Pasir merupakan salah satu bahan utama dalam dunia konstruksi yang memiliki peran penting untuk berbagai keperluan. Menariknya, pasir tidak hanya dibedakan berdasarkan tekstur, tetapi juga warna dan fungsinya. Perbedaan tersebut turut memengaruhi harga, yang membuat beberapa jenis pasir memiliki nilai lebih tinggi di pasaran.
Dalam artikel ini, Propers akan mendapatkan penjelasan lengkap tentang jenis-jenis pasir bangunan beserta fungsinya untuk berbagai kebutuhan konstruksi.
1. Pasir Beton
Pasir beton memiliki ciri khas berupa warna kehitaman dan tekstur yang halus. Keunggulan utamanya adalah tidak mudah menggumpal, menjadikannya ideal sebagai campuran beton. Jenis pasir ini banyak digunakan untuk konstruksi yang membutuhkan kekuatan tinggi, seperti pondasi atau struktur bangunan bertingkat.
Baca juga artikel serupa : Keunggulan Menggunakan Spandek Pasir dan Cara Memasangnya
2. Pasir Urug
Pasir urug berasal dari sisa ayakan atau hasil penyaringan pasir yang dicuci. Teksturnya lebih kasar dibandingkan pasir lainnya, dan kualitasnya tidak terlalu tinggi. Meski kurang cocok untuk fondasi atau merekatkan batu bata, pasir urug sering digunakan untuk menyebarkan beban dan menstabilkan tanah pada area konstruksi.
Baca juga artikel serupa : Cara Hitung Cor Beton per M3 dan Kisaran Harganya Terbaru 2025
3. Pasir Mundu
Pasir mundu memiliki tekstur kasar dengan warna kecoklatan. Jenis ini cocok sebagai bahan campuran plester, perekat batu bata, atau batako. Meskipun memiliki kualitas tinggi, pasir mundu tergolong mahal, sehingga cukup sulit ditemukan di pasaran.
Baca juga artikel serupa : Harga Borongan Plester Aci per Meter Lengkap Terbaru 2025
4. Pasir Pasang
Pasir pasang dikenal memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan jenis pasir lainnya. Dengan daya rekat yang sangat baik, pasir ini biasa digunakan untuk merekatkan material seperti batu alam, batu bata, dan keramik.
5. Pasir Putih Rangkas
Pasir putih Rangkas berasal dari Rangkasbitung, Banten, dan memiliki warna putih keabu-abuan. Pasir ini bertekstur lembut, meskipun butirannya cukup besar. Meskipun harganya lebih terjangkau, kualitas pasir ini tetap sangat baik untuk berbagai kebutuhan pembangunan, seperti campuran plester atau pengisi lantai.
6. Pasir Merah (Pasir Jebrod)
Pasir merah, atau sering disebut pasir Jebrod, memiliki warna merah bata hingga oranye kecoklatan. Jenis ini umum digunakan sebagai campuran beton karena daya rekatnya yang tinggi. Pasir merah biasanya dicampur dengan pasir beton untuk mendapatkan hasil yang lebih kuat.
7. Pasir Bangka
Pasir Bangka berasal dari Kepulauan Bangka Belitung. Kualitas pasir ini sangat baik dengan warna yang bervariasi, seperti putih bersih, cokelat, atau kuning kecokelatan, tergantung lokasi galiannya. Pasir Bangka sering digunakan untuk berbagai aplikasi konstruksi karena daya tahannya yang tinggi.
8. Pasir Sungai
Pasir sungai dihasilkan dari proses alami pelapukan batuan sungai yang keras. Teksturnya lebih kasar dibandingkan jenis pasir lainnya, menjadikannya pilihan ideal untuk membangun fondasi. Pasir ini terkenal tahan lama dan kuat dalam menopang struktur bangunan.
Kesimpulan
Dengan memahami jenis-jenis pasir dan kegunaannya, Propers dapat memilih material yang tepat untuk kebutuhan konstruksi. Baik itu pasir beton untuk kekuatan tinggi, pasir putih untuk estetika, atau pasir urug untuk stabilisasi tanah, setiap jenis pasir memiliki fungsi spesifik yang mendukung keberhasilan proyek pembangunan Propers.
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!