindungan maksimal bagi penghuni serta melindungi aset berharga mereka.
Dapatkan juga informasi menarik dan terkini seputar properti, investasi, dan tata cara finansial lainnya di ecatalog.sinarmasland.com. Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki hunian impian Anda dengan bergabung menjadi pengguna eCatalog!