Pernahkah Anda memperhatikan detail unik pada bangunan modern? Jika iya, Anda mungkin telah melihat secondary skin. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan secondary skin semakin populer di Indonesia, menjadi elemen desain yang memberikan kesan kontemporer pada bangunan. Tanpa secondary skin, bangunan bisa terlihat kuno, lho!
Apa itu Secondary Skin Pada Bangunan?
Tahukah Anda apa itu secondary skin? Secondary skin adalah lapisan tambahan pada fasad bangunan yang biasanya tidak langsung menempel pada dinding luar rumah. Lapisan ini bisa diibaratkan seperti kulit kedua yang melapisi sebuah bangunan. Lalu, apa saja fungsi secondary skin?
Perbedaan Secondary Skin dan Wall Cladding
Secondary skin dan wall cladding adalah dua jenis pelapis yang digunakan pada dinding luar. Meski keduanya bertujuan untuk melindungi dinding dari kondisi cuaca eksternal, ada perbedaan dalam bentuk dan fungsi mereka. Wall cladding lebih berfokus pada perlindungan dinding, sedangkan secondary skin memiliki fungsi tambahan sebagai peneduh dari sinar matahari. Pilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaan di lingkungan tertentu.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Merek Jet Washer Toilet Terbaik
Fungsi Secondary Skin pada Rumah
sumber: archify.com
Secondary skin memiliki beberapa fungsi utama, antara lain:
1. Melindungi dari Cuaca Ekstrem
Secondary skin dirancang khusus untuk melindungi bangunan dari berbagai kondisi cuaca, seperti panas terik, hujan deras, dan angin kencang. Dengan secondary skin, dinding bangunan tidak langsung terkena terpaan cuaca sehingga tidak cepat panas atau rusak.
2. Menjaga Privasi
Jika rumah Anda memiliki jendela besar atau dinding kaca, ruangan di dalamnya bisa terlihat jelas dari luar. Dengan secondary skin, Anda tetap bisa menikmati pemandangan luar dan cahaya masuk, namun privasi tetap terjaga.
3. Meningkatkan Estetika Fasad
Secondary skin dapat memberikan tampilan yang lebih menarik pada bangunan dengan berbagai warna, bentuk, dan pola yang bisa dipilih sesuai selera.
4. Sebagai Media Tanam Vertikal
Menambahkan tanaman vertikal pada fasad rumah adalah cara yang bagus untuk mempercantik rumah dan menciptakan suasana sejuk. Tanaman rambat membutuhkan media tumbuh seperti rangka atau bidang vertikal secondary skin. Anda juga bisa membuat secondary skin berupa susunan pot untuk menanam berbagai tanaman hias.
Baca Juga: 9 Langkah Memasang Sloof yang Efektif
Pertimbangan Menggunakan Secondary Skin
sumber: megabaja.co.id
Bingung memilih material untuk secondary skin? Tidak ada batasan untuk berkreasi dengan material ini. Anda bisa menggunakan metal seperti baja dan aluminium, material pabrikan seperti roster bata dan beton, kayu, bambu, bahkan material daur ulang seperti botol kaca! Penting untuk memilih material yang ringan agar tidak membebani struktur bangunan.
Kelemahan Secondary Skin pada Bangunan
Walaupun memiliki banyak manfaat, secondary skin membutuhkan biaya tambahan untuk perencanaan dan pemasangannya yang rumit. Selain itu, secondary skin memerlukan lebih banyak ruang pada permukaan bangunan, sehingga mungkin sulit diterapkan pada lahan dan anggaran yang terbatas.
Dimana Secondary Skin Bisa Diaplikasikan?
Secondary skin bisa digunakan pada bagian depan bangunan untuk mempercantik fasad dan menjaga privasi penghuni dari pandangan luar. Anda juga bisa mengaplikasikannya pada bagian bangunan yang terpapar sinar matahari lebih intens, seperti sisi timur dan barat.
Ingin tahu lebih banyak tentang bangunan & renovasi, rekomendasi desain properti, tips properti, hingga tata cara pembayaran seperti Info KPR? Kunjungi eCatalog Sinarmas, tempat termudah untuk mencari berbagai pilihan properti (rumah, apartemen, kavling, ruko, business loft, kiosk, hingga warehouse) yang terpercaya dan dikembangkan langsung oleh Sinar Mas Land dengan berbagai promo menarik.
Klik disini untuk informasi lebih lanjut.