Dalam pengerjaan logam, kayu, atau batu, tahap pengamplasan memiliki peranan penting untuk menciptakan permukaan yang halus dan rata. Oleh karena itu, pemilihan bahan abrasif yang tepat sesuai dengan objek yang sedang dikerjakan menjadi sangat penting.
Bahan abrasif ini terdiri dari berbagai jenis, seperti zirkonia dan silikon karbida, yang masing-masing memiliki karakteristik khusus yang perlu dipahami agar proses pengamplasan berlangsung dengan baik.
Apa Itu Bahan Abrasif?
Bahan abrasif adalah partikel keras atau serbuk yang digunakan untuk menghaluskan atau memoles permukaan benda kerja. Beberapa contoh bahan abrasif yang sering digunakan sehari-hari adalah batu asah dan amplas. Bahan abrasif bisa digunakan secara manual atau dipasang pada mesin pengamplasan otomatis. Berbagai jenis bahan abrasif yang umum digunakan antara lain berlian dan zirkonia.
Bahan abrasif ini dikategorikan tidak hanya berdasarkan jenis material, tetapi juga tingkat kekerasan ikatan dan ukuran butirannya. Jika salah memilih bahan abrasif, bisa terjadi kerusakan pada benda yang sedang diproses atau bahan abrasif tersebut akan cepat aus. Oleh karena itu, sangat penting bagi Propers untuk memilih bahan abrasif yang sesuai dengan objek yang akan dikerjakan.
Jenis-Jenis dan Penggunaan Material Abrasif
1. Berlian
Berlian, yang terkenal sebagai batu permata, juga merupakan material abrasif yang paling keras. Sifatnya yang sangat kuat membuat berlian sangat efektif untuk pengamplasan, namun karena harganya yang mahal, penggunaan berlian terbatas pada aplikasi tertentu. Selain itu, berlian dapat cepat aus saat digunakan pada besi atau baja.
2. Cubic Boron Nitride (CBN)
CBN adalah bahan abrasif yang terbuat dari campuran nitrogen dan boron, memiliki kekerasan hampir setara dengan berlian. CBN lebih tahan terhadap panas dan cocok untuk memotong serta mengamplas besi dan baja dengan kecepatan tinggi. Meski demikian, CBN juga memiliki harga yang cukup tinggi.
3. Silikon Karbida
Silikon karbida adalah bahan abrasif yang terbuat dari karbon dan silikon. Meskipun tidak sekeras berlian atau CBN, silikon karbida merupakan bahan abrasif yang ekonomis dan efektif. Ada dua jenis silikon karbida:
- Silikon Karbida Hitam: Digunakan untuk logam non-besi seperti aluminium dan tembaga.
- Silikon Karbida Hijau: Cocok untuk bahan non-logam seperti batu dan kaca.
4. Aluminium Oksida (Corundum)
Aluminium oksida merupakan bahan abrasif yang sudah lama dikenal. Terdapat beberapa jenis aluminium oksida yang digunakan dalam pengamplasan, antara lain:
- Aluminium Oksida Cokelat (Alundum): Digunakan untuk pengamplasan ringan pada baja biasa.
- Aluminium Oksida Putih: Digunakan untuk pengamplasan pada baja tahan karat.
5. Zirkonia
Zirkonia adalah bahan abrasif yang lebih keras dibandingkan aluminium oksida. Bahan ini ideal untuk pengamplasan berat pada baja biasa maupun baja tahan karat, memberikan hasil pengamplasan yang tajam dan agresif.
Tingkat Kekerasan Pengikat Abrasif
Selain bahan abrasif itu sendiri, penting juga untuk memperhatikan tingkat kekerasan pengikatnya. Kekerasan ini diukur dari A (paling lunak) hingga Z (paling keras). Pemilihan abrasif yang tepat disesuaikan dengan kekerasan material yang akan diproses. Abrasif yang lebih keras digunakan untuk material yang lebih lunak, sementara abrasif yang lebih lunak lebih cocok digunakan pada material yang lebih keras.
Ringkasan
Pemilihan bahan abrasif yang tepat sangat mempengaruhi hasil akhir dari pengamplasan. Jika Propers menggunakan bahan abrasif yang tidak sesuai dengan objek yang sedang dikerjakan, proses pengamplasan bisa menjadi tidak efektif, menyebabkan bahan abrasif cepat habis, atau bahkan merusak objek tersebut. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memilih bahan abrasif yang sesuai dengan kebutuhan.
Baca juga artikel serupa disini:
Yuk, kunjungi website eCatalog sinarmasland untuk tau informasi lainnya seputar properti. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi pengguna eCatalog!
Cari Kavling dengan harga Terbaik di BSD City? Cek Disini!