Hebel, atau bata ringan, semakin populer dalam industri konstruksi modern berkat berbagai keunggulannya dibandingkan dengan material bangunan tradisional seperti bata merah. Artikel ini akan membahas secara mendalam kelebihan dan kekurangan hebel, serta memberikan panduan lengkap mengenai pengukuran dan penggunaannya dalam bangunan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik dan aplikasi hebel, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam proyek konstruksi Anda. Mari kita eksplorasi bersama bagaimana hebel dapat menjadi solusi optimal untuk kebutuhan bangunan Anda.
Apa Itu Hebel?
Hebel adalah material bangunan yang digunakan untuk konstruksi, baik untuk pondasi maupun dinding. Material ini berwarna putih keabu-abuan dan dibuat dari campuran semen, pasir silika, gipsum, batu kapur, aluminium bubuk, dan air yang dipanaskan serta diberi tekanan tinggi menggunakan mesin autoclave. Hebel juga dikenal dengan nama bata putih atau bata ringan. Menariknya, nama ‘hebel’ berasal dari perusahaan PT Hebel Indonesia, yang pertama kali memproduksi material ini pada tahun 1995. Meskipun perusahaan ini kini tidak lagi memproduksi hebel, namanya tetap digunakan untuk menyebut bata ringan atau bata putih.
Cari Ruko di Tangerang dengan harga terbaik? Cek disini!
Perbedaan Hebel dan Bata Mera
Penggunaan hebel di Indonesia sudah cukup menjamur. Namun bukan berarti popularitas bata merah meredup. Bagi kamu yang sedang mempertimbangkan keduanya, silakan simak perbedaan hebel dan bata merah berikut ini:
Bata Merah
|
Hebel
|
Terbuat dari tanah liat
|
Terbuat dari campuran pasir kuarsa, semen, gipsum, alumunium, dll
|
Tahan beban 25kg per cm2
|
Tahan beban 40 kg per cm2
|
Berat 250kg per m2
|
Berat 48-72 kg per m2
|
Lebih terjangkau
|
Harga lebih tinggi
|
Diproduksi secara tradisional
|
Diproduksi secara modern
|
Lebih kedap suara
|
Kurang kedap suara
|
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keunggulan utama hebel atau bata ringan adalah kepraktisannya. Bata ringan mampu menahan beban yang lebih besar meskipun memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan bata merah. Dengan kelebihan ini, tidak mengherankan jika bata ringan menjadi pilihan dalam konstruksi bangunan bertingkat, karena lebih kuat dan tidak membebani struktur serta pondasi. Namun, harga bata ringan atau hebel cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bata merah karena proses produksinya melibatkan lebih banyak campuran material dan menggunakan mesin industri yang lebih modern.
Baca Juga: Ini Dia Alasan Mengapa Kamu Harus Investasi di Tangerang
Kelebihan Hebel
Sebagai material bangunan modern, hebel menawarkan banyak keunggulan dibandingkan dengan bata merah yang telah lama digunakan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan hebel atau bata ringan:
- Proses pemasangan cepat: ukurannya lima kali lebih besar dari bata merah, sehingga dapat menutup area yang diperlukan lebih cepat.
- Praktis: permukaannya lebih rata, sehingga tidak memerlukan banyak plesteran.
- Ringan: dengan luas yang sama, bobot hebel hanya seperempat dari bobot bata merah, sehingga mudah dipindahkan.
- Aman untuk konstruksi besar: karena ringan, hebel tidak membebani pondasi dan struktur, terutama pada bangunan bertingkat.
- Efisien: dengan ukuran yang lebih presisi, kebutuhan hebel dapat diperhitungkan secara akurat, sehingga tidak banyak tersisa.
Kekurangan Hebel
Kelebihan hebel memang sangat menarik, namun penting juga untuk mempertimbangkan kekurangannya. Berikut adalah beberapa kekurangan bata ringan:
- Memerlukan teknik khusus: hebel tidak bisa dipasang saat hujan, dan takaran semen harus tepat.
- Kurang kedap suara: tingkat kerapatan hebel lebih rendah dibandingkan bata merah, sehingga isolasi suaranya kurang baik.
- Harga lebih tinggi: hebel memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bata merah.
Ukuran Hebel Standar
Di Indonesia, ukuran hebel sangat beragam. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Untuk bangunan besar dan bertingkat, tentunya akan lebih baik jika menggunakan yang lebih tebal. Sebagai acuan, berikut daftar ukuran hebel standar.
- Panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan tebal 7,5 cm.
- Panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.
- Panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan tebal 12,5 cm.
- Panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan tebal 15 cm.
- Panjang 60 cm, lebar 20 cm, dan tebal 20 cm.
Demikian penjelasan lengkap mengenai hebel untuk bangunan. Semoga bermanfaat ya! Ikuti terus informasi bermanfaat lainnya seputar properti, lifestyles, tata cara hingga informasi mengenai promo dan diskon properti hanya melalui ecatalog.sinarmasland.com