Kebocoran pada genteng merupakan masalah umum yang kerap menghantui para pemilik rumah, terutama saat musim hujan tiba. Air yang masuk melalui celah atap dapat merusak plafon, menimbulkan noda, bahkan memicu pertumbuhan jamur.
Namun, bagaimana jika Propers ingin mengecek kondisi genteng sebelum musim hujan datang? Berikut ini adalah 5 cara mendeteksi genteng bocor meski belum turun hujan, lengkap dengan tanda-tanda yang wajib Propers perhatikan.
Platform Jual Beli Properti di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Batam, Bogor: eCatalog Sinarmas
1. Periksa Genteng yang Retak, Rusak, atau Bergeser
Tanda pertama dari genteng bocor adalah adanya genteng yang mengalami retakan, kerusakan, atau posisi yang bergeser. Meskipun belum hujan, kerusakan ini bisa dicek secara visual dari bagian atas rumah. Propers bisa meminta bantuan tenaga profesional untuk pemeriksaan yang lebih aman dan akurat.
Penyebab kerusakan ini bisa bermacam-macam, seperti guncangan tanah, hembusan angin kencang, tertimpa benda berat, atau usia genteng yang sudah tua. Retakan kecil sekalipun bisa menjadi celah air masuk ke dalam rumah.
2. Perhatikan Warna Tak Biasa pada Plafon
Plafon rumah yang pernah terkena air biasanya menunjukkan tanda berupa perubahan warna. Biasanya warna yang muncul berupa coklat, hitam, atau kehijauan yang bentuknya tidak beraturan. Warna ini menandakan adanya kelembapan tinggi akibat air yang merembes.
Tak hanya mengganggu tampilan rumah, kondisi ini juga menjadi habitat bagi jamur seperti black mold yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan seperti iritasi kulit, gangguan pernapasan, hingga infeksi saluran pernapasan.
3. Dengarkan Suara Tetesan Air dari Langit-langit
Jika Propers mendengar suara tetesan air yang berasal dari plafon, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Tetesan air ini bisa menjadi indikator bahwa air telah masuk melalui jalur yang salah, kemungkinan besar dari genteng bocor.
Jika plafon rumah menggunakan material tahan air, masalah mungkin tidak terlalu serius. Namun, pada plafon berbahan dasar gypsum atau sejenisnya, rembesan air bisa memicu munculnya jamur dan kerusakan permanen yang mengharuskan penggantian plafon.
4. Cek Kondisi Flashing pada Atap
Flashing adalah lapisan pelindung tambahan pada sambungan atap yang berfungsi mencegah masuknya air. Jika Propers menemukan rembesan air meskipun atap sudah dilapisi cat pelindung, bisa jadi masalahnya terletak pada flashing yang rusak atau tidak terpasang dengan sempurna.
Kerusakan pada flashing memungkinkan air tetap lolos dan masuk ke dalam struktur rumah, menyebabkan kerusakan jangka panjang bila tidak segera ditangani.
5. Genangan Air di Talang atau Jalur Air
Talang air yang tidak mampu mengalirkan air dengan lancar juga bisa menjadi penyebab kebocoran. Jika ditemukan genangan air saat pengecekan, ini bisa jadi akibat tersumbatnya jalur air oleh sampah, bentuk talang yang tidak ideal, atau posisi kemiringan yang kurang tepat.
Genangan ini bisa menciptakan tekanan air berlebih di area atap dan mempercepat kerusakan pada genteng, terutama pada bagian sambungan.
Cari rumah di BSD dengan harga terbaik? Cek disini!
Mendeteksi genteng rumah bocor tidak harus menunggu hujan turun. Dengan memeriksa beberapa tanda fisik dan suara, Propers bisa menghindari kerusakan lebih parah. Pastikan atap rumah selalu dicek secara rutin, terutama menjelang musim hujan, agar kenyamanan rumah tetap terjaga.
Temukan berbagai pilihan properti menarik dan solusi hunian terbaik hanya di eCatalog Sinar Mas Land ! Kunjungi kami untuk informasi lebih lanjut.
Baca juga artikel lainnya :